Tentang Rasa -- 1

48 7 4
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk setelah libur kenaikan kelas yang lumayan lama. Dulu yang kelas 9 sekarang jadi kelas 10, dulu yang kelas 10 sekarang kelas 11, dan begitu pula dengan yang dulu kelas 11, sekarang menjadi kelas 12.

Sama hal nya seperti seorang gadis berambut coklat lengkap dengan seragam khas SMA yang menempel di badannya nya, dia baru saja turun dari mobil sport kesayangannya. Gadis itu mulai beranjak pergi dari mobilnya dan mulai berjalan menuju mading sekolah untuk mengetahui kelas barunya.

Setelah dia sampai disana ternyata sudah cukup ramai, dan dengan keadaan seperti itu mengharuskan sang gadis berhimpit-himpitan dengan orang-orang disana.

Setelah berhimpit-himpitan dan akhirnya sampai di depan, dia pun dapat membaca namanya di salah satu kertas yang menempel di mading itu. Keysha Artamevia Abraham, disana tertulis jika dia masuk di kelas XI IPA 2, dia cukup lega karena dia masuk di kelas yang pas-pasan, tidak bodoh dan tidak pintar.

Setelah mengetahui kelasnya disana, Keysha pun segera melangkahkan kakinya menuju kelas barunya, saat dia sudah sampai di kelasnya, dia langsung mendapatkan tatapan aneh dari teman sekelasnya, karena Keysha merasa ada kesalahan pada dirinya, dia pun bertanya pada sahabatnya yang duduk di depan, di sebelah pintu, Vanya namanya. Dia bertanya dengan mengangkat satu alisnya tanda dia tidak mengerti, yang ditanya seperti itu hanya mengarahkan dagunya ke arah belakang badan Keysha, dan karena rasa penasarannya yang tinggi, Keysha pun menengok ke belakang.

"Astaga," Keysha berjingkat kaget, karena saat ia menoleh langsung berhadapan dengan pria berwajah bak dewa yunani dengan senyum yang nampak di wajahnya membuat tingkat ketampanannya bertambah. Bagaimana tidak, yang ditatapnya saat ini adalah siswa terpopuler se SMA GARUDA, dia juga ketua geng motor yang cukup berkuasa di Jakarta. Nama gengnya 'AZKAR' siapa yang tidak kenal dia? sang ketua geng yang terkenal dengan auranya yang menakutkan ketika berhadapan dengan rival-rivalnya, perkenalkan dia Kenzo Putra William.

"Hai sayang!" Celetuk Kenzo pada Keysha yang masih diam saja.

"Sayang-sayang, pala lo peyang?" Ucap Keysha kesal lalu melangkah mendekati tempat duduk Vanya, dan menaruh tasnya di salah satu kursi kosong disana.

"Aduuh, jutek banget sih pacarnya Kenzo, jadi makin sayang deh," Ucap Kenzo pada Keysha yang memutar bola matanya malas karena harus berhadapan dengan Kenzo.

"Vanya! Minggir, gue mau duduk disitu!" Lanjut Kenzo dengan logat khasnya pada Vanya yang sedang bermain handphone.

"Loh, tapi kan itu masih banyak tempat duduk kosong Ken," Ucap Vanya sedikit merasa kesal pada sikap Kenzo yang memang menyebalkan.

"Gue ngga suka ditolak!" Ucap Kenzo sambil mengambil dan melempar tas Vanya ke sembarang arah. Kejam memang :)

"KENZOO, KOK TAS GUE LO LEMPAR SIH!" Teriak Vanya tak terima lalu berlalu pergi mengambil tas nya dan membiarkan Kenzo menempati tempat duduknya.

"Biar lo minggir." Ucap Kenzo lalu ikut duduk di sebelah Keysha, sambil memandangi wajah Keysha.

"Apa lo liat-liat?" Ucap Keysha malas.

"Gapapa, lo cantik tau Key," Ucap Kenzo yang masih menatap Keysha dengan senyum manisnya. Tak lama berselang, setelahnya seorang guru wanita yang masih cukup muda masuk dengan senyuman di wajahnya, bisa dipastikan dia adalah wali kelas Keysha selama dia disini.

***

"Wah Cha, Bu Andien udah gila kali ya, yakali si cowok songong itu dijadiin ketua kelas, bisa-bisa kelas kita hancur nanti Cha!" Celoteh Vanya selama perjalanan menuju kantin. Tadi Bu Andien memang membahas tentang struktur organisasi kelas, dan setelah membahas cukup lama, akhirnya dapat dipastikan kalau Kenzo adalah ketua kelas XI IPA 2, padahal Kenzo itu tidak disiplin sama sekali.

"Ya terus? Gue harus urusin gitu?" Ucap Keysha jengkel, karena sedari tadi terus mendengar Vanya mengoceh tidak jelas dari kelas sampai kantin.

"Iih, Echaa! Gue tu lagi cerita sama lo tau nggak?" Kesal Vanya karena merasa tidak diperhatikan Keysha.

"Gue ngga tau dan ngga mau tau, yang gue mau sekarang makan. Gue laper!" Ucap Keysha lalu beranjak pergi menuju lapak penjual bakso di kantin.

"Dasar temen kek dajjal, gue cerita bukannya di dengerin malah dikacangin," Gerutu Vanya sambil mengekor Keysha di belakangnya.

"Gue denger." Ucap Keysha dengan tatapan matanya yang tajam. Sedangkan Vanya hanya memperlihatkan cengiran dengan melayangkan tanda 'peace' pada Keysha, dan mulai memesan satu mangkuk bakso dan es teh untuknya.

Setelah pesanan mereka datang, mereka pun dapat menikmati makan siang mereka sampai akhirnya trio gesrek datang ke meja mereka.

"Hai cecan-cecan," Ucap Vano salah satu sahabat Kenzo, dan Vano ini adalah sahabat paling gesrek yang Kenzo punya, walaupun banyak yang menamai mereka Trio Gesrek, tapi yang satu dingin banget, kaya kutub utara, Darren namanya.

"Iya gue tau gue cantik," Ucap Vanya menyombongkan dirinya lalu dilanjutkan memakan bakso miliknya. Sedangkan Kenzo sudah bersiap-siap untuk mengusir Vanya dari tempatnya lagi.

"Heh lo! Cewek songong, minggir!" Ucap Kenzo pada Vanya yang sedang asik pada baksonya.

"Enak aja! Gue duluan yang disini! Jadi lo yang minggir!" Balas Vanya dengan senyum sinisnya.

Belum sempat Kenzo berbicara tapi sudah didahului oleh Keysha yang berbicara "Lo kalo mau pacaran sama Vanya bilang dong Ken! Kan gue bisa pergi dari tadi," Ucap Keysha lalu beranjak pergi meninggalkan mereka yang masih berdebat.

***

Keysha berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam salah satu novel disana, Keysha memang pecinta novel, sudah sangat banyak novel yang dia punya di rumahnya, bahkan dia memiliki perpustakaan pribadi yang hanya bisa dimasuki olehnya.

Saat Keysha sudah ingin keluar dari perpustakaan tiba-tiba sebuah tangan kekar menghalangi pintu keluar, bisa dipastikan dia adalah Kenzo si cowok songong.  Karena Keysha malas berurusan dengan Kenzo, jadilah Keysha berusaha mendorong tangan kekar Kenzo, tapi rupanya tenaganya tidak cukup kuat mendorong tangan kekar itu.

"Kenzo minggir, gue mau lewat!" Ucap Keysha jengkel.

"Kalo gue ngga mau?" Goda Kenzo pada Keysha yang sudah menahan kesal setengah mati, bagaimana tidak? Selama setahun ini nanti dia akan terus berhadapan dengan manusia spesies seperti Kenzo setiap harinya.

"Ck, plis lah Ken, sekali ini doang, gue capek tau nggak?" Ucap Keysha memohon kepada Kenzo, tapi secara tiba-tiba Keysha merasa tubuhnya sudah tidak menginjak tanah lagi, dia sadar, dia berada dalam gendongan Kenzo, dasar cowok gila!

"Lo capek kan? Sekarang lo gue gendong biar ngga capek," Ucap Kenzo masih dengan senyum manisnya, sedangkan Keysha yang sudah menahan marahnya sejak tadi, sekarang amarah itu meluap.

"KENZO!! TURUNIN GUE SEKARANG!" Teriak Keysha tepat di telinga Kenzo, membuat sang empu telinga menempelkan telinganya ke bahunya sendiri karena kedua tangannya sedang mengangkat Keysha.

"Aduh Keysha sayang, kamu itu capek, nanti kalo kamu pingsan gimana dong," Ucap Kenzo dengan nada yang sangat alay.

"Bodo amat lah, emang susah ngomong sama orang tuli kaya lo!" Ucap Keysha dengan sadisnya.

"Iya gue emang tuli, ditulikan oleh cintanya sang permaisuri cantik di gendongan sang pangeran tampan," Ucap Kenzo sambil menaik turunkan alisnya.
Keysha hanya memutar bola mata malas, karena malas bertengkar dengan Kenzo. Dia juga pasrah saja digendong Kenzo. Toh, tidak ada ruginya juga kan?

***

Hai hai hai!
Gimana nih sama cerita perdana aku?
Semoga kalian suka yaa 😊

Jangan lupa vote and comennya ❤

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang