1. Handsome But Psycho

94 12 2
                                    

First Sight

Jiwon menyesap segelas bir yang ada ditangannya. Matanya terus teralihkan oleh sosok pria tampan yang berada dibalik meja bar. Tak hanya Jiwon, tapi pria itu juga sesekali curi-curi pandang kearah Jiwon.

"hey apa kau mendengarku?" Chae menjentik-jentikan jarinya tepat di hadapan Jiwon. Berusaha membuat wanita itu fokus kepadanya yang tengah berbicara.

Chae berbalik. Melihat tepat ke sumber yang berhasil mencuri fokus Jiwon. "dia tampan..." Chae mengangguk, matanya tampak meneliti, "...kau ingin mengencaninya?"

Jiwon pun kembali menatap Chae dan mendesah ragu. "entahlah..." Jiwon memainkan gelas birnya. "...hanya saja aku takut jika pria itu bisa menerima aku,tapi tak bisa menerima Yerim"

Yerim yang Jiwon maksud adalah anaknya. Jiwon adalah seorang single mother, tapi usia nya tergolong cukup muda untuk menyandang status itu. Tapi itu bukanlah hal yang memalukan bagi Jiwon. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hal percintaan. Meskipun rasa trauma itu masih melekat didirinya, tapi bukan berarti dia akan terus terpuruk dalam zona itu.

"tidak ada salahnya mencoba bukan? Jika memang dia tidak bisa menerima Yerim, kau tinggalkan saja. Apa susahnya?" Chae mengangkat kedua bahunya. Memberikan sedikit saran pada sahabatnya yang masih ragu.

"Entahlah... ," Jiwon menggigit bibir bawahnya.

"Permisi— ," teriak Chae ke arah pria tampan itu yang berdiri di dalam Bar Station, sambil menunjukkan telapak tangannya Chae berkata, "apa kau bisa kesini sebentar?" pria itu pun langsung berjalan menuju meja mereka.

"Ada yang bisa saya bantu?" ucap pria itu dengan sopan.

"Ah—tampannya," ucap Chae secara terang-terangan. Membuat Jiwon menutup wajahnya karna malu.

Pria itu sedikit tersipu. Lalu menatap kearah Jiwon.

"Apa kau mau mengencani temanku?" tanpa basa-basi, Chae mengutarakan maksudnya memanggil barista itu.

Pria itu tersenyum canggung. Sambil mengangguk.

...

Saat jam 9, Chae sudah pulang duluan. Jungkook yang sudah bergabung sedari tadi, masih belum beranjak dari tempat duduknya. Dia sungguh menikmati mengobrol bersama Jiwon, gadis cantik yang duduk didepannya. Bibir nya tak henti tersenyum, entahlah, mungkin Jiwon memang telah berhasil mendapatkan tempat di hatinya.

Sudah sejam mereka berdua mengobrol. Bagi Jiwon, Jungkook memang lah pria yang menarik. Kepribadiannya membuat siapa saja merasa nyaman. Jiwon juga sudah menyinggung perihal Yerim, putrinya.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, sudah saatnya Jiwon pulang. Hatinya mulai resah, jika pergi terlalu lama meninggalkan putri semata wayangnya sendiri dirumah bersama pengasuhnya. Meskipun bersama pengasuh, tetap saja Jiwon merindukan Yerim.

"Apa kau mau ikut kerumahku?" ajak Jiwon kepada Jungkook.

Jungkook tersenyum lembut. "Aku tak keberatan" ucap pria itu yang kemudian langsung berdiri menyusul Jiwon.

"Apa aku yang seharusnya keberatan?" canda Jiwon yang kemudian disusul dengan gelak tawa keduanya.

...

Jiwon terbangun. Wajahnya nampak terkesiap saat menyadari kalau tadi malam dirinya telah membawa orang asing menginap dirumahnya. Dengan tergesa, dia pun sedikit berlari menuju kamar Yerim.  Entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa tidak enak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psycho PhylosophyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang