"Cerita? Mau menceritakan tentang apa? " Ucap cahaya keheranan sambil mengelus pelan rambut daun.
".. Sebenarnya... Kau tau api dan angin? "
"Ah, mereka! Tau, kenapa? " Ucap cahaya mengenai mereka.
"Nah, aku dan mereka berdua, sering menghabiskan waktu bersama semenjak kamu pergi. Kami berbagi cerita dan sepertinya masalah mereka terlalu berat jika dibiarkan, bagaimana jika kita bantu? " Ucap daun.
Sebenarnya cahaya tidak tau apa yang terjadi, tapi jika daun mengatakan hal seperti itu kepadanya, tentu saja itu pasti sangat berat.
"Baiklah, um.. Masalah apa yang sekarang mereka hadapi? " Ucap cahaya.
"Hm.. Angin.. Dia bilang jika petir kini sedang tidak baik-baik saja, dia mengatakan bahwa petir sering kali dijadikan bahan konten, lebih mirisnya lagi angin dikatain oleh keluarga petir, angin hanya ingin membantu petir untuk menyadarkan orang tuanya" Ucap daun.
"Nah, jika api... Dia menceritakan bahwa air sahabat nya itu sudah meninggal karena suatu kecelakaan, aku tau untuk menyelamatkan yang satu ini cukup mustahil, mungkin kita bisa membantu mereka" Sambung daun.
Cahaya yang mendengarkan penjelasan daun merasa iba kepada 2 orang yang dulu pernah menjadi teman sekelasnya.
"Baiklah, ayo kita bantu mereka. Daun, kamu pergi kerumah angin dan ajak dia untuk pergi kerumah petir, aku akan ke rumah petir untuk berbicara dengannya disana"ucap cahaya membuat rencana.
Daun menganggukkan kepalanya dan mereka pergi seperti yang mereka rencanakan.
DI KEADAAN CAHAYA
Cahaya berjalan menuju rumah petir. Tetapi, disaat dia berada di depan halaman rumah petir, seketika ia melihat pemandangan yang mengerikan. Disana ia melihat angin yang sedang dikeroyoki oleh beberapa bodyguard. Dengan sigap cahaya menghentikan para bodyguard itu dengan melemparinya batu.
Disana terlihat wajah angin di penuhi dengan lebam dan darah dimana-mana, serta air mata yang terus mengalir. Angin terkulai lemas disana. Cahaya berlari dan berdiri didepan para bodyguard itu, membelakangi angin.
"Hentikan ini sekarang juga! Kalian tidak punya hati! Kalian kan manusia! Hewan saja masih memiliki perasaan! Bagaimana dengan kalian! DASAR IDIOT!!! ANGIN HANYA INGIN MEMBANTU PETIR YANG SEAKAN MENJADI BUDAK!!" Bentak cahaya yang sedang melirik orang tua petir yang sedang duduk santai disana.
Kemudian ayah petir berdiri dan berjalan kearah cahaya, pada bodyguard mundur."Dasar para bocah!, DIA ITU HANYA IRI DENGAN KESUKSESAN PETIR!! ORANG MISKIN AKAN MELAKUKAN SEGALA CARA AGAR DIKASIHANI!!! " Bentak ayah petir.
Petir yang sedari tadi ditahan agar tidak menolong angin hanya bisa terkulai lemas melihat keadaan angin yang sekarang.
"Maafkan aku angin.. " Gumam petir.
Kemudian daun datang kerumah petir karena waktu yang sama ia tidak menemukan angin dirumah nya. Ia melihat kerusuhan disana. Ia menghampiri cahaya dan menatap angin dengan keadaannya sekarang. Daun terkejut setengah mati. Daun berlari kearah angin dan memeluk nya."Angin! Kenapa? Apa yang terjadi?.. Hiks... Kumohon bangun.. Cahaya.. Apa yang sebenarnya terjadi? "Ucap daun menangis disaat ia memeluk angin.
".. Nanti akan aku cerita kan kepada mu, sekarang, bawa angin pergi kerumah sakit, dia sepertinya kehabisan darah " Ucap cahaya menepuk kepala daun lembut.
Daun menganggukan kepalanya dan mengangkat angin lalu berlari kecil menuju rumah sakit terdekat. Disaat itu cahaya melirik ayah dan ibu petir yang seakan mengeluarkan aura jijik kepada angin, meski angin sudah tidak berada disana lagi.
"Ternyata benar.. Seseorang yang sudah dikuasai harta, tidak akan ada lagi hati nurani.. "Ucap cahaya menatap kedua orang tua petir dengan tatapan sinis.
" Hah?! Apa maksud mu mengatakan-" Ucap Ibu petir yang tidak terima.
"Dari sekian banyak aku melihat orang rakus, baru kali ini aku melihat orang rakus yang tidak tau adab sama sekali. Bahkan untuk Meng-kasihani seorang anak yatim piatu pun tidak mau. Angin adalah orang yang akan melakukan segalanya demi sahabatnya, sepertinya wajar bagi kalian, jika kalian memiliki sahabat pasti kalian tidak akan melakukan ini. Sudah sangat malang nasib kalian, jangan buat kemalangan itu menjadi lebih parah karena kerakusan kalian. "Ucap cahaya memotong perkataan ibu petir.
"Dia tau apa yang akan terjadi jika petir menjadi ganas karena perbuatan kalian. Sekarang, sejauh mana kalian mengetahui tentang anak kalian? Apa sudah bisa menandingi angin? Aku tidak membela siapa pun, disini aku ingin menyadari kalian betapa pentingnya menghargai orang lain, kalian memiliki perasaan, bukan begitu dengan anak kalian dan juga angin? Bahkan anak dibawah umur masih bisa menghargai orang. "Lanjut cahaya dan kemudian menarik nafas untuk merilekskan dirinya.
"Semua orang memiliki kesalahannya masing-masing, tapi ini adalah kesalahan paling bodoh yang aku hadapi. Kekayaan bukan segalanya, bahkan tidak akan dibawa mati. Mau sampai kapan kalian dikendalikan oleh harta itu? Sampai-sampai kalian tidak memperdulikan apa yang dirasakan anak kalian sendiri, kalian memperlakukannya seperti hewan"lanjut cahaya.
"Aku mengatakan semua itu bukan tanpa alasan, aku juga punya pengalaman, jadi ucapan ku ini, seratus persen adalah pengalamanku. Semua orang memiliki masa lalu yang buruk, begitu juga dengan kalian. Meski aku tidak akan memaafkan kalian, tapi angin bukanlah orang yang semudah itu membenci orang, bahkan petir bisa saja memaafkan seseorang dengan mudah berkat dia. Belajar lah dari kesalahan bukan menjadi kan itu sebagai kenangan"Ucap cahaya.
Perkataan cahaya seakan menusuk mereka berdua. Kedua orang tua petir hanya bisa terdiam seribu kata dan termenung berapa kejamnya perilaku mereka terhadap anaknya sendiri dan angin yang tidak punya salah sama sekali tapi mereka jadikan bahan candaan. Mereka melihat anaknya yang sekarang sedang terdiam, tapi air matanya yang jatuh tidak bisa berbohong jika ia sedang menangis meski ia menundukkan kepalanya.
".. Kami mengerti.. Aku menyadari apa yang kami lakukan salah dan sepertinya tidak akan bisa dimaafkan.. " Ucap ibu petir dengan lirih sambil menundukkan kepalanya.
".. Tante... Jika saja petir tidak ingin memaafkan mu, tapi angin bisa memberikan maaf untuk kalian. Bertobat lah sebelum terlambat. "ucap cahaya lembut dan tersenyum.
"Maaf sebelumnya, saya terlalu kasar-" Ucap cahaya menundukkan kepalanya.
"!"
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Bersambung....˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai habis. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam cerita, baik itu typo, perkataan yang kurang dimengerti dan ucapan yang berantakan. Saya berusaha memperbaikinya dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTEMANAN [✅]
Adventure[Tamat] Buku ini sudah diperbaharui dan diubah sedikit dari aslinya. Menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda yang ingin membentuk kembali persahabatan diantara teman masa sekolahnya, mampukah dirinya melakukannya? Ini adalah buku pertamaku:...