Seorang gadis cantik sedang menatap hampa ke luar jendela di balkon kamarnya, sesekali gadis itu menghela nafas gusar.
Derap langkah terdengar mendekatinya, tetapi ia tidak mengalihkan perhatiannya sama sekali.
"Hai sayang, ini mama bawain kamu sup daging kesukaan kamu," ujar mama dari gadis itu.
"Eh iya ma, nanti Carissa makan," ujar gadis yang di ketahui bernama Carissa itu dengan senyum tipisnya.
Mamanya mengangguk lalu keluar dari kamar anak bungsunya itu.
***
Carissa melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, tetapi matanya tidak merasakan kantuk sedikitpun.
"Lo harus tidur Carissa! lo nggak capek apa kek gini terus!"
"Apaan sih, gue juga capek, tapi mau dimana lagi!"
"Ohh atau lo mau nyusul papa lo ha?"
Tiba-tiba saja
"NOOOO" teriak Carissa, sambil menutup telinganya menggunakan kedua tangannya. Karena, Carissa mendengar sebuah suara ledakan, yang membuatnya benar-benar takut.
"Carissa, kamu kenapa sayang?"
"Pergiiii!"
"Ini mama sayang," ujar mama Carissa memeluk erat anak gadisnya.
Carissa membuka matanya dan melihat mamanya dengan wajah yang ketakutan.
"Maa, Carissa capek," ujar Carissa yang mulai mengeluarkan air mata.
"Mama udah bilang kamu harus di hawa ke dokter, tapi kamu ngeyel terus"
"Tapi Carissa nggak mau maa"
"Pokoknya besok kamu harus ikut mama, nggak boleh ada penolakan!"
"Hmm iya ma"
"Yaudah sekarang kamu istirahat yaa," ujar mama Carissa lalu menarik selimut hingga ke dada Carissa, setelah itu ia keluar dari kamar putrinya.
***
Carissa menatap hampa jalanan yang ia lewati, ya Carissa ikut bersama mamanya untuk di bawa ke dokter.
"Ayo Sa, kita udah sampe," ujar mama Carissa lalu membuka pintu mobil untuk Carissa.
Carissa berjalan mengikuti langkah kaki mamanya itu, hingga mereka sampai di sebuah ruangan.
"Selamat siang dokter Rey," sapa mama Carissa kepada dokter yang sedang duduk di kursinya.
"Selamat siang juga tante Dewi," balas dokter tersebut.
Sesaat Carissa kagum akan ketampanan dokter yang duduk di depannya, tetapi secepat mungkin Carissa mengubah raut wajahnya menjadi datar.
"Penyakit Carissa kambuh lagi Rey," ujar mama Carissa dengan raut wajah yang khawatir.
"Penyakit yang di alami oleh Carissa memang sangat sulit untuk menyembuhkannya," ujar Rey.
"Jadi gimana Rey?" tanya mama Carissa.
"Carissa harus sering-sering melakukan terapi," jawab Rey.
Carissa hanya menghela nafas gusar.
***
Saat ini Carissa dengan berada di taman rumah sakit, karena setelah ia menjalani terapi Carissa memutuskan untuk duduk sebentar di taman, dan menyuruh mamanya pulang duluan.
"Hai!" sapa seseorang tetapi Carissa tidak mengalihkan perhatiannya.
"Hmm saya boleh duduk disini?" tanya orang itu, dan kali ini Carissa hanya mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
OKTOBER ROMANSA : Mental Health
RomancePernahkah terbayang datang seorang malaikat saat kau merasa terkurung dalam duniamu sendiri? Malaikat tersebut yang kelak membuatmu bangkit, kembali menapak jalan kehidupan yang terjal. Malaikat tersebut yang membantumu kembali berani mengukir taw...