1). perkenalkan tokoh

9 2 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Selamat membaca!!
-----------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------

     Senyum seorang gadis terpancar ketika melihat dirinya dipantulkan cermin 'Perfect' batinnya, ya memang dia tak terlalu peduli soal menampilkan.
Ia hanya ingin dipandang terawat oleh orang-orang, tidak kumuh dan tidak kotor.

"Pagi" Kepala gadis itu  menoleh kebelakang dan mendapati kakak kesayangannya sedang berada diambang pintu sambil bersedekap dada.

"Pagi juga bang-ke" Balas lily nyengir yang mendapat pelotototan dari 'kevin adinatya Mahardika——kakak dari 'lily putri adinatya

"Lo tuh kalau manggil orang bagusan dikit kek, ganteng-ganteng gini dibilang bangke" Sewot kevin "hehe, maaf bang kevin" Ucap lily yang memasang muka melas agar dimaafin kavin.

'Halah, pencitraan' batinnya.

"Hihi, miif bing kivin"

Mereka berjalan beriringan menuju meja makan yang sudah diisi oleh Aditya Mahardhika—Ayah Lily, Merlina Mahardika—Bunda Lily serta Mahardika—Kakek dari Lily.

Mereka sarapan bersama dengan penuh kesunyian, ya memang keluarga Mahardika menerapkan disiplin bahkan saat makan saja hanya terdengar detingan sendok dan piring yang sedang Bertubrukan.

"Ayah lily mau ngom—" Perkataan Lily terpotong oleh suara tegas dari aditya

"Lagi makan jangan berbicara Lily"

"Mmm, maaf ya"aditya mengangguk mengiyakan.

Setelah acara sarapan selesai Kevin dan Lily izin pamit untuk berangkat sekolah, kebetulan umur Kevin dan Lily hanya berjarak dua tahun—Kevin kelas dua belas sedangkan Lily kelas sepuluh SMK GARUDA BANGSA.

Sesampainya di sekolah mereka langsung turun dari motor dan berjalan beriringan.

" Assalamu'alaikum akhi wa ukhti" Salam Aksa kepada Lily dan kevin.

"Wa'alaikumussalam ya ahli jahanam" Balas Lily cekikikan sambil berlari menuju kelasnya "heh!! Kok adek lo ngeselin sih vin" Sahut Aksa kesal

"Emang kenyataan, lo kebanyakan dosa sih" Tutur kenzo santai

"Kamu tuh berdosa banget sih, ngajak baku hantam?!" Sahut Aksa ngegas, mengulung lengan seragamnya.

"Ayo, baku hantam cika dukung kok, sebelum baku hantam baca bismillah gaes" Sahut cewek dari kejauhan tepatnya di samping musholah

Cika, Gladys, Ara, dan Lily jalan menghampiri cowok-cowok yang kadar ketololannya tidak diragukan lagi:v

"Heh!! Suara lo tuh cempreng banget sih, ngalahin toa masjid tau gak" Hardik Kenzo kepada cika "udah-udah kapan masuk kelasnya sih kalo berantem terus" Lerai Gladys.

hanya Gladys yang waras disini gaes.

--------------

Pelajaran pertama dimulai dengan penuh kesuyian melanda kelas AKL Empat atau bisa disebut dengan Akuntansi Keuangan Lembaga dalam jurusan ini para siswa akan diajarkan cara menjurnal suatu keuangan— ya meskipun jumlah duit tapi gaada duitnya:v

Canda deng

Tapi boong

Sejarah Indonesia adalah pelajaran yang sangat dibenci oleh Cika dan Lily sekarang saja mereka misuh-misuh berfikir kapan pelajaran ini berakhir dan berganti dengan pelajaran olahraga meskipun agak mager tapi itu lebih baik daripada mendengarkan guru menjelaskan tanpa ada hentinya.

"Anjir, nih pelajaran kapan berakhirnya sih, ini juga kenapa Belanda dulu nyerang Indonesia kan jadi ribet gini" Sewot cika mengebrak meja untung saja hanya Ara, Lily, Gladys dan beberapa teman yang mendengarkan gebrakan meja dari bangku Cika dan Ara.

"Tau ngeselin banget sih, ini guru juga kenapa ngejelasinnya panjang kali lebar kali tinggi kayak rumus persegi panjang" Lily ikut menimpali ia juga agak sedikit kesal.

"udah deh kalian itu protes mulu kalo gak mau sekolah mending jadi Gelandang aja deh" Ujar Gladys kesal dan diangguki oleh Ara.

Pelajaran sejarah akhirnya selesai dan berganti dengan pelajaran olahraga berbeda dengan ketiga teman nya Lily malah benci banget dengan yang namanya olahraga, kalau dibandingkan dengan pelajaran sejarah lily lebih memilih pelajaran matematika.

Gak nyambung deng!!

Saat ingin keluar kelas tiba-tiba bu Sri memanggil Lily untuk membawakan bukunya keruang guru.
Lily berjalan sambil membawa buku paket yang lumayan berat.

Dipertengahan jalan lily menabrak seekor eh seorang cowok yang berparas tampan dengan tubuh tinggi, rahang tegas, dan rambut yang hitam kecoklatan.

"Lo tuh bisa jalan gak sih udah tau ada orang bawa buku malah ditabrak, ngeselin banget" Crocos Lily menguguti buku paket yang berserakan diatas aspal sekolah.

"Udah ngocehnya" Sahut cowok tersebut "kok lo ngeselin sih, bantuin kek!! " Kesal lily

Tanpa menjawab cowok itu langsung berjongkok dan membantu lily mengambil buku yang terjatuh akibat ulahnya tadi.

Tatapan mereka bertemu netra hitam lily menatap netra gelap Nathan dengan tatapan kagum bahkan lily tidak bergkedip sama sekali.

"Udah kali natapnya gue tau, gue emang ganteng dari lahir" Lily mencabik bibirnya kesal mendengar penuturan Nathan yang Ge-ernya selangit

"Dih, lo siapa sih gak kenal juga udah SKSD" Bukannya menjawab Nathan malah bertanya balik kepada lily

"Lah yang mau ketemu dan kenal sama lo itu siapa? Bapak pocong atau ibu kunti terhormat?" Sahut Nathan laknat

Ngeselin kan!!

Tanpa menyahut lily langsung melangkah pergi menuju ruang guru dan meninggalkan nathan dengan segala kebingungan.

Nathan mengikuti Lily dari belakang dengan cara mengendap, sesampainya di depan pintu Lily menghadap ke belakang dan terkejut melihat cowok ngeselin ada dibelakangnya.

"Lo ngapain ngikutin gue?!" Tanya Lily sakras. Nathan hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"G—Gue kan murid baru jadi gak tau tentang sekolah ini, ma—mangkanya gue ngikutin lo" Balas Nathan nyengir.

Lily hanya menggelengkan kepalanya, mengapa ia bertemu dengan cowok yang ngeselin seperti Nathan!!!

———————— b a t a s  t a u b a t ————————

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي

Bumi, 24 Oktober 2020


Cahaya Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang