Cinta dan Ketulusan

41 8 0
                                    

Kenalin, namaku adalah Nurul Ika Pratiwi. Aku lahir dan tumbuh di keluarga yang berkecukupan. Aku merupakan anak semata wayang dari Ferdy Herlamsyah dan Dewi Pratiwi.

Walaupun aku berkecukupan dan bergelimang harta, hidup aku tidak bahagia. Karena, aku yang tidak memiliki teman sama sekali sejak aku masuk sekolah SMA.

Aku adalah salah satu siswi di sekolah terpaforit di daerah jakarta. Aku sekarang kelas sebeles. Aku memiliki postur tubuh lebih besar dari teman-teman sekeles ku. Yang membuat teman-teman ku tidak ada yang mau berteman dengan diriku. Selain postur tubuhku yang besar aku juga tidak cantik. Kuliat aku sawo langsat. Tinggi aku cuman 153 cm.

Hari-hari yang aku lewati disekolah cukup hampa. Ya, setiap hari kerjaan aku hanya bulak-balik ke perpustakaan. Karena cuman hal itu yang bisa aku lakuin disekolah. Karena tidak ada yang mau berteman dengan ku.

________

Suatu hari, aku di bully oleh teman sekelas ku. Dia bernama Trio Anggels. Mereka adalah Geng yang di takutin oleh para Siswi di sekolah ku.

"Sini, lo gendut," ucap Jesika sambil menarik tangaku.

"Enggak mau!"

"Lo nggak boleh ngebantah," ucap Karina sambil menarik rambut aku.

Aku di tarik sampai ke taman belakang sekolah. Aku terus meringis kesakitan saat tangan dan rambut aku di tarik oleh mereka.

Entah, hal apa yang ngebuat mereka ngebully diriku. Mungkin karena aku selalu di puji dan selalu di banggakan oleh guru-guruku.

Sampai di taman belakang sekolah aku di dorong hingga kepala ku terbentur kursi di taman itu. Sungguh sakit rasanya kepala ku.

"Bangun lo, lemah bangett," ucap Kesya salah satu Trio Anggels.

"Dasar, lo gendut!"

"Nggak tau diri!"

"Dasar jelek loh!"

"Ngapain lo nangis?"

"Disini nggak ada yang bakalan nolongin lo," ucap Jesika sambil terus menarik rambut aku.

Jesika dan teman-temannya terus menjambak rambut ku, menarik baju ku, bahkan dia sampai menggunting rok dan lengan baju ku.

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis, sampai nunggu keajaiban tuhan ada orang datang dan menolongku.

"Udah ka Jesika," ucap diriku sambil memohon.

"Nggak ada ampun buat loh!"

"Lo itu, cuman parasit di kelas gue!"

"Maksudnya parasit?"

"Loh pasti paham apa maksud gue!"

Aku mencoba memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut Jesika dan teman-temannya. Saat itu pula ada seorang cowok yang datang dan menolongku.

"Stop, loh apa-apaan sih Jes!"

"Lo bisa gue laporin ke guru BK atas dasar pembulian," ucap cowok itu.

"Diem deh, lo jangan sok jadi pahlawan kesiangan disini," ketus Jesika.

Disini aku hanya bisa diam dan mendengarkan pertengkaran antara keduanya. Namun, kepala aku tiba-tiba pusing dan lama-lama menjadi gelap semuanya.

______

"Awww!" lirih diriku saat aku tersadar.

"Ehh, lo udah bangun?"

"Aku ada di mana?"

"Lo ada di UKS!"

"Tadi lo pingsang saat lo dibully sama Trio Anggels!"

OKTOBER ROMANSA : Mental HealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang