Terasa Berat

503 50 15
                                    


Somi makan dengan lahap. Entah kenapa ia sangat bersemangat sekali. Mungkin karena Ada Renjun disini? Ah sudah lah lupakan.

Somi tidak peduli dengan kehadiran pria itu. Namun, apa yang di ucapkan Somi di dalam hati berbanding terbalik dengan sikap nya.

Sedari tadi Ia mencuri pandang kearah Renjun yang masih duduk di sofa.

Karena letak ruang makan dan Ruang tamu itu berhadapan, Somi jadi mudah melihat kearah Renjun.

"Gue kenapa sih?! Bukan nya makan malah liatin dia?" Somi menggelengkan kepala nya lalu melanjutkan makan nya dengan semangat.

Di tengah asik nya makan, lagi lagi Somi melirik kearah Renjun yang sedang fokus dengan hp nya.

Ia menatap Renjun dan piring di hadapan nya yang berisi makanan secara bergantian. Tanpa sadar Somi menggigit bibir bawah nya ragu.

Yang tadi nya makan dengan semangat sekarang malah tiba-tiba selera makan nya hilang.

Akhirnya setelah lama berfikir, Somi mengambil piring lain di dapur kemudian Mengambil beberapa makanan di meja dan meletakkan nya pada piring tersebut.

Tidak lupa Somi juga menuangkan segelas air.
'seberapa benci pun sma orang. Tapi gaboleh jadi jahad.' Somi mengangguk-angguk setelah itu melanjutkan acara makan nya yang tertunda.

Selesai makan Somi membereskan piring dan meja makan.

Somi melirik kearah pintu. "Nana kemana sih? Kenapa belum pulang? Apa gue sisain makanan buat Nana juga ya?" Somi tampak berfikir lalu menaruh beberapa makanan ke dalam kulkas.

Somi mengambil nampan dan menaruh makanan dan minuman tadi di nampan tersebut lalu melangkah menghampiri Renjun.

Somi yang baru datang langsung menaruh nampan itu di hadapan Renjun. Sontak Renjun menatap bingung Somi.

Somi duduk disamping Renjun dan memberi jarak duduk mereka. "makan." titah nya.

Renjun mengerjap, berusaha memahami apa yang ia dengar tadi. "Itu buat gue?" Somi mengangguk cepat.

"Gausah. Gue udah makan tadi." tolak Renjun. Bohong kalo dia udah makan, orang tadi mau makan di restoran gak jadi gara-gara liat Jaemin. Jadi gak sempet makan dia.

"Gaada penolakan." Renjun berdecak, Itu kan kata-kata nya dulu ketika membujuk Somi, Kenapa malah di copy oleh gadis itu?

"Ish. Iya iya gue makan."Renjun meraih piring dan sumpit yang sudah di sediakan kemudian memakan nya." kamu udah makan? "tanya Renjun di sela-sela makan nya.

"Udah kok tadi. Lo selesain aja makan nya. Gue mau ke kamar dulu." belum juga beranjak, tangan nya udah di tahan Sma Renjun. Somi kaget, udah lama mereka gak skinship jadi dia gugup.

Padahal baru di pegang tangan nya, belum aja yang lebih hmm.

"Temenin aku makan." Somi cengo. "Ck.kamu jangan kemana-mana Som. Duduk disini temenin aku makan." ulang nya sekali lagi.

Somi mengangguk pasrah lalu melepas pegangan tangan Renjun di lengan nya. "Sorry." gumam Renjun yang masih bisa di dengar oleh Somi. "gak papa." Renjun hanya diam dan melanjutkan makan nya.

Suasana nya canggung banget. Beneran beda dari biasanya. Maklum mereka udah lama gak ketemu.

Hubungan mereka juga gak tau jelasnya kaya gimana. Somi yang selalu menghindar dan Renjun yang gaada niat buat ngajak ketemu walaupun mereka sma-sma ingin bersama lagi.

"Maaf." Somi yang tengah menunduk pun langsung mendongak dan menatap ke samping. "Ha?" tanya nya bingung.

Renjun menghela nafas lalu menaruh kembali piring yang kini sudah kosong itu. Isinya udah habis di lahap semua. Air minum dalam gelas nya juga udah gaada.

Atensi Renjun yang tadi nya kearah makanan kini beralih ke Somi. Menatap netra cantik itu dengan dalam. Gadis yang dulu menjadi milik nya itu kini terasa semakin jauh untuk di jangkau.

Bisakah mereka kembali seperti dulu?

"Aku minta maaf Som. Karena kesalahan aku hubungan kita jadi berantakan. Bahkan Jaemin udah benci banget sma aku." Renjun menundukkan kepala nya namun kedua tangan nya menggenggam tangan halus Somi.

Gadis itu diam, bingung juga ingin merespon seperti apa.

"Renjun.." Somi memanggil, Renjun mendongak guna menatap wajah cantik Somi.

"Aku udah maafin kamu kok. Sma sekali gaada yang perlu kamu sesali sekarang. Semua udah terjadi. Jadi berhenti buat nyalahin diri kamu, ya? Aku tau Nana marah sma kamu bukan tanpa sebab. Dia cuma kecewa karena gagal menjaga sepupu nya." Somi tersenyum teduh kearah Renjun, Ia mengusap pelan punggung tangan pria itu.

Renjun yang menyaksikan senyuman itu jadi ikut tersenyum. Ia jadi semakin menyesali yang sudah-sudah. Dimana dulu ia selalu menyakiti Somi dengan sikap nya yang sulit di mengerti.

Somi pandai menyembunyikan sakit nya, Iya.
Karena ia tetap berusaha tegar dan tenang di hadapan Renjun meskipun ia tau Jika Renjun sudah bertunangan dengan orang lain.

Somi tau darimana? Itu masih rahasia. Yang paling utama adalah rasa sakit yang di terima Somi. Status mereka sekarang entah apa. Tidak jelas.

Somi berusaha membendung air mata yang akan turun. Ia akan berusaha kuat jika nanti Renjun akan mengakhiri hubungan mereka. Somi sudah siap akan hal itu. Tidak ada lagi alasan untuk dia bertahan kan? Semuanya sudah berakhir.

Somi sudah lelah dengan hubungan dimana ialah yang selalu mengalah.

"Som.." Somi masih memasang senyum palsu. "Iyaa?" Renjun menggeleng lalu menarik Somi ke dalam pelukan nya.

Somi membalasnya dengan erat, mereka saling menyalurkan rasa cinta yang masih membuncah.

Untuk kali ini saja, biarkan Somi bahagia bersama tunangan orang lain ya?

Setidak nya sampai ia benar-benar pergi dan tidak akan bisa bertemu lagi dengan Renjun.

Biarkan Somi egois untuk kali ini saja. Ia ingin Renjun selalu berada di sisi nya untuk saat ini.

Di ujung hubungan mereka, Somi ingin merangkai sebuah kisah yang indah bersama pujaan hatinya, Huang Renjun.

Somi menangis dalam diam. Tak tau ini adalah tangisan sedih atau bahagia.

'jika dia bukanlah untukku. Maka aku akan berusaha untuk menerima nya dan yakin bahwa aku bisa bahagia dengan melihat nya tersenyum.'

Tbc
.
.
.
Apasih ahh...
Ini part gaje amat buseth😭😭

THE POSSESIF BOYFRIEND[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang