Prolog

548 14 0
                                    

Langit tampak mendung sore itu.

Terlihat sekumpulan Mahasiswa memenuhi halaman depan gedung Teknik yang sedang ramai ramainya karena sudah memasuki jam pulang. Tampak mereka semua sedang berbaris dengan satu orang yang menghitung jumlah teman temannya.

"Woi ini kenapa cuma ada 67? Sisanya mana?" Tanya seorang cowok yang memimpin mereka semua sambil kembali menghitung.

"Lia sama Lala lagi ke toilet tadi katanya" Jawab cewek yang berdiri dibarisan paling depan. "Ntar, gua chat dulu"

"Bilangin cepetan dong Ya" Sahut cowok lain dari arah belakang. "Dah mau hujan ini"

Cewek yang dipanggil Yaya itu mengangguk kan kepalanya. "Iya ini katanya udah mau keluar gedung"

Tak lama dua orang cewek keluar dari gedung sambil berlari kecil. "Hehe maaf ya temen temen, kebelet tadi" Ucap salah satu cewek yang disapa Lia sambil menarik Lala kembali masuk ke barisan.

"Lah satu lagi mana?" Tanya cowok yang sedari tadi sibuk menghitung.

Sontak semua jadi melihat kanan kiri mereka, mencari seseorang yang tak ada disana.

"Aduh ini siapa lagi sih yang ngilang?"

"Siapa woi siapa, pegel nih nungguin"

"Cariin dulu woi siapa yang ga ada"

Satu orang cewek yang sedari tadi memperhatikan teman temannya itu menggelengkan kepala, merasa gemas sendiri dengan tingkah bodoh mereka. "Heh Raffi, Komti terhormat" Panggil cewek cantik itu. "Lo hitung diri sendiri ngga?'

Cowok bernama Raffi itu terdiam sebentar, lalu menepuk dahinya sambal tertawa canggung. "Hehe lupa"

"HADEH SI GOBLOK"

"YANG KAYAK GINI YANG DIJADIIN KOMTI"

"GOBLOKNYA ALAMI YA MAS"

"HEH DIEM LO SEMUA" Seru Raffi kesal. "Dah baris lagi, mau pulang ga lo"

Sontak ke-67 orang itu berbaris rapi, kemudian berjalan Bersama meninggalkan area gedung sambil bernyanyi Mars Teknik Elektro.

Teknik Elektro, salah satu jurusan di Fakultas Teknik yang peminatnya tak banyak jika dibandingkan dengan Sipil ataupun Informatika. Jurusan mereka termasuk jurusan terkeras setelah Mesin. Bayangkan deh, ospeknya saja satu semester. Ditambah lagi peraturan dimana selama mereka belum menyelesaikan ospek mereka, para mahasiswa baru itu dilarang untuk membawa kendaraan ke dalam lingkungan kampus, dan harus masuk ke kampus berjalan beriringan sambal bernyanyi sampai membuat mereka sering kali diejek oleh mahasiswa dari fakultas lain.

Itulah kenapa sedikit sekali cewek yang mau masuk ke jurusan ini. Dari 70 orang itu, dan cuma ada 13 cewek yang sanggup untuk bergabung dan menjalankan semua itu.

Disini cerita mereka dimulai.

Anak TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang