1|| Moon or Rain?

85 12 4
                                    

Seorang gadis kecil berlari di bawah derasnya hujan, tubuh mungilnya sangat lincah berlari dan meloncat kesana-kemari.

"Eva udahan yuk, nanti kalau kelamaan bisa sakit." Gadis lain yang ikut berlari menginterupsi.

"Iya, tunggu sebentar." Yang dipanggil Eva oleh temannya tak terlalu menggubris.

Eva terlalu senang bermain dibawah derasnya hujan. Rintik hujan yang jatuh menerjang tubuhnya begitu ia nikmati, hingga tanpa ia sadari langit sudah semakin gelap.

"Yaudah aku pulang duluan ya va."

"Yah kok gitu?" Eva menoleh, mencari dimana gerangan sang teman saat ini.

Ternyata temannya benar-benar meninggalkannya dengan berlari menjauh untuk kembali pulang.

Sendiri dia di sana, di luasnya lapangan bola yang di kelilingi oleh pohon dan semak belukar.

Sebenarnya ia belum puas menikmati hujannya hari ini, tapi ia takut, selain karena langit yang semakin gelap, ia juga tak ingin membuat orang tua nya khawatir dirumah.

Jadi ia memutuskan untuk menyudahi bermain dengan hujan hari ini. Karena ia pikir hujan akan datang kembali esok hari.

Nama nya Eva, lebih tepatnya
Sheva Aidi Gionna. Umur nya akan genap 10 tahun 2 hari lagi.

Eva lahir di keluarga yang sederhana. Ayah nya bernama Adinata yang bekerja disalah satu bengkel yang ada di Bandung, dan ibu nya hanya ibu rumah tangga biasa yang bernama Nsari.

Eva adalah anak kedua dari keluarga Adinata, kakak nya bernama Alvin Aidi Adinata.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan semua orang yang ada di dalam rumah, "Assalamualaikum, ma... pa..." teriak Eva dengan tangan yang menggigil.

Mendengar suara sang buah hati, Nsari bergegas membuka pintu, "Waalaikumsalam, ya ampun Eva kamu dari mana aja sayang?" ujar Nsari dengan khawatir.

"Maaf ma, tadi Eva main sebentar sama Salsa."

"Yaudah habis ini langsung mandi ya, biar ngga sakit." Nsari menuntun sang putri untuk masuk kedalam rumah.

Eva mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya ia bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Beberapa saat berlalu, kini waktu sudah menunjukan untuk makan malam.

Eva yang telah selesai membersihkan diri segera berjalan menuju meja makan untuk mengisi perutnya yang kosong.

Seperti biasa, keadaan makan malam selalu hangat oleh canda tawa Eva dan Alvin.

Mereka semua saling berbagi cerita satu sama lain, tidak hanya Eva dan Alvin, namun Adinata dan Nsari pun tak lupa untuk menimpali cerita dari sang buah hati.

Cerita dimulai dari Eva yang tak henti-hentinya menceritakan keadaan sekolah. Bagaimana ia sekarang memiliki teman baru, dan tak lupa tentang Salsa, teman dekatnya.

Tak mau kalah dengan sang adik, Alvin yang sekarang duduk dibangku SMP kelas 7 saat ini bercerita tentang banyak hal. Tapi ada yang berbeda dengan ceritanya kali ini, Alvin menceritakan tentang Klara, wanita cantik yang dikagumi oleh nya.

Semuanya sempurna, keluarga harmonis?
Sepertinya gelar itu pantas di sandang oleh keluarga satu ini.

Tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat, sekarang sudah pukul 10 malam.

Kini waktunya untuk kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat

Berbeda dengan Alvin, Adinata dan Nsari yang sepertinya sudah pergi ke alam mimpi, Eva lebih memilih melihat langit malam lewat jendela di kamarnya.

"Bulan hari ini indah." gumam Eva.

Gadis dengan surai hitam itu tersenyum sembari menatap kagum kearah langit.

Lama Eva memandangi benda langit yang memancarkan cahaya, hingga tak terasa kantuk mulai menghinggapi tubuhnya.

Sadar akan hal itu, Eva bergegas kembali ke ranjang.

Sebelum benar-benar terlelap, ia tak lupa mematikan lampu dan menyelimuti tubuh nya dengan selimut tebal.

"Selamat malam bulan, hari ini kamu indah sekali." gumam Eva sebelum ia benar-benar tertidur.

Jika disuruh memilih antara bulan dan hujan, mungkin Eva tak dapat memilih.
Karena Eva sangat mengagumi keduanya.

Baginya tak ada yang lebih menyenangkan kecuali bermain bersama hujan.

Dan tak ada yang lebih indah bahkan jika dibandingkan dengan permata yang berkilauan, bulan seribu kali lebih indah dan berkilau baginya.

Tbc

Hi! I'm ShevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang