Werewolf Game 🐺 || NCT ot 23 [END]

03

🐺

"Tadi malam Guardian salah melindungi orang alhasil satu orang mati dimangsa werewolf."

"Liu Yangyang, role Drunk status meninggal."

Sirene berbunyi semua berkumpul di halaman belakang.

"Karena werewolf memangsa Drunk, maka malam ini werewolf puasa, hore!"

"Yangyang jadi mangsa werewolf?" Tanya Kun yang masih tak percaya.

"Iya Bang."

"Ada untungnya Yangyang mati," Kata Ten tanpa dosa.

"Makasih Yangyang, semoga tenang di alam sana, kita gak akan lupa pengorbanan lo yang bisa bikin werewolf puasa." Ucap Lucas sambil mendongak keatas.

Semuanya hanya menyimak ucapan Lucas, sedih juga karena kehilangan satu teman mereka karena game ini.

"Silahkan voting, pilih satu orang yang mau digantung, 15 menit waktunya ya."

"Bang Dejun werewolfnya!" Ucap Shotaro tiba-tiba, sontak semua menatap Shotaro meminta penjelasan atas tuduhannya kepada Xiaojun.

"Buktinya apa kalo gue werewolf?!" Tanya Xiaojun terkejut sekaligus kesal karena dituduh.

"Gue liat sama Shotaro, lo keluar dari gudang tempat Yangyang mati tadi." Yuta ikut nimbrung membenarkan tuduhan Shotaro.

Xiaojun terdiam, inilah yang ia takutkan bila bersembunyi bersama orang lain karena kalo orang itu mati ia yang dituduh, apalagi bila perannya diterawang oleh Seer maka tuduhan semakin kuat dan alhasil ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah.

"Lo liat dia berubah Bang?" Tanya Doyoung kepada Yuta.

"Enggak sih, cuma tadi gak sengaja gue sama Shotaro lewat terus liat dia diruangan yang ada mayat Yangyang." Jelas Yuta.

"Karena belum pasti, gimana kalo votingnya di skip dulu, terus nanti malem Seer cek Dejun baru paginya lagi kita voting Dejun kalo udah pasti." Saran Taeyong.

Semua mengangguk setuju kecuali Xiaojun yang takut, yang ditakutinya benar terjadi dan selebihnya ia sudah pasrah saja.

"Jadi gimana? Siapa yang digantung?"

"Skip dulu aja." Jawab Jaehyun.

"Yaudah deh skip, malam telah tiba, Lee Jeno maju ke depan lima langkah."

"Eh ada apaan?" Semua bertanya-tanya saat nama Jeno dipanggil dan disuruh maju ke depan.

"Pesan-pesan terakhir dulu dipersilahkan."

Jeno menghembuskan nafas berat, ia berbalik menatap teman-temannya satu persatu sambil tersenyum hingga membuat kedua matanya sisa segaris.

"Semangat guys, kalian pasti bisa selesain game ini, siapapun yang nanti menang dan masih hidup pliss jangan lupain kenangan kita, gue sayang kalian." Ujar Jeno yang mulai berkaca-kaca.