Hot Blooded King

⚜7⚜ Keberuntungan atau Malapetaka?

Yoojung duduk bergetar bersimpuh di hadapan Taehyung yang berdiri angkuh di hadapannya. Gadis itu dibawa langsung kembali ke istana bulan, dan Taehyung langsung menyuruh tabib untuk memeriksa keadaan Yoojung. Selepas kepergian tabib, Taehyung menyuruh semua orang meninggalkannya sendirian, berdua bersama Yoojung di kamar.

"Kenapa kau kabur?"

"E-itu.. aku.."

"Tidak bisa menjawab. Kau takut padaku?" Taehyung melihat ketakutan di mata gadis itu. mata gadis itu terus menghindari tatapannya. Tentu, ia tidak menyangkal jika seluruh penduduk di negeri ini pun takut kepadanya. Oleh karena itu, ia memahami jika Yoojung pasti takut padanya. Ia paham betul bagaimana perasaan gadis itu. Berada di negeri asing dan bertemu orang-orang asing pasti itu sudah cukup membuatnya takut dan cemas.

Jadi, Taehyun bangkit dari duduknya dan meraih tubuh Yoojung. Ia mengangkat tubuh gadis itu seolah helaian kapas dan membawanya di atas pangkuannya. Yoojung membulatkan matanya, tak ada niatan untuk menolak karena takut. Melihat Yoojung mengepalkan tangannya begitu kuat dan bergetar ketakutan, Taehyung tersenyum miring dan merengkuh gadis itu dalam dekapannya.

Tubuh mungil Yoojung tenggelam begitu saja dalam rengkuhan Taehyung. Dada bidang dan lebar Taehyung membuat tubuh mungil itu hampir sepenuhnya tertutupi. Tangan lebarnya bergerak mengusap punggung gadis itu.

"Dengar. Jangan pernah tinggalkan istana tanpa seijinku."

Yoojung menelan salivanya berat dan mengangguk pelan. Ini perintah! begitu batinnya.

***

Pagi datang, dan Yoojung nampak melamun memandangi kolam ikan di depan kamarnya. Byul menemaninya sejak ia terbangun di pagi hari tadi. Gadis itu terus tersenyum emmandangi nona barunya. Ini adalah suatu hal yang luar biasa melayani nona yang nampaknya bukan seorang manusia biasa.

Byul nampak masih terkagum-kagum memandangi rambut merah muda Yoojung. Pagi ini, ia bahkan dengan semangat mengepang rambut nona nya, sebab ia ingin memegang rambut merah muda Yoojung. Selain itu, melihat nona nya tidak mengenakan pakaian yang disiapkannya, Byul terus-menerus bertanya-tanya bagaimanakah cara berpakaian negeri dimana nonanya berasal.

Sejauh ini, raja hanya memberitahu Byul bahwa nonanya berasal dari dunia lain, tidak lebih dari itu. Sebelumnya, ia tak akan pernah menyangka bahwa ada hal semacam itu di dunia ini. Maksudnya, bahkan ia saja tidak mempercayai hal-hal mistis, meski di dunia ini pun ada beberapa orang terpilih yang memiliki kekuatan sihir dalam dirinya, seperti shaman misalnya. Namun, seseorang yang berasal dari dunia lain adalah di luar dari kepercayaannya.

Melihat buktinya saat ini, yaitu nona yang kini ia layani adalah berasal dari dunia lain sudah cukup untuk meyakinakannya bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Meski rajanya tidak memberitahunya dengan jelas bagaimana nona nya datang, sebab ia dilarang bertanya atau mencari tahu lebih jauh, Byul yakin bahwa suatu hal yang besar mungkin akan terjadi di dunia ini.

Tak ada suatu kejadian tanpa alasan. Kedatangan Yoojung di dunia ini pastinya memiliki alasan. Tidak ada yang tahu apa rencana dewa mengirim seseorang dari dunia lain ke dunia ini. Bahkan shaman pun tidak dapat memprediksinya dengan baik. 

Apapun itu, Byul sangat penasaran. Bagaimanakan jalan cerita nona nya ini di dunia ini? Bahkan Raja Taehyung pun sangat tertarik dengan nona nya. Akankah nona berambut merah muda ini menjadi ratu masa depan negeri ini?

Tidak ada yang tahu.

Byul tersenyum tipis. Jika begitu, aku akan terus setia berada di sisi Nona Yoojung.

Kau tahu kan, di negeri ini kau harus pintar memihak sosok yang dapat menguntungkanmu kedepannya. Dan firasat Byul mengatakan bahwa mungkin berada di sisi Yoojung akan memberikannya semacam keberuntungan.

"Membosankan."

"Apakah nona ingin melakukan sesuatu? Menyulam mungkin."

Yoojung mendongakkan kepalanya. "Aku ingin keluar istana."

"Err.. nona tahu kan, Raja tidak akan memberikan izin."

Tentu saja Yoojung tahu hal itu. Taehyung sudah memberikannya peringatan. Terlebih Taehyung mengatakan bahwa kehadirannya di dunia ini hanya beberapa orang yang tahu. Raja, Kasim Han, Byul, dan Kepala Shaman kerajaan. Bahkan penjagaan di istana bulan dilarang untuk mendekati kamar Yoojung. Mereka hanya diperbolehkan melakukan penjagaan di luar pagar.

Yoojung memahami hal tersebut. Ia cukup yakin, bahkan hanya dengan melihat warna rambutnya orang-orang akan terkejut. Selanjutnya Yoojung tidak akan bisa memprediksi apa yang akan mereka pikirkan tentang dirinya.

Mendadak ia menyesal harus mewarnai rambutnya.

Benar, juga. Mendadak ia teringat akan pengumuman line debut yang harusnya akan diumumkan 5 hari lagi. Apa yang akan terjadi dengannya jika ia masih terjebak di dunia ini?

Yoojung menggigit bibirnya, lantas ia bangkit dan berjalan cepat masuk ke kamarnya. Ia berjalan cepat menuju tas dan koper miliknya di sisi ranjang, kemudian meraih tas ranselnya dan mengambil handphone miliknya.

Begitu membuka handphone ia memeriksa tanggal dan juga jam, namun keningnya berkerut begitu melihat waktu yang tertera.

00.14? Kamis, 3 September?

"Tunggu, terakhir kali, tempo hari aku memeriksa juga seperti ini." Apa yang terjadi?

Byul menatap Yoojung bingung. "Ada apa nona?"

Yoojung terdiam. Ia sudah di dunia ini selama 3 hari, tempo hari ia memeriksa waktu di handphonenya juga menunjukkan waktu yang sama. Jam 12 malam lebih 14 menit, hari kamis tanggal 3 September.

"Apakah waktu berhenti?" gumam Yoojung.

"Ya?" Byul mengerutkan keningnya bingung.

"Waktu berhenti!"

Byul masih tidak mengerti. Yoojung nampak mengepalkan tangannya kuat dengan mata berbinar. "Apa maksud nona dengan waktu berhenti?"

Benar, ini adalah hal bagus jika waktu di duniaku berhenti. Jadi, aku masih memiliki banyak kesempatan untuk mencari cara kembali ke duniaku. Aku tidak akan melewati pengumuman line debut.

Yoojung tersenyum lebar. Namun sejurus kemudian senyumnya lenyap dan ekspresi wajahnya berubah sendu.

Ini hal bagus, kan? Tapi masalahnya apakah aku bisa bertahan hidup di dunia ini?

[tbc]