"Gue udah gapapa kok, lo tenang aja kali." Entah sudah keberapa kali Keysha mengucapkan kalimat seperti itu pada Vanya yang sedang menemaninya makan di kantin, tadi Keysha memang sempat pingsan dan dibawa Samuel menuju UKS, tetapi sekarang dia sudah siuman.
"Lo bilang apa? Gapapa? Muka lo kaya mayat hidup asal lo tau!"
"Lebay amat lo, mending lo buruan makan bakso lo deh, keburu dingin tuh." Ucap Keysha yang disetujui oleh Vanya.
"DUAAR" Teriak Vano mengagetkan bersama geng gesreknya yang sekarang bertambah personil, yaitu Fajar dan Samuel.
"Astaga ada anak monyet keliaran!" Pekik Vanya kaget, sampai tidak sengaja menuangkan saus begitu banyak di bakso miliknya.
"Enak aja ngatain gue monyet, lo tuh upil monyet!" Balas Vano tidak terima dengan ucapan Vanya barusan.
"Upil kodok lo!"
"Emang kodok punya upil ya? Baru tau gue," Ucap Vano dengan wajah sok polosnya, dan dibalas toyoran-toyoran dari temannya.
"Kampret lo pada, seneng banget sih noyorin pala gue? Iri lo ama pala gue?" Vano menunjukkan kepalanya tepat di depan wajah teman temannya yang justru membuat rambutnya ditarik oleh Vanya karena kesal.
"Woee, rambut anti badai gue!" Pekik Vano berusaha melepaskan rambutnya dari Vanya.
"Tanggung jawab lo Van! Liat, bakso gue jadi kaya gini!" Vanya menunjuk baksonya yang terlihat sangat merah karena terlalu banyak saus.
"Kalo gue nggak mau gimana?" Sahut Vano sembari membenarkan letak rambutnya yang berantakan karena Vanya.
"Minta ditarik lagi rambutnya?"
"Lo mau gue tendang?"
"Berani lo sama gue?!"
"Ssttt- brisik banget sih, ganggu gue makan aja." Kali ini Keysha yang menengahi.
"Lo udah gapapa Cha?" Tanya Samuel memastikan keadaan Keysha yang dibalas anggukan olehnya.
"Vanya!"
"Apa? Lo mau usir gue lagi? Usir aja usir! Nyebelin kalian." Ucap Vanya lalu beranjak pergi.
"Kenapa tu anak? Sensi amat, PMS kali ya?" Tanya Vano dengan tingkat kekepoan yang tinggi.
"Pikir aja sendiri!" Sahut mereka bersamaan, kecuali Vano dan Darren tentunya.
"Yang, kita gabung sini ya?" Tanya Kenzo yang tentunya tertuju pada gadis yang sedang menikmati nasi gorengnya.
"Yang yang, lo pikir gue kuyang?"
"Yaelah, yaudah deh, panggil 'beb' aja ya?"
"Gue bukan bebek!"
"Sam, lo aja deh yang ngomong, lo kan temen deketnya Keysha." Ucap Kenzo setengah berbisik pada Samuel yang berada di sebelahnya.
"Cha, kita boleh gabung ya?" Tanya Samuel yang dibalas deheman dari Keysha.
"Yuhuu makasih Echaku sayang." Ucap Vano sambil menempatkan pantatnya di kursi sebelah Keysha, belum sempat Vano duduk Kenzo sudah menarik telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Teen FictionCover by : navreyzy "Lo tu kenapa sih maksa terus?" Tanya seorang gadis berambut coklat itu. "Karena, kalau ngga gue paksa, lo pasti akan ngehindar dari gue." Balas cowok itu dengan senyum manis diwajahnya. --- Bagaimana jadinya jika seorang cowok y...