•Part 7• Membawa Mumu

402 156 70
                                    

Now playing | Gombloh - Kugadaikan Cintaku

Mau bawa sesuatu tuh yang berguna, bukan yang gak berguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau bawa sesuatu tuh yang berguna, bukan yang gak berguna.

***

"Li, beli cimol yuk?" ajak Arvenila ketika dia selesai merapikan alat tulisnya.

Lilly menggeleng pelan. "Hm, aku nggak beli cimol, Nil."

Arvenila menaruh satu tangan di pinggangnya. "Kenapa? Oh ... lo udah alergi sama cimolnya Pak Cingkang, ya, Li?"

"Bukan, Arvenila. Kemaren kan aku udah beli, jadi kapan-kapan aja baru beli lagi, nanti keburu bosen makan cimol mulu," ujar Lilly.

"Hm, okelah. Gue pergi dulu, ya. Bye." Arvenila melambaikan tangannya kepada Lilly.

"Dadah."

Lilly berdiri dari tempat duduknya dan ingin pergi menuju ke perpustakaan. Dia sudah membawa satu novel yang akan dia baca di perpustakaan. Begitu Lilly sampai di ambang pintu, lagi-lagi ada yang menghalangi jalannya, tapi kali ini bukan Razeta lagi, melainkan Jubaedah dan Pipin.

"Halo-halo, Primadona!" sapa Pipin dengan senang. Seneng banget ngalangin jalan orang, Mbak ...

"Halo juga, Pipin. Ada apa?" tanya Lilly.

Jubaedah tersenyum. "Lo mau ke mana?"

Lilly menunjuk novel yang dia pegang. "Ini, mau baca novel di perpus. Kalian mau ikut?"

Pipin dan Jubaedah spontan menggeleng cepat. "Eh, nggak usah repot-repot ngajak kita berdua, Li. Lo aja, hehe," kata Jubaedah.

"Hm-em, mending lo aja," sambung Pipin. Kayaknya malas banget ke perpus, hm ...

Lilly hanya memandang dua orang di hadapannya dengan tidak mengerti. "Ah, yaudah. Aku pergi dulu, ya. Dadah."

Keduanya melambaikan tangan kepada Lilly. "Dadah!"

Begitu Lilly keluar dari kelas, Razeta menghampiri Pipin serta Jubaedah untuk bertanya.

"Eh, Pipin, Juba. Itu si Lilly pergi ke mana?" tanya Razeta.

Jubaedah berdecak. "Yaelah, Zet. Lo tuh bisa nggak sih, nggak kepo orang mau ke mana? Terserah si Lilly! Mau dia ke gunung kek, mau ke pantai kek, ngapain lo yang sibuk!"

Pipin mengiyakan. "Iya nih si Razeta. Gak usah kepo kali."

Razeta membentuk bibir duck face kepada Jubaedah dan Pipin. "Ih, aku kan cuma nanya sama kalian! Kok kalian malah ketus gitu sih?!"

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang