Geng

196 9 0
                                    

Hampir semua orang tau kalau anak teknik terkenal dengan SOLIDARITAS-nya. Mereka seperti keluarga. Mereka dekat satu sama lain.

Namun ada satu hal yang tak bisa dihilangkan, yaitu perkelompokan. Tak bisa dipungkiri bahwa di setiap kelompok pertemanan pasti ada kelompok lain di dalamnya.

Apa lagi pertemanan yang melibatkan banyak sekali orang seperti ini. Dari 70 orang itu, pasti ada orang yang lebih dekat dengan dibanding orang lain.

Contohnya seperti Raffi sang Komandan. Dia harus mengayomi seluruh anggotanya. Dia berusaha sebaik mungkin untuk dekat dengan seluruh teman temannya. Namun tanpa disadari, cowok itu menjadi lebih dekat dengan Aksa, Jeje, dan Javier dibanding dengan temannya yang lain.

Bahkan seperti Bryan yang tampak ramah terhadap semua orang itu pun, punya kelompok pertemanannya sendiri bersama Nathan, Samudra, dan Dewa.

Hal hal seperti ini sudah lumrah terjadi di setiap kelompok. Namun ada saja yang mempermasalahkannya seakan akan mereka tak mengalami hal seperti itu.

Seperti,

"Fi, gua mau ngomong" Panggil Audy saat Raffi baru kembali dari membeli sebotol air.

Raffi menaikkan alisnya. "Paan?"

"Kemaren mbak Diva chat gue" Kata gadis berambut pendek itu sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, lalu memperlihatkan chatnya dengan seniornya itu kemarin malam.

Raffi mengernyit bingung. "Maksudnya apa?"

Audy menghela napasnya kecil. "Gue awalnya juga bingung, tapi setelah gue inget inget lagi, kayaknya yang diomongin mbak Diva ini sedikit ada benernya"

Cowok didepannya itu langsung menatap Audy sedikit tersinggung. Bagaimana bisa ia membenar apa yang dikatakan oleh senior mereka itu?

"Jadi maksud lo mereka berempat misahin diri dan ninggalin kalian gitu?" Tanya Raffi sinis.

Gadis itu sedikit panik saat mendengar pertanyaan sinis dari Komtinya itu dan langsung menggelengkan kepala. "Bukan gitu Fi. Maksud gue tuh, lo sadar ga sih kalau mereka kalau duduk sering berempat? Kalau makan juga sering berempat aja?"

Raffi menghela napasnya kasar. Cowok itu mengeluarkan ponselnya, mengirimkan pesan ke grup angkatan mereka. "Gue dah ngasih tau ke grup buat kumpul nanti malam"

Audy pun mengangguk. "Oke Fi. Soalnya kalau ngga dibahas takutnya mbak Diva sama angkatan 18 bakal masalahin ini"

Raffi cuma berdehem, lalu beranjak meninggalkan gadis itu memasuki ruang kelas.

***

Malam ini seperti yang sudah dikatakan Raffi tadi, mereka semua berkumpul di basecamp. Yang hadir malam ini cukup banyak, 62 orang hadir.

"Sebelumnya gue mau bilang makasih karena mau hadir malam ini walau sedikit mendadak" Buka Raffi. "Karena memang ada hal yang mau kita bahas sama sama"

"Ada apaan sih?" Tanya Javier yang tak tahu menahu masalah apa yang akan mereka bahas.

Raffi berdehem sedikit. "Jadi tadi siang Audy ngadu ke gue, katanya mbak Diva dari angkatan 18 bilang kalau diangkatan kita ada yang buat geng"

"Heh? Geng?" Semua jadi mengernyit bingung.

"Geng apaan? Episode Upin Ipin spesial hantu durian?" Sahut Jaehan yang langsung dipukul oleh Anggi yang duduk disebelahnya.

Sedangkan Yoga sudah tertawa ngakak. "HAHAHAH JAEHAN TOLOL"

"HAHAHAHA bisa bisanya inget upin ipin" Yaya sudah memukul mukul lantai saking ngakak nya.

Bryan menepuk nepuk tangan, memberi isyarat teman temannya untuk tenang. Aksa pun menutup wajah Yoga menggunakan tas agar cowok itu berhenti tertawa.

Anak TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang