Chapter 30

3.8K 457 60
                                    

Don't forget for vote and comment!

Tak!

Terhitung ini sudah gelas kedua Vodka yang Sakura minum. Gadis cantik itu nampak kacau membuat Ino di sebelahnya menatapnya heran.

"Sudah cukup. Ingat kau dilarang minum lebih dari dua gelas." Suara larangan dari Ino terdengar ketika sahabat pink nya itu akan kembali memesan minuman dengan kadar alkohol lumayan tinggi.

"Aku butuh, Pig." Decak Sakura tanpa mau di bantah.

Ino menghela nafas pelan. Sakura dalam keadaan seperti ini jauh lebih menyebalkan dari dia yang sedang waras.

"Terserahmu!"

Kembali Sakura meminum Vodka untuk ke tigakalinya. Kebiasaan buruk Sakura saat sedang stess ataupun kacau akan jatuh pada alkohol ataupun balapan liar yang bisa saja membahayakan nyawanya.

Dia berada di club malam ini dengan Ino. Setelah berhasil pamit dan kabur dari Sasuke. Sakura bergegas pergi untuk menjernihkan pikirannya. Awalnya Sasuke mencegahnya tapi beruntung kedua orang tua Sasuke menyuruhnya untuk tetap tinggal membicarakan beberapa hal.

Sakura pulang dengan diantar supir keluarga Uchiha. Tapi dia tidak pulang ke mansion melainkan ke apartmen Ino. Kemudian meminta gadis pirang itu untuk menemani nya ke club.

"Aku bosan denganmu yang terus seperti ini, jidat. Jangan bilang kalau masalah kau mengajakku kesini tentang Sasuke lagi?" Tutur Ino untuk kesekian kalinya dengan sabar.

"Benar,"

Ino berdecak, "Sekarang apa yang dilakukan Sasuke padamu?" Ino ingat kemarin Sasuke mambawa paksa Sakura bukan tapi Sakura sendiri yang suka rela ikut dengan pria itu. Sekarang beginilah akhirnya. Bahkan Sasori mengintrogasinya menanyakan keberadaan Sakura. Tentu saja Ino tidak tahu Sasuke membawa Sakura kemana.

Sakura menghembuskan nafas kasar. Menahan segala emosi yang tertahan dengan mengepalkan tangannya. Di tambah efek alkohol yang diminumnya membuat kepalanya pusing.

Lengkap sudah.

Kepingan kejadian beberapa jam lalu masih teringat jelas di kepala Sakura. Hal itu membuatnya mengepalkan tanganya kuat.

Makan malam dia bersama keluarga Uchiha tadi membuat Sakura ekstra menahan emosinya. Apalagi ucapan Sasuke brengsek itu yang membuat Sakura ingin sekali menghantam wajah menyebalkannya itu.

Sakura yang berusaha meluruskan kesalahpahaman yang di buat Sasuke langsung bungkam ketika pemuda itu tanpa tahu malu melakukan perbuatan yang membuat kepala Sakura ingin meledak.

"Sebelumnya maafkan saya jika bicara lancang. Sebenarnya saya bukan calon istri dari Sasuke, saya hanya bekerja pada beliau. Maaf jika membuat Anda salah paham, Uchiha-sama."

Sakura sekuat tenaga mencoba tetap tenang setelah mengatakan hal itu. Bisa dia lihat Fugaku menatapnya dengan tajam.

"Sasuke meminta saya untuk menghadap keluarganya sebagai calon istri. Saya tidak bisa menolak karena kesepakatan yang kami buat."

Sakura tahu jika dia sudah benar-benar lancang. Mungkin sebentar lagi dia langsung kena depak oleh Fugaku. Dia bahkan harus menebalkan wajahnya.

Sakura akui dia begitu malu. Rasanya Sakura ingin menghilang saat ini juga.

Terdengar helaan nafas dari Fugaku yang membuat Sakura meremas kedua tangannya.

"Jadi kalian hanya bersandiwara. Berani sekali kau sudah mencoba membohongi kami."

Sakura semakin menunduk. "Maafkan saya."

"Tidak, Tousan. Aku memang menyuruh Sakura berpura-bura menjadi calon istriku. Tapi aku serius ingin perjodohan sialan itu batal."

Suara keras Sasuke dengan beraninya menandang Fugaku melalui tatapannya.

"Tutup mulutmu, Sasuke! Aku tidak mendidikmu untuk membantah perintahku."

Sasuke berdecih, sungguh jengah dengan sikap Ayahnya yang selalu mau dituruti setiap keinginannya. Bahkan masalah pasangan hidupnya pun Fugaku harus ikut campur.

"Aku tidak pernah membantah perintahmu. Aku hanya tidak setuju dengan perjodohan yang kau buat itu."

"Sasuke-kun, bicara yang sopan pada Ayahmu."

Mikoto mengelus punggung suaminya yang tegang. Mencoba menenangkan Fugaku yang sebentar lagi meledak karena ucapan Sasuke.

"Kau ingin perjodohanmu batal, heh. Tidak akan."

Sasuke mengepalkan tangannya.  "Silahkan lakukan apapun sesukamu. Aku bahkan tidak peduli ketika kau mencoreng namaku di daftar keluarga. Aku tetap tidak setuju dengan perjodohan bodoh itu."

Sakura menahan nafas. Sungguh tidak menyangkan dengan keputusan Sasuke.

"Sasuke-kun, apa yang kau bicarakan.  Jangan seperti itu." Mata Mikoto berkaca-kaca menahan tangis.

"Tarik lagi ucapanmu, Sasuke." Peringat Mikoto.

Sasuke menggeleng. "Tidak, Kaasan."

Mikoto langsung menangis saat itu juga. Tak bisa di dipungkiri Mikoto sangat kecewa dengan ucapan Sasuke. Juga dengan suaminya yang begitu keras kepala. Keduanya sama-sama batu!

"Fugaku-kun, jangan diam saja. Kau ingin membiarkan putra kesayangan kita pergi begitu saja, hah. Ini semua salahmu." Teriak Mikoto di sela isak tangisnya.

Sakura meringis, tak menyangkan jika akan jadi seperti ini.

"Apa yang membuatmu ingin membatalkan perjodohan ini, Sasuke."

Fugaku hanya mengelus pundak Mikoto agar sedikit tenang.

"Cukup simpel, aku tidak suka Uzumaki Karin. Juga keluarga mereka yang telah merugikan Uchiha."

Sasuke bukan tidak tahu jika Pain melakukan penggelapan dana dari kerjasama perusahaan mereka. Nilainya bahkan sampai ratusan triliunan. Dan perjodohan itu hanya sebagai tameng untuk menutupinya.

Jangan salah Uchiha selalu punya  beberapa agen khusus dalam setiap kerjasama perusahaan. Tapi herannya kenapa ayahnya masih tetap kekeh untuk menjodohkannya dengan Karin.

Fugaku cukup terkejut. Tapi kemudian dia mengelum senyum tipis.

"Apa itu cukup untuk membuatku membatalkan perjodohan itu?"

Sasuke mengepalkan tangannya. Tidak habis pikir Ayahnya begitu santai mengetahui perbuatan licik dari  calon besannya itu.

Baiklah Sasuke akan melakukan cara ini.

"Perjodohan itu harus batal karena Sakura sedang mengandung anakku."

Cup!

Setelah itu Sasuke langsung mencium bibir Sakura tanpa pikir lagi. Dia bahkan sedikit melumat bibir mungil itu.

"Apa?!"

"Ya Tuhan, Sasuke-kun."

Fugaku mendadak seperti mendapat serangan jantung. Dia bahkan menampilkan wajah konyolnya sambil terus melihat putra kurang ajarnya itu mencium Sakura beringas.

Mikoto mengelus dadanya, mengatur nafasnya yang tiba-tiba hilang.

Ucapan serta perbuatan Sasuke sukses membuat kedua orangtuanya sasak nafas.

Mengingat itu membuat Sakura menghembusakn nafas kasar.

"Sialan!"

Tanpa pikir lagi gadis itu berjalan ke lantai dansa. menggerakan tubuhnya sesuai irama musik dj yang menggema. Bersama orang-orang yang ikut menggila setiap musik itu bergerak cepat.


Tbc


**********

Span komen dong, biar tambah semangat:)

Mau konflik nya yang kek gimana nih? Gak seru kan kalo cerita gak ada konfilknya, hehe:v

Pai paii ...

My Naughty Girl | SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang