"Welcome jakartaaaaaaaa" teriak gadis bermata hitam,rambut panjang setengah punggung,penyuka lagu dangdut,hobi melukis dan sangat menyukai mawar putih
"Jangan malu-maluin Ghania Akasma,"ujar ibu yang mulai menarik koper dan meninggalkanku
"Ibuuu....tungguin ghania,"lari kecil mengejar ibu yang sudah mulai masuk transportasi umum
Hai..
Sedikit perkenalan ..
Kata orang tak kenal maka tak sayang
Tak sayang maka tak cinta
Tak cinta maka tak punya anak haha uuuppss maaf...Kenalin aku Ghania Akasma,mahasiswi tingkat pertama disalah satu univ terbaik dijakarta,tidak menyangka bisa lulus dikampus terbaik walaupun keluarga tidak setuju aku kuliah karena anak perempuan satu-satunya.
Aku dari keluarga sederhana,ibu dan ayah seorang guru dan abang yang baru wisuda tahun ini."Ghania semua sudah ibu urus,kamu tinggal dirumah teman ibu,"
"Haa...nggak,"tegasku
"Atau kamu tidak usah kuliah,kita pulang saja,"balas ibu
"Nggak..nggak..nggak,..nggak mau pulang,"
"Bagitu dong,"senyum ibu
Akhirnya kami sampai didepan rumah berlantai tiga yang dikatakan besar, tidak..ini sangat besar,aku menarik tangan ibu,tidak mungkin aku disini,bisa-bisa tulangku patah membersihkan semua ini
"Ibuu..rumah siapa?aku nggak mau yaa disini,bisa rontok tulangku membersihkan ini semua,"kesalku
"Diaam..kamu ini,"mata ibu seketika melotot
Seorang satpam membuka pagar dan mempersilahkan kami masuk,dengan langkah yang berat aku masuk dan melewati pintu besar itu,sepertinya sudah disambut dengan seorang wanita paruh baya tersenyum kearah kami,ibu tersenyum dan memeluknya,cium pipi segala lagi,ini seperti tali kasih saja
"Rani kenalkan ini anak gadis saya,ghania namanya,"aku pun langsung mencium punggung tangannya
"Cantik sekali anak gadismu tika,"memegang tanganku erat
"Haha...terima kasih,tapi dia sedikit nakal,kamu nanti pasti akan kesulitan,"ujar ibu,apa-apaan ini ibu menghinaku didepan wajahku
"Tidak apa-apa tika,aku sangat senang dia disini,mari bunda tunjukin kamar kamu,bunda udah membereskannya,"kami menuju kamar dilantai dua dan masuk kekamar yang berwarna biru langit dan merah muda
"Bunda ini sangat bagus,aku tidak bisa menerima ini,"ujarku jujur
"Benar ran ini sangat besar,gadis ini sangat susah dan malas membereskan kamarnya,"kata ibu yang lagi-lagi menghinaku
"Tidak apa-apa,saya sangat bahagia ada ghania disini,saya sangat kesepian,"balas bunda dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan
"Baiklah saya mengerti,"balas bunda memeluk sahabatnya itu
Pagi ini kami makan bersama dengan masakan ibu dan bunda,benar rumah ini sangat besar tapi sepi,bunda terlihat sangat bahagia,bnyak sekali rahasia yang disimpan bunda terlihat jelas dari raut matanya
"Hari ini saya harus pulang,tolong jaga ghania,saya nitip ghania kalau dia berbuat ulah marahkan saja dia,"ujar ibu ke bunda
"Pasti akan saya jaga,"
"Bunda apakah bunda sendirian tinggal dirumah sebesar ini,?"tanyaku
"Tidak..masih ada pembantu,dan sopir bunda,"ujar bunda tersenyum
"Yaudah ibu harus balik,takut ketinggalan pesawat,"ujar ibu
"Ibu hati-hati ya,nanti kalau udah sampai rumah kabarin ghania,yaudah ghania anterin kebandara aja ya bu,"

KAMU SEDANG MEMBACA
HAI DEHAAN
Romance"Hai maling," jangan berhenti mencintaiku sedinginnya kamu setakutnya aku jangan berhenti saling mencintai