Jamak Qashar

4 1 0
                                    

Tata cara sholat jamak qashar serta niat dan waktunya

Tata cara sholat ini membuktikan bahwa Islam itu mudah. Ibadah wajib tak akan dipersulit.

Brilio.net - Sholat adalah hal yang sangat krusial bagi seorang muslim. Seperti diketahui bahwa sholat adalah Rukun Islam yang kedua dan juga tiang agama. Mengerjakan sholat adalah ibadah wajib yang harus ditunaikan sebagai seorang muslim yang taat.

Islam sendiri adalah agama yang mudah. Islam diturunkan di muka bumi sebagai rahmat bagi semesta alam. Maka dari itu Allah SWT memberikan kemudahan bagi umat muslim dalam menunaikan sholat wajib.

Contohnya saat kita sedang bepergian, kita pun diberikan keringanan dalam menjalankan sholat wajib yaitu dengan menggabungkan (jamak) dan meringkas (qashar) sholat wajib. Sehingga kita pun bisa bepergian dengan tenang tanpa meninggalkan sholat wajib.

Berikut adalah tata cara sholat jamak dan qashar, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber.

Pengertian sholat jamak.

Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa sholat jamak adalah sholat yang dilakukan dengan mengumpulkan atau menggabungkan dua sholat wajib ke dalam satu waktu dikhususkan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan atau sedang bepergian.

Contohnya, seperti sholat Dzuhur dengan sholat Ashar dan sholat Maghrib dengan sholat Isya. Adapun pasangan sholat yang dapat dijamak adalah sholat Dzuhur dengan Ashar, kemudian sholat Maghrib dengan Isya. Tapi khusus untuk sholat Shubuh tidak ada penggabungan.

Di dalam sholat jamak terdapat 2 macam, yakni:

Jama' Taqdim, penggabungan pelaksanaan dua sholat ke dalam satu waktu dengan cara memajukan sholat yang belum masuk waktu ke dalam sholat yang telah masuk waktunya atau didahulukan di waktu awal. Contohnya seperti penggabungan sholat Ashar dengan sholat Dzuhur yang dilakukan di waktu Dzuhur, kemudian penggabungan sholat Isya dengan sholat Maghrib yang dilaksanakan di waktu Maghrib.

Jama' Ta'khir, penggabungan pelaksanaan dua sholat dalam satu waktu dengan cara mengundurkan atau mengakhirkan sholat yang sudah masuk waktu ke dalam waktu sholat yang berikutnya. Contohnya seperti penggabungan pelaksanaan sholat Dzuhur dengan sholat Ashar pada waktu sholat Ashar, atau pelaksanaan sholat Maghrib dengan sholat Isya di waktu sholat Isya.

Hukum menjamak sholat.

Dalam Mazhab Hanafi menjelaskan bahwa pelaksanaan penggabungan sholat tidaklah memiliki kekuatan hukum, baik dalam perjalanan atau tidak, dengan segala macam masalah kecuali dua kasus di Hari Arafah dan pada saat malam Muzdalifah dalam kondisi tertentu. Sedangkan pada Mazhab Syafi'i pelaksanaan penggabungan sholat diperbolehkan bagi para musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan saat hujan serta salju dalam kondisi tertentu.

Dalil yang memperkuat diperbolehkannya penggabungan pelaksanaan sholat adalah hadits dari Muadz bin Jabal: " Bahwa Rasulullah SAW pada saat perang Tabuk, jika matahari telah condong dan belum berangkat maka menjamak sholat antara Dzuhur dan Ashar. Dan jika sudah dalam perjalanan sebelum matahari condong, maka mengakhirkan sholat Dzuhur sampai berhenti untuk sholat Ashar. Dan pada waktu sholat Maghrib sama juga, jika matahari telah tenggelam sebelum berangkat maka menjama' antara Maghrib dan 'Isya. Tetapi jika sudah berangkat sebelum matahari tenggelam maka mengakhirkan waktu sholat Maghrib sampai berhenti untuk sholat 'Isya, kemudian menjamak keduanya. "(HR. Abu Dawud dan At- Tirmidzi)

Syarat Sholat Jamak Taqdim.

1. Niat jamak diletakkan pada waktu sholat yang pertama

Sholat jamak taqdim yaitu pada sholat:

Info Islam. Yuk HijrahWhere stories live. Discover now