Sebuah lorong kecil yang mampu menembus waktu
Perlahan aku memasukinya dengan perasaan menggebu
Entah kenapa, lorong itu seperti menarikku lebih dalam
Menahanku untuk menetap seperti tangan yang sedang digenggamPerlahan aku memberanikan diri
Memasukinya dengan keadaan sepi dan sunyi
Tidak ada cahaya
Apalagi bisikan suaraRasa takut telah muncul sedari tadi
Bulu kudukku merinding tiada henti
Berteriak sekencang-kencangnya
Namun tak ada suara yang menyahutnyaAku menangis sejadi-jadinya
Berharap semua ini hanya mimpi belaka
Kutampar pipiku sekuat-kuatnya
Terasa sakit, rupanya aku sedang celakaAku terduduk lemas memikirkan nasibku
Sungguh, derita buruk telah mengutukku
Pikiranku kacau, tubuhku lelah
Pada akhirnya aku diam dan menyerahHingga......
Ada cahaya kecil yang menggangguku
Sepertinya cahaya itu sengaja mengarah mataku
Aku berdiri dan mengikuti arah cahaya itu
Sangat jauh, tapi ia berhasil membantukuAku tertegun tidak bisa berkata-kata
Air mataku jatuh tidak lagi ku seka
Aku menangis tersedu-sedu
Sedang kau menatapku dengan senduKau datang layaknya pahlawan
Menolongku keluar dari kegelapan
Kau memberiku cahaya terang
Yang membuatku merasa tenangTerimakasih karena telah ada
Kapan dan dimanapun berada
Tetaplah seperti ini, kasih
Bersama melewati segala kisahAku tak berharap lebih lagi
Karena dirimu telah menjelma menjadi anganku, sekarang maupun nanti
Asaku telah datang menghampiri
Dirimu adalah jawaban dari doaku yang tak pernah berhentiArinigultom
Siringki Julu
18 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Любовные романыTidak mengapa rasa dimasa lalu begitu pahit, semoga rasa dimasa depan tidak kembali rumit. Hanya sebuah hobby:) Arinigultom Gunungtua, Sumatera Utara