Mengerikan.
Yoojung menahan nafasnya. Ia pikir, bahkan jika matanya berani melirik sosok agung dihadapannya bisa-bisa kepalanya dipenggal. Jadi, duduk diam bersimpuh di depan Taehyung yang duduk angkuh di atas singgasana, gadis itu menunggu raja itu mengucapkan sesuatu.
Dia memanggilku kesini. Ada apa? Apakah aku akan dipenggal?
Selepas pertemuan dengan para menteri dan mengurus banyak hal, Taehyung akhirnya memiliki waktu untuk melihat gadis yang sudah mencuri perhatiannya sejak semalam.
Matanya tak henti-hentinya mengamati setiap inci dari sosok gadis dihadapannya. Mata almonnya yang indah, hidung serta bibirnya yang mungil, dan juga rambut merah muda aneh yang tak pernah dilihatnya.
Yoojung datang ke balairung dengan menutup kepalanya menggunakan jubah. Byul sendiri yang memintanya untuk memakai pakaian yang disediakan daripada pakaian 'aneh' yang Yoojung punya.
Yoojung mengerti betul, bahwa eksistensinya di dunia ini akan membawa keributan bagi banyak orang. Bahkan hanya dengan melihat warna rambutnya, Yoojung takut orang-orang di dunia ini akan berprasangka buruk padanya. Mengerikannya lagi, Yoojung membayangkan mereka menyeretnya dan mengikatnya di sebuah kayu untuk membakarnya hidup-hidup.
Ini sudah memasuki malam kedua sejak Yoojung datang ke dunia ini. Gadis itu menghabiskan seluruh waktu di dalam kamarnya dan ini adalah kali pertamanya dia keluar kamar sebab raja mengerikan di hadapannya memanggilnya.
"M-mengapa kau memanggilku kesini?" Yoojung bertanya gugup. Demi dewa neptunus, bisakah raja itu berhenti menatapnya tajam?
Bukannya menjawab pertanyaan Yoojung, Taehyung malah berjalan turun dari singgasananya. Ia berjalan mendekati Yoojung yang duduk bersimpuh. Kasim Han yang terus mengawasi di sudut ruangan bergetar gelisah.
Tangan Taehyung terjulur dan meraih dagu Yoojung untuk mendongat menatap matanya. Sejenak, Taehyung terdorong untuk mencium bibir mungil merah muda itu. Namun melihat gadis itu bergetar ketakutan melihatnya, mengurungkan niat Taehyung untuk melakukannya.
Ia akan menciumnya nanti, jika gadis itu sudah tidak takut dengannya lagi.
"Siapa namamu?"
"Y-Yoojung."
Taehyung mengangguk pelan kemudian melepaskam tangannya dari dagu gadis itu. "Aku lega kau sudah sembuh."
"K-kau.." Yoojung menahan nafasnya. Tubuhnya tak berhenti gemetar ketakutan. "Apakah kau akan membunuhku?"
Taehyung memiringkan kepalanya. "Entahlah."
Jawaban macam apa itu? Jadi, suatu saat ia pasti akan membunuhku, begitu?
Yoojung menelan salivanya berat. Ia mengutuki nasibnya. Bahkan kini ia menyesal kabur dari rumah dan harus menghadapi situasi tak masuk akal ini.
"Kembalilah ke kamarmu dan beristirahat. Kita akan berbicara lagi esok hari saat langit cerah. Ini sudah larut, aku lelah."
Hheol, padahal dia yang memanggilku kesini!
Yoojung mengangguk cepat. Gadis itu membungkuk hormat sebelum kemudian berlari kecil keluar dari balairung untuk kembali ke kamarnya. Rasanya saat ini, kamarnya lah yang paling aman.
Sepeninggal Yoojung, Taehyung tersenyum kecil. Melihat rajanya tersenyum menatap gadis aneh tersebut, Kasim Han mengerutkan kening khawatir.
"Yang Mulia, maafkan hamba jika lancang. Apakah Yang Mulia jatuh cinta dengan gadis itu? Apakah Yang Mulia hendak menjadikannya permaisuri? Hamba paham akan desakan para menteri untuk segera mencari permaisuri dan memiliki keturunan. Namun—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Blooded King
FanfictionSepanjang hidupnya, Yoojung selalu berdiri pada lingkaran hitam dalam kehidupan. Tak ada yang berjalan lancar dan terkadang membuatnya berpikir untuk mati. Ketika pada akhirnya ia mendapat harapan untuk dapat berdiri di cahaya yang paling terang dal...