1

30 3 18
                                    

"mati" gumam daru.



Daru masih memikirkan pertanyaan dokter leo, dia seorang yang pemikir jadi kalo ada sesuatu yang mengganggu pikirannya pasti dia gelisah, hingga gak sengaja tangannya mengetuk meja agak keras

DUK

Dosennya langsung menatap daru tajam,

"Ada masalah" tanya dosennya

"Gak pak" ucap daru nundukin kepala bukannya dia takut cuman dia ingin terlihat sopan,

Tanpa daru sadari, haidar menatapnya sendu

"Daru kenapa sih kok aneh" gumam haidar.





Setelah menyelesaikan kelas daru menghampiri haidar,

"Hai" sapa daru canggung

"Wah daru hem kenapa?" Tanya haidar antusias bukan apa apa tumben daru nyapa dia kan

"Gak papa cuma, gue mau tanya soal band kalian" tanya daru

"Oh" bibir haidar membulat

"Jadi..." Daru nungguin haidar yang cuman manggut manggut

"Ya udah kita ke studio aja gue jelasin ntar, kan lu mau latian ngedrum " haidar ngajak daru keluar kelas

"Wili mana" tanya daru

"Oh anjir, wili lagi di toilet dia kebelet katanya kita tunggu dulu" ucap haidar sambil menepuk dahinya.





Setelah agak lama wili balik ke kelasnya, dia ngerasa lega senyum di bibirnya menjelaskan segalanya, senyuman tercetak jelas di bibir indahnya, wili melangkah dengan kalem mendekati daru dan haidar

"Lama nunggu" tanya wili sambil merangkul keduanya

"Gak juga, yuk cepetan" haidar narik tangan daru dan wili.

Mereka sampai di parkiran kampus, ya mereka kuliah pake motor mana matic semua, punya si wili doang yang motornya modifikasi warna pink motifnya di bikin kotak kotak, rada alay tapi kalo wili yang pake sih gak masalah,

"Daru ikut ke studio lagi" tanya wili

"Iya wil, gue kan mau latian ngedrum kali aja masih bisa" jawab daru sambil senyum

"Oh lu dulu pernah latihan ngedrum juga" tanya haidar

"Iya, tapi udah lama banget" jawab daru singkat

"Yuk ntar kita di tungguin" lanjut daru lalu mempersilahkan wili menjalankan motornya duluan.




Mereka sampai di studio masih agak sepi hanya ada jae lagi main game sama ravi yang lagi latihan rapp kumur kumur dengan suara beratnya,

Mereka semua masuk ke studio

"Loh kok sepi bang" tanya haidar

"Iya, si ken sama bian masih di kampus paling bentar lagi" jawab jae tanpa noleh

"Terus bang sakya kemana? Tumben belom kesini" tanya haidar lagi

"Bocah berisik banget anjir, bang sakya lagi nganter ibunya, abangnya kan gak mau nganterin" jawab ravi

"Loh bang leo masih aja belom mau nerima bang sakya" ucap wili terkejut

"Tau sendiri lu bang leo gimana" ucap ravi lalu ngambil minuman di botol hingga habis,

Daru yang sedari tadi diam teringat sesuatu kemarin,

Flashback

Setelah daru konsultasi sama dokternya, dia pamit pulang dan tanpa sengaja saat dia lagi jalan keluar, dia bertemu seseorang yang gak asing buat dia, sakya ya dia sakya masuk rumah dokter leo, dia pikir sakya dan leo gak ada mirip miripnya tapi bisa jadi kan mereka emang saudara.

COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang