5. Kebiasaan Rasulullah SAW

8 1 0
                                    

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Qur'an Surah Al-Ahzab: 21)

Ayat di atas menegaskan kepada seluruh manusia bahwa Nabi Muhammad SAWadalah teladan terbaik dalam segala aspek, baik urusan dunia maupun akhirat. Barangsiapa yang mengikuti jalannya niscaya ia akan selamat dan beruntung dan sebaliknya siapa yang menngingkarinya maka akan menghadapi kesusahan dan kesengsaraan.

Dalam kehidupan sehari-hari Nabi, Beliau tidak pernah melakukan sesuatu kecuali atas petunjuk Allah. Adapun ucapan dan perbuatan Nabi SAW merupakan wahyu Ilahi

Di samping kemuliaan karakter dan watak Nabi, ada banyak kebiasaan Nabi SAW dalam kesehariannya. Berikut kebiasaan Nabi dikutip dari Buku "Pribadi Muhammad SAW" karya Nizar Abazhah yang rujukannya bersumber langsung dari hadits-hadits Nabi:

1. Nabi SAW melakukan pekerjaannya secara konsisten dan kontinu.

2. Nabi SAW mengerjakan sesuatu dengan yang kanan, selama memungkinkan. Saat bersuci memakai sandal, melangkahkan kaki, makan, minum, berwudhu, mengenakan pakaian, mengambil dan memberikan sesuatu. Di luar ini beliau menggunakan tangan kiri.

3. Jika harus bersumpah, beliau mengucapkan, "Tidak, demi Zat yang menggenggam ayah Qasim."

4. Jika melihat salah seorang dari keluarganya berbohong, sekali saja, Nabi takkan berpaling sebelum ia mengucapkan kata tobat. Beliau paling benci mendapati seseorang berbohong.

5. Jika Nabi SAW tidak menyukai sesuatu, ketidaksukaannya terlihat pada ekspresi wajahnya.

6. Jika marah saat berdiri maka Nabi akan duduk, jika marah saat duduk maka beliau berbaring sehingga amarahnya hilang.

7. Nabi SAW tidak duduk di tempat yang gelap sampai dinyalakan lampu. Tapi, jika sudah pagi, melihat lampu tidak beliau sukai.

8. Jika melihat jenazah, Nabi banyak diam dan merenung. Sahabat juga melihat beliau berbicara dengan diri sendiri mengenai si mayit dan apa yang menjadi tanggungannya.

9. Jika melihat jenazah selesai dikuburkan, Nabi SAW berdiri di sisi kuburannya dan berkata, "Mintakan ampun kepada Allah untuk saudaramu ini, mintakan agar ia diberi keteguhan, sebab sekarang ia sedang diurus."

10. Nabi SAW tak pernah berkendaraan untuk mayit siapapun.

11. Jika khawatir melupakan suatu urusan, Nabi SAW mengikatkan benang pada telunjuk atau cincinnya.

SINDOnews

Info Islam. Yuk HijrahWhere stories live. Discover now