Chapter 1

44 9 2
                                    

Aku meringis, menyentuh dadaku yang entah kenapa terasa linu. Rasanya seperti ada seseorang yang menekannya dengan kencang. Aku pikir aku tahu penyebabnya. Orang itu, perempuan yang sedang duduk di hadapanku saat ini lah pelakunya.

Tidak, ia tidak benar-benar menekan kencang dadaku, apalagi sampai melukaiku. Itu tidak akan terjadi, karena ia tak dapat melakukannya. Sampai waktunya datang, ia tidak akan bisa melakukannya.


Senyumannya,

Suara tawanya,

Wajah bahagianya,

Semua keindahan yang tercipta di wajahnya,

Tapi aku tahu itu adalah caranya untuk menyembunyikan semua yang ia rasakan,

Aku membenci hal itu, karena itulah alasan kenapa aku harus merasakan sakit ini.


Perempuan itu sempurna,

Otak cemerlangnya membuat ia dikenal sebagai murid paling pintar di angkatannya,

Cara berpikirnya yang tegas dan sifat yang bertanggung jawabnya membuat ia dengan mudah mendapatkan suara untuk menjadi pemimpin organisasi sekolah,

Wajahnya yang sejuk dipandang membuatnya menjadi sasaran para pencari bakat di luar sana,

Kata sempurna melekat di dirinya,

Tapi aku tahu itu adalah tempat pelariannya semata,

Aku membenci hal itu, karena itulah alasan kenapa aku harus merasakan sakit ini.


Ia dicintai oleh semua orang,

Ia disayangi oleh semua orang,

Tidak ada yang dapat membencinya.

Kecuali dirinya sendiri,

Aku membenci hal itu, karena itulah alasan kenapa aku harus merasakan sakit ini.


Perempuan itu adalah adikku.

Menunggumu, DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang