Dia siapa

28 4 0
                                    

                    Happy Reading!!

                      Kembali lagiiii

                           
  S

  A

  M

A

     Diyana💜

Selamat malam

Selamat membaca

Karna tante ini papah tinggalin maira sama mama, KARNA TANTE INI KAN PAH!!", resi hanya menunduk karna yang di ucapkan gadis itu memanglah tidak salah. Prilly kembali menghadap dodi.

"Asal papa tau dari dulu maira selalu ber do'a dan berharap kalau papah akan datang lalu memeluk maira"

"hiks,,, hiks,,, TAPI PAPA TAK PERNAH DATANG ,,, hiks,,, hiks,,, SEKALIPUN PAPAH GAK PERNAH DATANG JENGUKIN MAIRA", gadis itu terus melanjutkan ucapannya tanpa ingin menghapus air mata nya, karna dengan cara inilah dia mengeluarkan segala kesedihan dalam hatinya. Dodi yang tak kuasa melihat putrinya itu menangis langsung menarik gadis itu kedalam dekapannya.

" Maafin, papah prilly", tak terasa air matanya ikut jatuh.

Namun tak selang beberapa lama prilly berontak berusaha melepaskan pelukan  ayahnya yang sangat ia rindukan,lalu gadis itu mendongak untuk melihat wajah lelaki itu dengan tajam.

"PRILLY KECEWA SAMA PAPAH", ucapan yang berhasil dilontarkan gadis itu mampu membuat hati dodi tercelus.

" PRILLY dengarkan penjelasan papah dulu", ucap dodi sambil menahan lengan gadis itu yang hendak pergi dari sana.

"Sudah terlambat pah", prilly melepaskan pegangan lelaki itu lalu berlari meninggalkan tempat itu.

gadis itu masuk kedalam dan menutup pintu mobil itu dengan keras yang membuat sang supir terlonjak kaget. "Pak kita pulang kepala maira pusing" Prilly merasakan kalau tubuhnya bergetar dan kepalanya juga terasa berat, perlahan penglihatan gadis itu mengabur lalu berubah menjadi gelap [ pingsan].

"Non"

"Non" , pak rob langsung melihat gadis itu dari kaca dalam mobil, namun apa yang ia lihat prilly tak sadarkan diri. Tanpa butuh berpikir lama pak rob melakukan mobilnya menuju rumah sakit.

****

  Disisi lain lelaki jangkung ideal itu sedang berjalan di stasiun bandara sambil menggiring kopernya menuju tempat yang ia janjikan dengan seseorang. "Akhirnya" Gumam ali, lelaki itu senang setelah empat jam lamanya ia naik pesawat. Akhirnya ia sampai di Ibu Kota tempat kelahirannya, mata lelaki itu terus menjelajahi semua tempat mencari seseorang yang tak kunjung ia temukan.

"Ali gue di sini", teriak seseorang lalu berjalan ke arahnya. "Arya", ali langsung berjaba tangan dan berpelukan dengan lelaki yang kerap di  panggil arya itu.

" Iya ini gua, Arya Raditya", lelaki itu dengan bangga meneriakan namanya sedangkan ali yang melihat itu hanya terkekeh geli. "Apa kabar lo li, udah enam tahun lo ninggalin kota ini", tanya Arya kembali

"gua gak tau ar", lirih lelaki itu sambil berjalan lurus menuju mobil audi milik arya.

"aneh lo li, menyangkut ke adaan lo sendiri lo gak tau", sahut arya  langsung masuk kedalam mobilnya lalu di susul oleh ali

"gue gak tau li gadis kecil itu slalu datang di mimpi gue , seolah olah gue telah melupakan sesuatu tentangnya"

"Selama enam tahun gue selalu di hantui rasa bersalah pada gadis itu", ucap ali beruntun

runner girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang