Destiny

115 3 3
                                    

Warn!!

Cerita ini hanya fiksi dan isi otak belaka

Jangan sangkut pautkan dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya

Part ini ada GS nya, dimohon yang tidak suka dengan genre ini untuk segera klik tanda panah di pojok kiri atas ^^

Dimohon untuk komentarnya, kritik saran juga boleh ^^










.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

SYUUTT

JLEB

"Kau meleset lagi. sekali lagi!" ujar seorang pemuda yang bernama Lee Jangjun.

"Aish! Lebih baik jika aku bernyanyi saja, ketimbang bermain dengan senjata."

"Jika bukan perintah dari ayah mertua, sudah pasti aku tidak mau mengajarkanmu, Hong Joochan" ucap Jangjun yang sudah mulai jengah dengan sikap adik iparnya.

Tunggu...

Adik ipar?

Oke, biar aku jelaskan!

Hong Joochan, adalah seorang anak bungsu dari dua bersaudara, dari keluarga seorang Jenderal di sebuah kerajaan yang bernama Goldenness.

Joochan memiliki seorang kakak bernama Hong Sungyoon, yang kini sudah menikah dengan Lee Jangjun, yang sempat menjadi anak didik dari Jenderal Hong.

Sudah?

Kita kembali ke waktu yang sekarang, yang dimana atau lebih tepatnya di sebuah lapangan luas di belakang rumah keluarga Hong, Joochan sudah jengah terhadap keahliannya menggunakan panahan.

Tanpa mereka sadari, Sungyoon datang menghampiri mereka sambil membawa nampan yang berisi makanan ringan dan minuman untuk mereka.

"Sudahlah. Lebih baik kalian beristirahat, karena waktu sudah menunjukan tengah hari" ujar Sungyoon lembut, sambil menaruh nampan itu di bawah pohon rindang di dekat sana.

"Noona! Jangjun hyung menyebalkan" seru Joochan sambil berjalan mendekati Sungyoon, lalu bergelayut manja pada sang kakak.

"Kamu jangan memanjakan dia sayang, disa sudah dewasa" ujar Jangjun sambil berjalan mendekati sang istri dan adik iparnya.

"Biarkan saja, jarang-jarang aku melihat dia manja seperti ini. Daripada kalian bertengkar, lebih baik kalian habiskan makanan yang aku bawa" balas Sungyoon.

Setelah itu, mereka mulai makan makanan yang dibawa Sungyoon yang diisi dengan pertengkaran dua pemuda yang sudah menjadi saudara ipar itu.










-----------------------

"Donghyunie, ayolah kita harus kembali ke Istana!" Seru seorang gadis yang sambil melihat gadis lainnya yang sedang membenarkan busur panahnya.

Perlu aku beritau, kalau saat ini mereka sedang berada di tengah-tengah hutan.

"Kembali kesana membuat aku tertekan, Jaehyun-ah..." balas gadis yang dengan busur panahnya itu.

"Kau tau, kita hanya berdua disini... tanpa Jibeom."

"Lalu kenapa? Jika aku mengajak Jibeom juga, sudah pasti dia akan melarang aku. Dia sama saja dengan Appa."

"Perlu aku ingatkan jika di daerah sini sangat berbahaya!" Ujar gadis yang sedari tadi berusaha mengajak Donghyun untuk pulang, Jaehyun.

"Selama aku bersama busurku, tidak kaan kenapa-napa" balas Donghyun yang sudah beres membenarkan busur panahnya, lalu mencoba untuk melemparka anak panahnya dengan busur itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Golden Child OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang