BAHAGIA

2K 265 14
                                    

" Permisi sebentar tahan dulu kami periksa , dek silahkan keluar ruangan Hinata" ucap suster pada Kageyama dan aone

" Ada apa aone?" Tanya Ushijima

" Kenapa dokter masuk kedalam dengan keadaan panik?" Tanya kei sambil menahan tangisnya

" Tenang, Hinata tadi menunjukan kesadarannya , ku harap kalian tenang " ucap aone

" Kau yakin ?" Tanya Yamaguchi dan kei bersama an sambil memegang badan aone

" Aku yakin kita tunggu saja dokter keluar" ucap aone

" Baiklah" ucap mereka serempak

Setelah beberapa menit pemeriksaan , dokter dan tim medis keluar ruangan dan dokter bertemu dengan keluarga mereka.

" Ini berkat kami-sama , shoyo sadar , dan kami akan menjalankan beberapa prosedur operasi , untuk sakusa-kun terimakasih atas bantuan donor darah mu" ucap dokter sambil menepuk pundak sakusa .

" Syukurlah" ucap mereka serempak

" Tidak apa dok , jika butuh darah lagi saya bisa memberikannya , ku mohon pasang pen juga pada persendian shoyo , aku tau itu prosedur yang rumit , tapi untuk tetap membuatnya berdiri bukankah itu salah satu cara yang bagus?" Ucap Sakusa .

" Apa maksud mu dengan memasang pen? " Tanya kenma

" Kau tau kenma? Tulang dengkul shoyo retak bahkan sendi pelindungnya hampir pecah? Bagaimana shoyo mau berjalan lagi kalau tidak ada prosedur pemasangan pen? " Ucap Sakusa

" Dokter apa yang sakusa bilang itu tidak mungkin kan?" Tanya ibu shoyo yang shock mendengar ucapan sakusa

" Entah bagaimana bocah ini bisa tau Bu , tapi menurut X-ray yang kami periksa , memang bermasalah di bagian tersebut, tetapi kemungkinan shoyo berjalan agak lama untuk pemasangan pen karena penyesuaian nya , apalagi di bawah umur " ucap dokter .

" Ku mohon , apapun, aku tak ingin shoyo kenapa Napa" pinta ibu shoyo

" Baik , saya akan melakukan sebisa saya dan menjalan kan prosedur pemasangan pen di kaki nya dan saya permisi dulu " ucap dokter .

" Hei , sakusa , bagaimana kau bisa tau soal itu?" Tanya Yamaguchi

" Menjauh sedikit. Kalau kau steril baru boleh berbicara dekat padaku" ucap Sakusa sedangkan yang lain hanya memutar bola matanya jengah .

" Baiklah" ucap Yamaguchi

" Aku punya seorang sepupu , namanya Komori , dia seorang dokter bedah dan kadang dia juga mengajarkan ku sedikit banyak soal prosedur pembedahan dan pemasangan sesuatu" ucap Sakusa santai

" Lalu? Bagaimana kau tau Hinata memerlukan itu?" Daichi membuka suara

" Saat aku ke dalam , ku lihat lututnya memar tak wajar , sempat ku sentuh dan dugaan ku benar ada salah satu yang bergeser dan satu lagi retak dan hampir pecah " ucap Sakusa

" Bagaimana kau bisa tau karena hanya menyentuhnya?" Tanya semi

" Hei , aku belajar dari sepupu ku kau tau? Bahkan aku diajarkan menjait daging yang terluka " ucap Sakusa .

" Jadi dia sudah sadar?" Tanya kei

" Ku tau kau ingin masuk , jadi masuk saja " ucap ayah Hinata pada kei

" Baik ayah mertua" ucap kei

Saat memasuki kamar rumah sakit shoyo.

" Sho " ucap kei

LINGKARAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang