01

399 43 0
                                    


Suasana meja makan pagi ini tampak hening tak ada yang berbicara kecuali suara gesekan sendok dengan piring.

"Loh ada Asahi?" tanya seorang pria bernama Yoshinori

"Duduk dulu yosh sarapan sama-sama" ucap wanita paruh baya yang cantik itu

"Lain kali aja ya ma Yoshi udah telat nih,Sahi lo bareng gue?" tanya Yoshi menatap adik nya yang sedang memakan sarapannya.

"Iya,yaudah ma Asahi berangkat dulu ya nanti jangan tunggu sahi pulang,sahi langsung ke apartemen" ucapnya berdiri mengecup pipi wanita paruh baya yang ia panggil mama kemudian berjalan begitu saja meniggalkan Yoshi.

Terdengar helaan nafas dari Yoshi
"Yaudah mah Yoshi berangkat dulu" Sama halnya dengan Asahi ia pun mengecup pipi wanita paruh baya itu.

Helaan nafas terdengar disertai tatapan miris dari wanita paruh baya tersebut sambil menatap kedua putranya walaupun yang di tatap sudah hilang dari pandangannya.

"Turunin gue di halte depan" ucap Asahi kepada Yoshi
Sedangkan Yoshi hanya mengikuti permintaan yang lebih muda berhenti di halte terdekat.

"Lain kali jangan perduliin gue lagi" Alih alih mengucapkan terimakasi Asahi malah menasehati yang lebih tua.

Sedangkan Yoshi hanya menatap yang lebih muda dengan pandangan yang sulit diartikan kemudian langsung melaju kan kendaraan beroda empat itu menuju sekolahnya.

Asahi POV.

Mungkin ada yang bilang gue ini gak tau terimakasih,terlalu lempeng ataupun yang lainnya tapi percayalah gue gak perduli sama sekali dengan omongan orang orang tentang gue.

"Loh Asahi?" dengan cepat gue noleh ke kiri dan betul bisa gue lihat Yedam dan Doyoung

"Loh kok tumben lo di daerah sini?pindah ya lo?" tanya Doyoung

Dengan otak yang lagi malas untuk berpikir gue coba cari alasan tepat kenapa gue bisa di daerah ini

"Kita janjian mau berangkat bareng" Satu lagi suara memasuki pendengaran gue

"Oh pantes aja ternyata lo janjian sama mashi" ucap Yedam sambil mungut mungut
Iya betul orang itu adalah mashiho salah satu sahabat terbaik gue.

"Noh busnya udah dateng" ucap gue berjalan menuju bus dan gak lupa gue tarik tangan Mashi.

TBC

Semoga suka.

Fuerte-jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang