WARNING !
Berisi kumpulan cerpen-cerpen ga jelas dari berbagai penulis amatiran! Bagi yang lagi ngga punya kerjaan dan hobi baca cerita one shot, bisa mampir di sini!
Yang mau nitip cerita one shot juga boleh, ya... Siapapun bebas berkarya dan di da...
Hari ke-11 - Bulan ke-4 - Tahun 1443 Dinasti Joseon
Angin yang berhembus malam itu, layaknya sebuah deburan ombak yang menghantam karang. Rasa menusuk dan udara yang asing seakan menimbulkan banyak misteri. Beberapa siluet nampak terburu-buru ke suatu tempat.
BRAK!!
Jendela kayu yang khas terbuka oleh angin malam yang lancang. Membangunkan seorang gadis cantik yang sebelumnya terlelap dalam buaian mimpi. Gadis itu menyipit ke arah kain tirai yang melambai-lambai tertiup angin.
Mata mereka bertemu dan dia merasakan angin bertiup kearahnya...
Hi-hi-hi-hi~ Hi-hi-hi-hi~ Hi-hi-hi-hi~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara tawa yang sukses membuat bulu kuduk berdiri. Naruto sontak membuang tatapan dan terdampar di tempat yang asing.
"Ibu, meskipun saya belum bisa menjadi menantu yang baik untuk Ibu... Ingatlah, bahwa saya pernah menjadi kesayangan putra anda! Saya juga tahu tentang rahasia ibu..."
Naruto mendengar percakapan tak berarti ketika tatapannya mengarah ke sebuah tempat. Dan disuguhi pemandangan yang mengerikan. Sebuah penyiksaan yang brutal!
PLAK!!
"Pelacur! Tutup mulutmu! Apa kau berani mengancamku dengan omong kosongmu itu? Apa kau sudah membocorkan rahasia "itu" pada putraku?"
Meski dia ada di sana, tak ada yang bisa dilakukannya. Naruto hanya menjadi saksi bisu, malam yang merenggut nyawa seseorang. Hingga suara lesung pagi hari membangunkannya dari dalam mimpi.
