KALUT

2.2K 261 64
                                    

Saat kami pergi ke rumah sakit , kami semua kalut dengan keadaan yang ada .

Kageyama terlihat sangat kalut dan merasa kesalahan semua ada pada dirinya .

Korai masih sibuk melihat jendela mobil dengan sadar dia juga sedikit terisak dengan yang di rasakan shoyo.

Kita Shinsuke, masih berusaha menenangkan Suna Rintarou , karena tanpa mereka tahu kecuali anak inarizaki , mereka sudah menyukai bocah jeruk itu bahkan bersedia melakukan apapun yang bisa menenangkan dia .

Sedangkan di sisi lain ushijima merasa dirinya tidak berguna saat tau kebenaran yang terucap dari mulut oikawa . Di sini lain semi masih mempertahankan Isak tangisnya bahkan sambil menggigit lengan nya , sedangkan Goshiki dan shirabu berusaha menenangkan semi .

Tsukishima sudah sampai duluan di sana , dia melihat ruangan dimana badan shoyo , di pasang alat alat medis , di sana terlihat ayah dan ibu Hinata yang masih shock , orang tua Kageyama mencoba menenangkan ayah dan ibu Hinata .

" Kei , kemari" perintah sang ayah mertua

" Aku tau kau ingin menangis" ucap ibu mertuanya

" T-tapi , a-aku tidak yakin aku bisa menangis" ucap Tsukishima Kei dengan gemetar

" Sini , datang pada ibu kei" ucap ibu mertuanya.

Tsukishima mendatangi ibu mertuanya dan berlutut , bahu nya bergetar menahan tangis .

Ibu Hinata mengelus Surai kuning dari Kei dan sekejap kei menangis dengan kejer.

" Maafkan kei Bu , maafkan kei hiksss maafkan kei yang belum bisa menjaga shoyo hikss , kei calon suami yang buruk Bu" tangis nya semakin kejer dan dengan suara semakin parau

" Kei , ini kehendak kami-sama , kau calon suami yang baik sayang , kamu sudah menjaga shoyo dengan baik bahkan menghawatirkan dia , terimakasih ya sayang" ucap ibu Hinata dan mengecup dahi kei sambil menenangkan nya .

" T-tapi k-kei tidak bisa menjaganya Bu , kei merasa hiksss.. hiksss .. tidak berguna buat shoyo" tangis kei .

" Hei berhenti berbicara seperti itu bodoh , kau tau jika shoyo sadar dan kau menangis , kau jadi bahan bully shoyo haha" tawa ayah mertuanya

" Betul kei , nanti shoyo akan berkata 'kau bisa menangis asinshima?' " ucap ibu mertuanya sambil memperagakan bagaimana anaknya berbicara , kei berhenti menangis dan sedikit tertawa .

" Nah ini lebih baik jangan menangis , harusnya kami yang menangis tapi malah kau, dasar anak SMP labil" ejek ayah mertuanya

" Bu , lihat ayah mertua begitu pada ku" rengek kei

" Anata , sudah lah , kei kau tau , aku sangat suka ketika kau bermanja2 pada ku , tapi untuk saat ini kita harus berdoa ya " ucap ibu mertuanya dengan pandangan sendunya kembali dan kei kembali mendung.

" TSUKI!" teriak Yamaguchi yang baru saja sampai di rumah sakit

" Tadashi!" Ucap kei lalu menghampiri Yamaguchi yang Ter engah-engah

" Bagaimana? Gimana? Terus apa kata dokter" panik Yamaguchi

" Belum sadar" kembali bahu tsukishima bergetar menahan tangis .

" Cukup kita harus kuat " ucap Yamaguchi sambil menatap ruangan Hinata dan masih ada dokter yang memeriksa keadaan .

" Ku harap dia tak apa" ucap kei yang berusaha tegar.

" Aku masih tidak habis pikir atas kejadian besar ini" ucap Yamaguchi memijat pangkal hidungnya sambil menahan tangis.

" Mereka dimana?" Tanya Tsukishima

LINGKARAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang