That Night

1.9K 211 4
                                    

Allan POV

Ough shit! Dia masih perawan.

Persetan dengan semuanya, aku tak bisa berhenti untuk memasukinya.

Aaah Ini sangat nikmat. Milikku benar-benar di jepit dengan kuat ucapku dalam hati saat berhasil menembus penghalang milik wanita ini. Ada rasa bangga tersendiri karena aku menjadi pria pertamanya.

Ku tatap wajah gadis yang baru saja ku jejali adikku. Wajahnya meringis kesakitan. Yeah wajar saja kalau ia kesakitan, bagaimana pun juga aku merobek selaput daranya dengan kasar. Ku benamkan adikku semakin dalam dan eugh rasanya tak bisa ku lukiskan dengan kata-kata. Masuk semakin dalam rasanya berkali-kali lipat.

"Aaaargh... sakiitt." Erang gadis cantik itu. Ku tatap wajahnya yang memejamkan mata dengan kuat dan mengeluarkan suara ringisan akibat sodokan ku. Ku belai wajah cantiknya dan tak tahan ku lumat bibirnya.

Tubuhnya masih terus meronta, bibirnya tak membalas lumatan ku dan justru malah menutup semakin rapat. Aku tak ingin tinggal diam saja. Ku remas dada indahnya dengan kuat membuat gadis itu memekik. Aku langsung memasukkan lidah ku dan mulai menjelajahi rongga mulutnya.

Holly shit!! Bibirnya candu bagiku. Aku terus menghisap dan mengulum bibirnya yang telah membengkak. Lambat laun ia pun membalas ciuman ku meski masih malu-malu. Gotcha you! You're good kisser, Baby.

Adikku sudah tak sabar untuk segera beraksi. Ku angkat kedua tangannya dan menyimpannya di atas kepala. Ku tatap ia dengan intens. Matanya tampak sendu dan basah. Ia menggelengkan kepalanya seolah meminta ku untuk tidak bergerak.

"Please...don't." ucapnya memohon.

"I can't Baby. I want you," ucapku sambil mencumbui leher dan dadanya. Tangannya bergerak mencoba untuk melepaskan diri tapi cengkraman ku terlalu kuat. Ku hisap kuat kedua nipple indah itu secara bergantian dan ku tandai tubuh indahnya.

Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan namun pasti. Saat aku menarik senjataku dari lubangnya rasanya seperti ada yang hilang. Aku kembali membenamkannya dengan kuat membuat gadis itu mengerang kesakitan. "Aaaah no.. aaah please don't"

"Mengeranglah sayang jangan memohon."

Ku benamkan kepalaku sambil terus meningkatkan gerakan pinggul ku. Rasanya sangat nikmat. Perlahan gadis itu jatuh ke dalam pelukan ku. Kedua tangannya melingkar di leher ku begitu juga dengan kedua kakinya yang mengait kuat di pinggang. Tubuhnya perlahan bergerak mengimbango gerakanku yang kasar.

Ini bukan kali pertama bagi ku bercinta tapi bisa ku pastikan kalau dia adalah gadis istimewa bagiku. Ini kali pertama bagiku memerawani seorang gadis dan dialah orangnya. Kami berciuman sambil terus bergerak kasar untuk mencapai kenikmatan bersama.

Miliknya semakin basah dan memudahkan ku bergerak keluar masuk intinya. Mengaduk-aduk dan menimbulkan sensasi luar biasa bagi ku. Berbagai macam posisi telah ku coba bersamanya tapi aku tak kunjung sampai. Ku lihat tubuhnya sudah kelelahan melayani gairahku yang tak kunjung padam.

"Ough Mister..."

"Allan. Allan Westwood nama ku," ucap ku mengatakan nama ku.

"Allaaan... Pleaase..."

"Sebentar lagi sayang. Aku sebentar lagi sampai eugh..." Aku mengerang dan merasakan gelenyar aneh yang sudah berkumpul di ujung senjata milikku yang semakin bergerak cepat.

"Allaan... aaah Allaaan faster."

"Anything for you babe." Aku sudah tak kuasa menahannya lagi. Ku bungkam mulutnya, tanganku meremas bokong indahnya dan aaahh..... Rasanya sangat nikmat. Seolah beban ku menghilang dengan banyaknya cairan yang ku semburkan di rahimnya. Ku tatap gadis yang terkulai lemas di pelukan ku. Tubuhnya bergetar menerima cairan cintaku. Aku tersenyum kerahnya yang masih terengah setelah kegiatan panas yang baru saja kami lakukan.

Billionaire's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang