First Time

8.3K 313 13
                                    

Saling adu dominasi berlangsung sengit, tidak ada yang mau mengalah. Saling membelit, mengecap, terkadang gigi ikut andil.

"Hah.. hah.." 

Keduanya terengah, tidak peduli dengan alas kasur yang berantakan, bantal berguling ke lantai.

Tay melesakkan kepala pada ceruk yang terbentuk karena New menengadah, telentang pasrah dihimpit beban tubuh Tay yang mengungkung.

Keduanya meraup oksigen dengan rakus, making out ini sudah yang kesekian kalinya. Dan keduanya selalu keras kepala, mempertahankan pride masing-masing tidak mau dikendalikan.

New mengerinyit kegelian karena bibir Tay di ceruk lehernya kembali bergerilya. Tay terburu-buru tidak peduli napasnya masih satu-satu, ia sudah bertekad. They will go 'till the end tonight.

"T-Tay.. Ahh, wait. Wait-" New mendorong bahu Tay, menangkup pipi kekasihnya dengan kedua tangan,

"Santai, oke? Breath" bisik New di depan bibir Tay yang terbuka, membuat napas bau mint khas pasta gigi itu menampar wajahnya.

New tahu, Tay sedang gugup setengah mati. Detak jantung Tay saling kejar membuat napasnya tersendat-sendat. New mengelus punggung Tay yang tersibak karena sesi making out sebelumnya, membiarkan kepala Tay bersandar di dekat leher.

Saat Tay sudah bernapas teratur, New membalikkan keadaan. Tay telentang dibawahnya. New meloloskan kaos yang ia gunakan dengan cepat sebelum kembali menyambar bibir sang kekasih, kembali bertukar saliva.

"Eungh.."

Tay melenguh tertahan saat New mengurut ereksinya yang masih terbungkus celana pendek. Kepalanya terasa ringan seiring gerakan tangan New yang semakin cepat dan pergulatan lidah New yang benar-benar ahli.

Semuanya terjadi dalam sekejap, New sudah berada di bawah sana. Mengulum ereksi Tay yang mulai keras, menghisapnya kuat-kuat kemudian melesakkannya hingga ujung, Tay bisa merasakan pangkal tenggorokkan New.

"Mmh.. Ahn.. N-Newh"

Tay pusing. Satu tangan meraba apapun yang bisa digenggam, sedangkan tangan lainnya yang refleks meremas rambut New ikut bergerak naik turun seiring pergerakan kepala sang kekasih. Dan sekarang, otot perutnya mulai mengencang.

"Ngh! New!"

New tahu itu. Ia sudah merasakan ereksi Tay di mulutnya membesar. Maka dari itu New menghisap sekuat yang ia bisa sebelum mengocoknya dengan tangan dalam gerakan cepat dan..

"Ah!" 

Cairan putih nan kental itu mengotori tangan New dan kaos Tay yang masih ia kenakan. Satu lengan Tay menutupi mata dan dadanya naik turun dengan cepat. Sialan! Ini blowjob pertamanya dan itu benar-benar hebat!

New mengangkat sudut bibir melihat Tay yang masih mengatur napas. Ia bergerak turun dari atas kasur, mengelap tangannya dengan tisu dan membuka laci paling bawah dari meja kecil di samping tempat tidur. Satu botol lube dan dua buah kondom dilempar ke dekat Tay berbaring.

"Heh, belum apa-apa ya" New menepuk pipi Tay yang masih menyembunyikan mata dengan lengan.

Tay menurunkan lengannya dan menemukan New yang sedang duduk di dekat perut. Tay sedang percaya diri dan segera bangkit, kembali menyambar bibir kekasihnya yang mulai bengkak. Entah sudah berapa kali mereka berciuman, Tay tidak pernah bosan.

Decakan terdengar saat bibir keduanya berpisah, New mendorong dada Tay. Menatap mata kekasihnya yang sudah berkabut tertutup nafsu,

"Lo yakin? No turn back habis ini Tay" New memperingatkan dan Tay tidak repot-repot untuk menjawab karena ia kembali menarik New ke dalam ciuman terburu-buru.

First Time - TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang