Keysha yang baru saja keluar dari kamarnya mencium bau nasi goreng membuatnya ingin segera melahap nasi goreng itu. Dia yakin kali ini yang memasak untuk sarapan bukan Bi Asih, melainkan Gerald, jangan ragukan bakat memasak Gerald, bakat memasak Gerald tidak kalah dengan masakan chef-chef diluar sana, canda.
"Baunya enak banget," Ucap Keysha sambil mengendus-endus bau nasi goreng yang sedang dipindahkan Gerald ke sebuah wadah.
"Iya dong, chef Gerald,"
"Kebiasaan, kalo dipuji suka ngelunjak." Ucap Keysha pada Gerald yang sedang melepas apron hitamnya.
"Tapi ngelunjaknya bener kan?"
"Pe-de amat,"
"Harus pe-de, nanti kalo gak pe-de jomblo terus,"
"Apa hubungannya coba?"
"Adalah,"
"Susah emang ngomong sama orang yang otaknya tinggal setengah."
"Lah, masih mending otak gue tinggal setengah, otak lo dong, gaada." Balas Gerald sambil menyendokkan nasi goreng ke mulutnya. Sedangkan Keysha hanya diam tidak membalas, karena jika diteruskan, sudah pasti tidak akan selesai.
Setelah mereka sarapan bersama, Gerald mengantarkan Keysha menuju SMA Garuda, sekalian reuni katanya. Ketika mereka sampai, Gerald langsung mendapat sambutan meriah dari mantan adik kelasnya maupun mantan pacarnya, Gerald itu playboy akut, satu menit ngga punya pacar, dia kalang kabut.
Keysha tidak heran kalau abangnya itu memiliki banyak fans, bermodalkan dengan wajahnya yang tampan dan juga badannya yang atletis. (itu kata fansnya, kalau kata Keysha mah, wajah Gerald jelek kaya bebek, badannya buriq kaya lidi)
"Itu Keysha anak ipa 2 kan? Iih centil banget."
"Dasar murahan"
"Pasti di pelet tuh"
"Kemarin Kenzo, sekarang Bang Gerald, maunya dia apa sih?"
"Muka jelek kok dibanggain"
"Mending mending juga gue."
"Kelakuannya kaya jalang"
Gerald yang mendengar itu menatap tidak suka, baru dia akan angkat bicara tapi Keysha memegang tangannya tanda Keysha melarang dia untuk menegur orang-orang kampret itu.
"Apa sih? Biarin kali gue tegur, lo ngga pantes diomongin kaya gitu." Ucap Gerald tegas, mode posesif on.
"Udah lah, udah biasa."
"Apa lo bilang? Udah biasa? Berarti selama lo sekolah disini selalu kaya gini?" Tanya Gerald yang dibalas anggukan oleh Keysha.
"Lo biasa aja?"
"Siapa yang bakal bersikap bodo amat kalo digituin?"
"Ya terus kenapa ngga lo lawan? Lo kan pinter bela diri, seenggaknya lo ngebuat mereka masuk rumah sakit lah," Ucap Gerald menggebu-gebu.
"Gue ngga sebodoh itu yang ngotorin tangan gue cuma buat orang-orang kaya mereka." Ucap Keysha sambil memandang lurus ke depan.
"Keren lo Ta, salut gue," Sahut Gerald sambil mengacak rambut Keysha.
"Kalo depan temen panggil gue Echa aja ya?"
"Kenapa? Arta manis lho," Ucap Gerald sambil menoel hidung Keysha.
"Yaudah deh, terserah lo."
"Kelas lo sebelah mana sih Ta? Perasaan dari tadi ga nyampe-nyampe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Teen FictionCover by : navreyzy "Lo tu kenapa sih maksa terus?" Tanya seorang gadis berambut coklat itu. "Karena, kalau ngga gue paksa, lo pasti akan ngehindar dari gue." Balas cowok itu dengan senyum manis diwajahnya. --- Bagaimana jadinya jika seorang cowok y...