Kelas

63.2K 224 11
                                    

Hari ini adalah hari kamis seperti biasa. Dan pelajaran di sekolah pun berjalan seperti biasa

Aku Nisa, siswi kelas 8 SMP. Seperti biasa aku berangkat sekolah dengan semangat di pagi yang cerah ini, dan seperti biasa aku berangkat sekolah agak awal supaya tidak telat.

Tepat pukul 7, bell masuk kelas pun berbunyi, dan pelajaran mulai seperti biasa, dan guru pun datang ke kelas dan memberikan pelajaran seperti biasa.

Lama tak terasa sudah jam istirahat, dan cuaca yang tadi pagi cerah mendadak tiba2 agak mendung saat jam istirahat ini. Akupun bergegas pergi ke kantin untuk jajan dan tentu saja bersama dengan teman sekelasku.

Belum selesai jam istirahat, tiba2 hujan deras, akupun yang sedang jajan di kantin sontak langsung lari ke kelas, sebelumnya aku ingin ke toilet, tapi ya karena belum terlalu kebelet aku urungkan niatku itu. Dan akupun ingin bergegas kembali ke krlas sebelum hujan semakin deras.

Dan benar saja, karena kantin sekolahku berada di gedung yang terpisah dengan ruang kelas, dan letaknya pun sangat jauh dari kelasku, akupun mau tak mau harus berlari melewati lapangan untuk sampai ke kelas.

Tak lama setelah sampai kelas bell masuk pun berbunyi, dan tak lama setelah itu guru pun datang dan kami semua masuk.

Saat ini aku sedang gelisah, bukan karena pelajaran, tapi aku gelisah karena harus menahan pipis. Karena sebelumnya saat jajan aku banyak minum dan ditambah udara dingin akibat hujan plus bajuku yang tadi basah karena sempat kehujanan membuat rasa kebelet ini semakin menjadi-jadi, dan tiba2 teman sebangku ku bertanya

"Nisa, lu knapa? Kayaknya dari tadi gerak2 mulu? Apa lu kedinginan"

"I...i..iya, gua agak kedinginan gara2 tadi keujanan". (Padahal gua lgi kebelet pipis nih woy)

Rasa kebelet ini semakin menjadi-jadi, biasanya kalau sudah seperti ini aku pasti langsung izin ke toilet, tapi kuurungkan niatku bukan karena guru yang galak ataupun malu, tapi karena toiletnya dekat kantin. Jadi kalau mau ke toilet ya harus ujan-ujanan.

Tiba2 ada petir menyambar sangat keras, seisi kelas teriak histeris, bahkan anak cowok pun ikutan teriak histeris karena saking kerasnya. Akupun juga kaget, namun kagetku diiringi dengan rasa basah dan hangat di tempat dudukku. Karena petir tadi aku jadi ngompol.

Sadar pipisku keluar akupun berusaha menahannya sekuat tenaga. Akupun menahan dengan tanganku sekuat tenaga, namun saat menahan tanganku terasa basah, dan rok depanku sekarang nampak basah kena pipis, dan mungkin juga pipisku sebagian menetes ke lantai dari celah kursi karena aku merasa kalau pantatku ini terasa sangat basah.

Pipisku masih bisa ditahan, namun rasanya tidak nyaman juga karena rokku basah, ditambah kekhawatiran kalau tercium bau pesing di kelas. Akupun mencoba untuk tetap tenang dan tetap menahan pipisku dengan tangan.

Ketenangan itu tidak berlangsung lama, karena setelah ngompol sedikit tadi rasa ingin pipisku semakin menjadi-jadi. Akupun berusaha menahannya sekuat tenaga sambil menunggu hujan reda untuk bisa ke toilet. Namun sepertinya tak mungkin karena hujan masih sangat deras dan pipisku sudah benar2 di ujung tanduk, ditambah aku sudah ngompol sebelumnya.

Dan pipisku pun sudah benar2 di ujung tanduk. Akupun sudah tidak sanggup lagi menahannya dan aku mulai mengompol sedikit demi sedikit sambil tetap menahannya agar tidak keluar terlalu banyak. Namun pada akhirnya aku pasrah dan membiarkan pipis ini keluar begitu saja.

Akupun mengompol, tanganku terasa basah dan hangat karena aku masih dalam posisi menahan pipis. Akupun melihat ke bawah ternyata pipisku sudah menggenang di bawah kursi tempat aku duduk dan terasa mengalir ke kaki dan mulai masuk ke sepatu.

Setelah mengompol perasaanku terasa lega, dan saat ini belum ada yang sadar kalau aku ngompol, mungkin karena derasnya hujan jadi murid lain hanya fokus ke hujan.

Tak lama setelahnya teman di sebelahku bertanya padaku

"Eh Nisa, lu kecium bau pesing gk sih"

Belum menjawab, namun teman di depanku yg mendengar itu langsung menjawab. Dan perbincangan antara keduanya pun berlangsung

"Iya, kayaknya dari tadi sih, tpi ya gua pikir cuma bau lewat gitu doang"

"Skarang lu masih kecium gk baunya?"

"Ya masih lah, malah kyaknya gk ilang2 dah, apa jangan2 ada yg ngompol"

"Yakali ada yg ngompol, masa iya sih"

Dan kemudian temanku mulai bertanya2 ke yang lain.

Akupun hanya menyimak obrolan mereka sambil menahan malu, karena sebenarnya akulah penyebab bau pesing di kelas ini.

Melihat aku yang dari tadi hanya diam, teman sebelahku bertanya padaku

"Eh Nisa, lu knapa dari tadi diem2 a..."

Belum selesai omongan, dia melihat rok bagian depanku yang basah, dan kemudian melihat genangan air di bawah kursiku.

"Eh Nisa, lu ngompol?" Dia bertanya padaku dengan berbisik

"I...i.iya, sorry ya" Akupun menahan malu dan mulai menangis

"Pantesan dari tadi bau pesing, gk taunya lu ngompol toh"

Dan tak lama murid yang lain mulai mencari asal bau pesing di kelas.

"Bau pesing amat dah, kayaknya ada yg ngompol nih"

"Eh, lu kecium bau pesing juga?"

"Iya, dari tadi inimah baunya, pasti ada yg diem2 ngompol nih"

Dan murid lain pun mulai melihat ke kolong sampai akhirnya menemukan genangan air di bawah kursiku yg menyebabkan seisi kelas bau pesing.

"Eh, itu Nisa ngompol?"

"Kyaknya iya dah, soalnya itu kolong kursi dia aj banjir gitu, tuh liat aj roknya basah juga"

Suasana kelas pun mulai ribut, guru menenangkan murid lain, dan akupun dibawa ke UKS oleh guru. Akupun hanya bisa menahan malu dan menangis akibat peristiwa tersebut.

Kumpulan Cerita NgompolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang