Jungwon tengah menyiapkan diri saat Sunoo tidak berhenti bercerita mengenai 'kakak tingkatnya yang tampan'.
Mengambil hoodie oversize berwarna putih miliknya setelah selesai mengoleskan krim anti UV. Kemudian mengemas alat lukis dan menaruh pada tote bag, lantas disampirkan pada bahu kanannya.
"Jadi, sampai kapan kamu ingin bercerita tentang kakak tingkatmu itu?"
"Huh? Lohㅡ tunggu! Kamu mau pergi kemana?" Tanya Sunoo ketika tersadar bahwa Jungwon telah berganti pakaian dengan tote bag yang turut menghias diri.
"Taman, kemana lagi memangnya?"
"Astaga, sekarang? Setidaknya tonton dulu videoku ini," Pinta Sunoo seraya menggenggam tangan kanan Jungwon, kemudian meremasnya pelan, tanda bahwa Sunoo benar-benar menginginkan agar Jungwon melihat video miliknya.
Tanpa menjawab permintaan Sunoo. Jungwon segera mendudukan diri pada ranjang kemudian disusul dengan pekikan bahagia dari Sunoo.
"Okay! Tunggu disana, manis," Sunoo segera mempersiapkan kameranya dan menghubungkannya pada televisi.
Setelahnya, layar televisi menampilkan video yang diambil oleh Sunoo selama ia di sekolah.
Terlihat para siswa yang sedang berbincang dengan teman-temannya, bahkan ada yang saling menjahili satu sama lain.
Mereka semua terlihat bahagia.
"Ini pertama kalinya kamu melihat sekolahku, benar?" Sunoo mengalihkan pandangannya menatap Jungwon yang fokus menonton tayangan didepannya.
"Uh-huh, mereka sepertinya menikmati kegiatan masing-masing."
Kemudian adegan di televisi menampilkan tiga lelaki yang saling melempar candaan. Jungwon yakin bahwa ketiga lelaki itu memiliki banyak penggemar karena parasnya yang tampan.
Tetapi pandangan Jungwon terkunci pada salah satu dari ketiganya, sepertinya ia pernah melihat wajah itu?
"Oh! Lihat, lelaki itu yang sedari tadi aku bicarakan," Jari telunjuk Sunoo tepat menunjuk pada lelaki yang sedari tadi mengunci pandangannya, "Jika tidak salah, namanya adalah Park Jay," Lanjut Sunoo.
※
Tangan Jungwon tidak berhenti untuk menggoreskan pensil pada sketchbook yang berada di pangkuannya.
Awalnya Jungwon tidak tahu apa yang harus ia lukis, namun kakak kelas Sunoo yang merupakan tetangga barunya terus terbayang dipikirannya, berakhir dengan wajah itu yang terlukis di sketchbook miliknya.
Salah satu kebiasaan Jungwon adalah bernyanyi jika tengah menikmati pekerjaan yang ia lakukan, seperti sekarang.
Jungwon bahkan tidak sadar jika seseorang yang ia lukis wajahnya tengah berdiri dihadapannya pada jarak dua meter, "Suaramu bagus."
※
Melihat bagaimana tubuh lawan bicaranya terlonjak akibat perkataannya, Jay yakin bahwa ia telah mengejutkan lelaki yang lebih kecil didepannya ini, "Astaga, maafkan aku."
Seperkian detik setelah pandangan keduanya beradu, Jungwon terburu menutup sketchbook miliknya ketika tersadar bahwa objek lukisannya tengah berdiri didepannya.
"Ah! Y-ya, tidak apa-apa," Serius, Jungwon sangat terkejut karena kehadiran Jay, ditambah dengan apa yang Jungwon lukis sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
midnight sun ※ jaywon
Fanfictionjungwon selalu mengamati bagaimana dunia bekerja dibawah terik matahari dari balik jendela kamarnya. ㅡinspired by movie called, "taiyou no uta".