♟ 05. Seleksi Dan Detensi

940 113 10
                                    

"Oh kau yakin Weasley? Seorang Harry Potter mau berteman denganmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh kau yakin Weasley? Seorang Harry Potter mau berteman denganmu?"

"Tentu saja. Mr. Dumbledore telah menjanjikan padaku kalau aku akan bersahabat dengan Harry."

Selepas dari tugasnya untuk mengantar anak-anak tahun pertama untuk menunggu didepan pintu aula besar, Gemma Farley, prefek tahun kelima asal Syltherin itu mendesis tak suka ketika melihat sekumpulan anak bodoh tengah bersitegang didepannya. Ia menatap masa bodoh ketika Angelina perfek satu asrama dengannya itu memberikan tatapan peringatan kepadanya saat ia akan mendekati kumpulan anak-anak tahun pertama itu. Gemma hanya bisa mendengus sambil menepikan bibirnya ketika melihat anak laki-laki berambut merah yang ada ditengah barisan para tahun pertama itu terdengar nyolot ketika terus menyebut kalau dia adalah sahabat pahlawan mereka. Gemma rasanya ingin meringis saja ketika keturunan Malfoy itu juga tak kalah nyolot dengan terus meladeni bualan keturunan Weasley itu. Gemma melirik Angelina yang ada disampingnya yang tersenyum licik ketika melihat pertikaian itu. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sungkan kalau beranggapan perempuan cantik itu mau melerai mereka.

"Biarkan saja. Biarkan mereka terkena detensi dan aku akan menyeret mereka ke Hutan Terlarang, hehe." kekeh Angelina kejam sambil berjalan memasuki aula besar diikuti Gemma dibelakangnya yang merotasikan matanya bosan melihat kekejaman teman satu asramanya itu.

Gemma mengangguk ketika melihat beberapa teman sekelasnya menyapanya sambil memilih duduk didekat Marcus Flint yang kebetulan sedang anteng memainkan mainannya. Pria muda itu terlihat sesekali memainkan tongkat kayunya sambil menggumamkan beberapa mantra level atas yang belum diajarkan di Hogwarts. Tubuh tingginya nampak menjulang ketika ia duduk dengan tegap ditengah meja asrama Syltherin yang kebanyakan anak-anaknya lebih memalingkan mukanya saja daripada menatap 'pimpinan' mereka itu. Gemma menatap sekelilingnya yang masih diributkan dengan beberapa ocehan setiap murid disana. Ia sedikit menyipitkan matanya ketika melihat salah satu meja asal Ravenclaw –tepatnya tempat duduk yang bersisian dengan Robert Hilliard prefek satu angkatan dengannya itu, diisi dengan satu anak laki-laki berambut panjang yang tak pernah ditemuinya selama bersekolah di Hogwarts. Ia memicingkan matanya tajam ketika melihat Robert terus saja terlihat sedang menceramahi anak laki-laki itu tapi orang yang diceramahinya itu malah tak mendengarkannya dan balik menatapnya aneh dengan kerlingan heran dimatanya.

Gemma bahkan bisa melihat bibir anak laki-laki itu terlihat maju tak suka sambil mengering kearah samping. Ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja acuh sambil sesekali melontarkan beberapa kata yang sepertinya makin membuat Robert semangat untuk menceramahinya. Ia bahkan bisa mendengar pekikan sakit anak laki-laki itu ketika kepalanya ditonjok setengah tenaga oleh prefek yang terkenal hangat itu. Gemma hampir saja tersenyum ketika pintu aula besar tiba-tiba saja terbuka menampilkan Minerva McGonagall yang membimbing anak-anak tahun pertama mengikutinya untuk berada didepan podium Hogwarts. Mata prefek asal Syltherin itu kini ganti memperhatikan penyeleksian murid tahun pertama itu dengan perasaan bosan. Padahal ia baru saja mendapatkan tontonan yang sedikit menarik jika ia bisa melihat tonjokan Robert lagi pada anak laki-laki itu.

ICONIC POTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang