𝘋𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢-𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘶𝘦, 𝘥𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘥𝘢𝘳 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢.
- 𝘋𝘪𝘢𝘫𝘦𝘯𝘨 𝘌𝘥𝘦𝘯𝘢 𝘛𝘪𝘳𝘵𝘢𝘺𝘢𝘯𝘴𝘢
Edena POV
Jakarta, September 2016.
Didalam hidup mungkin kita punya satu orang yang akan membuat kita merasa bahwa kita adalah bagian penting dari hidupnya, tapi terkadang disaat bersamaan kita juga bertanya-tanya sampai manakah batas yang boleh dilewati untuk bisa terus menjadi bagian dari hidup orang tersebut?Kadang dia seperti ada digenggaman gue tapi kadang gue merasa dia sama sekali gak bisa gue sentuh. Gue bisa tahu dengan gampangnya apapun tentang dia dari eksternalnya tapi internalnya gue nol besar, i mean his heart.
Sebelumnya, kenalin nama gue Diajeng Edena Tirtayansa. Anak bungsu dari Bapak Tirtayansa dan Ibu Kesha Radinka. Pasti gak asing kan dengan bapak gue? Iya, Papa adalah salah satu pemilik Production Home yang banyak melahirkan aktris dan aktor serta penyanyi-penyanyi terbaik Indonesia sedangkan Mama adalah ibu rumah tangga yang kebetulan dikasih hadiah sama Papa sebuah kafe tepat di 3 bulan pernikahan mereka sebagai tebusan perasaan bersalah Papa karena menikah dengan Papa, Mama rela melepas semua impiannya keliling dunia dengan tujuan kemanusiaan padahal itu adalah keputusan Mama sendiri tanpa ada paksaan.
"Tidak pernah mama seiklhas ini melepas sesuatu yang mama pengen demi seseorang. Thats call love." Kenang Mama malam itu waktu gue memaksa dia menceritakan kisah cintanya yang kesekian kali. Dan gue gak pernah bosen. Haha.
Oh, I have two big brother dengan kepribadian yang tentu saja berbeda. Haikal Nagata Yansa si Mas sulung yang paling pecicilan, gak bisa diam, gabut banget anaknya saking gabutnya punya hobi rusuhin semua orang bahkan Om Dira orang yang paling ditakutin anak-anak komplek pas masih bocil aja nyerah sama Mas Haikal. Sedang kan Mas tengah gue Jisan Bumantara Yansa, ah Mas gue sedikit kebalikan dari Bang Haikal. Ya jahil juga sih tapi hanya ke orang-orang yang dirasa deket banget sama dia, gue contohnya. Resiko cantik sendiri dan bungsu pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SORE
General Fiction"Diantara apapun yang akan terjadi, entah menghijau, memerah, menghitam atau memutih. Aku tak tau jelas apa arti menunggu, aku hanya menyukai apa yang aku lakukan saat itu; menanti kepulanganmu." - Diajeng Edena Tirtayansa . . . . . . . Ilustration...