~Terik Mentari

34 5 0
                                    

Baca cerita sebelumnya biar ga bingung!

Happy reading guys!
_______________

Rania menatap Dinda seolah meminta penjelasan. Dinda hanya mengedikan bahunya pertanda ia tak tahu.

"Enggak, kita gak canggung, Iya kan Din?" ucap Rania gugup.

"Ah iya, kita gak canggung kok," ucap Dinda kikuk.

"Terserah!" balas Regaza.

"Tapi, muka kalian gak pandai bohong," sambungnya.

Rania langsung meraba wajahnya setelah mendengar ucapan Regaza. Sedangkan Brian, Kevin, dan Dinda tertawa melihat tingkah Rania.

Muka gue kenapa ya?

Make up gue ketebalan kali ya?

Lo kan gak bisa make up Rania!

"Kenapa kalian ketawa?" tanya Rania bingung.

"Muka gue salah ya?" Rania mengernyitkan kening bingung melihat Brian, Kevin, dan Dinda yang semakin tertawa.

"..............,"

"Make up gue ketebalan ya kak? Tapi, gue gak bisa pakai make up," ucap Rania.

"Din, lo tau kan gue gak bisa pakai make up?" tanya Rania.

Dinda hanya menganggukkan kepalanya, menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rania saja rasanya tidak mampu.

"Kok kalian makin ketawa, muka gue kayak pelawak ya? Sampai kalian ketawa gitu," ucap Rania, sedangkan Regaza hanya menatap datar Rania dan teman-temannya.

"............,"

"KALAU DITANYA JAWAB, JANGAN KETAWA MULU!" Teriak Rania kesal karena sedari tadi pertanyaannya tak dijawab.

Sontak seluruh pengunjung kantin mengalihkan pandangannya kepada Rania. Brian, Kevin, dan Dinda menghentikan tawanya mendengar teriakkan Rania.

Rania yang merasa ditatap seluruh pengunjung kantin hanya menundukkan kepalanya malu.

Argh, hilangkan gue sekarang!

Bim salabim, dalam satu menit gue hilang!

Mantranya kenapa gak manjur?

Hening......

Rania perlahan mengangkat kepalanya. Semua pandangan tertuju padanya, menatap dirinya dalam diam.

Rania menghembuskan nafasnya pelan, "Ekhm, mahon maaf ya semuanya menganggu kenyamanannya."

"Kenapa lo tadi teriak Ran?" tanya salah satu siswa sekelasnya.

"Oh itu, tadi cuma
refleks kok," balas Rania.

Kantin kembali seperti semula, semua melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.
Lain halnya dengan Brian, Kevin, dan Dinda mereka masih menatap Rania dengan pandangan yang sulit ditebak.

"Mohon maaf ya kak, gue tadi keceplosan sampai teriak. Jadi, tadi jiwa bar-bar gue keluar. Gue kan bar-bar, eh tapi gue bisa kalem kok sedikit, walaupun lo gak tanya gue cuma kasih tau hehe," ucap Rania cengengesan.

"Eum yaudah gue balik ke kelas duluan ya kak, semoga bertemu kembali." Rania menarik tangan Dinda meninggalkan kantin.
Sebelumnya makanan yang mereka pesan sudah dibayar Dinda saat Dinda memesan makanan.

"Rania kemana?" celetuk Danu, Danu meletakkan makanannya dimeja.

"Balik," sahut Brian yang masih melongo.

NAGAZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang