Tidak ada lagi kata kita

10 1 0
                                    

Daun-daun itu sedang mengusik telingaku, seolah berbisik menyampaikan sesuatu tentangmu. Kembali lagi mengingat masa lalu, setelah lama tidak saling menggenggam dan saling bertukar kabar.

Mungkinkah aku yang merindu atau dirimu ingin bertemu. Ah, mana mungkin hal itu terulang lagi. Mustahil sekali setelah apa yang terjadi di antara kita.

Kamu pernah berlabuh dan berteduh di tempatku. Menceritakan semua keluh kesahmu, bahagiamu, tawamu, tangismu, tapi hanya sementara. Kamu menjadikanku sebagai persinggahan saja, sedangkan hatiku sudah sungguhan menerimamu dengan bahagia.

Jalan kita tidak lagi searah, kau berlayar sendirian menuju dermaga yang sangat kau impikan. Tinggallah aku di belakang sendirian, menoleh sedikit saja kau tidak bisa. Mengucap saja kau tidak mampu, pergi begitu saja tanpa menghiraukan diriku.

Hati ini remuk, sehancur-hancurnya. Kamu berhasil membuat patah dan rapuh kembali. Tidak mudah untuk membuka ruang pada orang baru lagi, andai saja itu kucoba kembali. Aku berharap dia tidak membuatku hancur untuk kesekian kali, aku berharap dia yang akan jadi obat dari segala pahitnya derita yang ku alami, dia menjadikan aku sebagai perempuan yang ia cintai, dan aku akan  menjadikannya laki-laki teristimewa yang aku sayangi.

Arinigultom
28Agustus2020
Paluta, Gunungtua

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang