4

305 44 6
                                    

Minggu ini Sehun sedang disibukan dengan ujian tengah semester. Ia benar-benar sibuk belajar, berangkat ke kampus untuk ujian, pulang ke rumah langsung masuk kamar dan belajar sampai malam. Memang seperti itu Sehun jika sudah masuk waktu ujian, ia pasti akan mendekam di dalam kamarnya untuk tenggelam bersama buku-bukunya. Ia sudah terbiasa harus mendapatkan nilai bagus dalam segala ujiannya sejak kecil karena memang ia dituntut sempurna dalam bidang akademik.

Tok..tok..tok..

"Siapa?"

"Bibi Lee tuan muda, saya bawa camilan untuk anda."

"Sebentar Bi."

Sehun segera membereskan kekacauan yang ia buat karena fokus belajar. Menyediakan tempat kosong untuk Bibi Lee menaruh camilan dan minum yang ia bawa. Setelah semuanya beres ia segera membukakan pintu untuk Bibi Lee.

"Kalau begitu saya keluar lagi tuan muda."

Tapi sebelum Bibi Lee keluar dari kamar Sehun, Bibi Lee melihat ada tisu dengan noda darah di tong sampah kamar Sehun. Ia mendekat ke tong sampah tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat banyak sampah tisu dengan noda darah. Ia segera menghampiri Sehun mengecek keadaan tuan mudanya tersebut.

"Asataga tuan muda mimisan lagi?"

"Hehehe.."

"Kenapa tidak bilang pada saya?"

"Udah biasa Bi, jadi ya aku males bilang ke siapa-siapa."

"Sejak kapan tuan muda mimisan seperti ini lagi?"

"Tiga hari yang lalu? Lupa."

Bibi Lee hanya dapat menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Sehun yang lain saat sedang waktu minggu ujian adalah mimisan karena terlalu memforsir diri untuk belajar. Bibi Lee kemudian pamit untuk mengambil beberapa vitamin untuk daya tahan tubuh Sehun.

"Minum vitamin ini dan segera istirahat, agar tubuh anda bisa lebih baik."

"Tapi.."

"Saya mohon tuan muda."

Sehun yang tidak tega dengan Bibi Lee akhirnya mengiyakan perkataan Bibi Lee, lagian kepalanya juga terasa berat dan berputar. Setelah meminum semua vitamin yang Bibi Lee bawa ia menidurkan dirinya.

------

Sudah sekitar seminggu Kai tidak melihat keberadaan Sehun. Biasanya Sehun setiap pagi akan menghampirinya secara "tidak sengaja" saat ia akan berangkat menuju kantornya. Tapi seminggu ini Sehun tidak memunculkan batang hidungnya.

"Kenapa aku jadi mencari Sehun sih?" Kai bermonolog sendiri.

Sekarang Kai berada di ruang santai rumah keluarga Kim. Ia sedang lelah dengan pekerjaan kantornya, jadi ia memutuskan untuk mengambil satu hari libur untuk menenangkan pikirannya. Tidak ada siapapun di rumah kecuali para maid yang beerja dengan keluarga Kim. Keluarga kakaknya dan kedua orang tuanya sedang menikmati liburan yang Kai berikan pada mereka.

"Apakah anda ingin saya siapkan sesuatu Tuan Kai?" Seorang maid menghampiri Kai yang sedang memejamkan matanya.

"Tidak perlu bi, aku hanya ingin istirahat sebentar kemudian membrsihkan diri dan mungkin akan berdiam di perpustakaan."

"Kalau begitu saya akan menyiapkan kudapan untuk menemani anda selama di perpustakaan."

"Hahaha..baiklah. Terimakasih bi."

"Terimakasih kembali Tuan Kai."

Setelah maid itu pergi Kai memutuskan untuk beranjak dan membersihkan dirinya. Ia memutuskan untuk berendam sebentar dengan air hangat untuk merilekskan tubuhnya. Setelah selesai ia memilih pakaian santai untuk ia gunakan dan beranjak menuju perpustakaan pribadinya yang ada di belakang rumah keluarga Kim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ratilal - KaihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang