Kisah sederhana ini berawal dari ketidaksengajaan. Saat seorang gadis cantik yang memiliki otak diatas rata-rata terpilih untuk mewakili sekolahnya dalam Olimpiade Sains tingkat Nasional.
Gadis bermata sipit yang memiliki nama lengkap Chelyna Clarysa Lee atau yang biasa disapa Cica itu, disarankan oleh guru pembimbingnya untuk meminta bantuan kepada seorang pria yang tahun sebelumnya mewakili SMA Marvel dalam perlombaan yang sama. Dan sekaligus, menjadi pemenang dalam Olimpiade tersebut.
Pria yang akan dimintai bantuan oleh Cica bukanlah pria yang mudah mengiyakan segala sesuatunya. Gadis itu harus mati-matian membujuk dan merengek setiap hari tanpa henti.
Selain memiliki kepribadian yang dingin layaknya es balokan, pria itu juga tidak pernah bergaul ataupun dekat dengan perempuan manapun. Poin itulah yang membuat Cica susah payah untuk masuk ke dunia Jojo.
Jojo, adalah nama popularnya. Pria tampan bagaikan Dewa Yunani itu, memiliki nama lengkap Jovian Johnson. Sahabat dekatnya memanggilnya dengan sebutan Iyan, teman sekelas, para guru, dan dosen memanggilnya Jovi, sedangkan keluarganya memanggil pria itu Ijo. Dan untuk kalian, terserah mau memanggilnya siapa. Vian, John, atau merk bedak baby sekalipun, Jojo tidaklah keberatan. Asal tidak memanggilnya sayang saja, bisa-bisa pacarnya yang manja guling-guling di atas genting.
Semenjak kejadian itu, akhirnya Cica dan Jojo semakin dekat dari hari ke hari. Bahkan, kedekatan mereka hingga berganti status.
Yang mulanya Jojo tidak menganggap Cica ada, kemudian akhirnya mereka menjadi seorang teman, TTM, hingga pada suatu hari, berita jadian mereka menggemparkan SMA Marvel. Bagaimana tidak? Dua makhluk paling genius di Marvel menjadi pasangan couple. Menakjubkan, bukan?
Hari demi hari berganti, bulan demi bulan terlewati, bahkan tahunpun ikut berlalu. Dan saat ini, Jojo telah menjadi seorang mahasiswa di Universitas Marvel jurusan kedokteran. Sedangkan Cica, gadis itu masih berjuang menjadi siswi kelas dua belas.
Hampir dua tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Semenjak kuliah, Jojo selalu sibuk dengan kegiatan kampus dan juga statusnya sebagai asisten dokter disalah satu rumah sakit swasta. Sehingga, Jojo pun tidak bisa sering-sering menemui Cica. Mungkin dua kali dalam seminggu. Jika beruntung, Cica bisa menemui Jojo sebanyak tiga kali.
Akan tetapi, keberuntungan itu jarang-jarang Cica dapatkan. Justru, terkadang dalam seminggu Jojo tidak menampakkan batang hidungnya dan hanya sekedar mengirim pesan atau menelpon Cica saja. Miris, bukan?
***
Malam ini, Cica sedang berada dirumah Jojo untuk membantu sang kekasih packing. Rencananya, besok Jojo akan pindah ke sebuah apartemen yang baru dibelikan oleh papinya minggu kemarin. Sehingga, ia harus mengemas semua barangnya ke dalam kardus untuk diangkut besok pagi.
"Apalagi yang mau Jojo bawa, biar Cica masukin ke kardus?" tanya Cica.
"Udah Ca,"
"Yakin nggak ada yang ketinggalan?"
"Nggak,"
"Kalo ada gimana?"
"Gue bukan mau pindah ke Mars kali Ca." Sergah Jojo dengan wajah datarnya.
"Ya tapi kan biar sekalian ngangkutnya, biar Jojo nggak bolak-balik." Cica melipat tangannya didepan dada, memandang Jojo dengan raut wajah yang tertekuk.
"Terserah lo aja deh Ca!"
"Diingetin bukanya makasih malah acuh,"
"Marah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSebuah pernikahan dini tidaklah mudah untuk dijalani. Namun, ketika takdir sudah berkata semua akan berubah seketika. ____ Readers yang baik tahu cara menghargai Author. Thanks. ____ Happy reading.❤️