"Mbaaaaaak, jangan lupa ya besok aku pakai baju putih abu-abu, kaos kakinya harus putih, sepatu hitam, terus semua peralatan sekolah aku masukin ke tas ya biar besok pagi aku tinggal berangkat" Perintahku ke sosok wanita dibawah umur ku yang sangat setia bekerja pada keluarga kami selama bertahun-tahun, namanya Mbak Mar. Aku yang memang sudah terbiasa dari kecil semua hal diurus sm ART membuatku tumbuh menjadi wanita yang tidak mandiri, dan manja.
"Oke, Kak. Tenang aja, beres deh pokoknya." Jawab mbak Mar dengan wajah penuh keceriaan karena dia baru pulang ngedate dengan supir yang kerja dirumah kami yaitu bang Gagan.
Aku melihat wajahku pada kaca yang sangat besar di kamarku.
Gak sabar banget hari senin! Gue udh nunggu banget nih dari hari sabtu, pengen cepet-cepet senin supaya bisa ketemu Kevin....................................
Aku menghirup udara segar saat menapakkan kaki ku di gerbang masuk sekolah ku. Ah, sekolahku memang sangat indah. Di kanan dan kiri jalanan menuju lobi sekolah kita disuguhkan dengan pohon dan tanaman-tanaman yang sangat indah, membuat mata, pikiran, dan udara menjadi segar. Setiap datang ke sekolah, rasanya Aku seperti pergi ke tempat wisata karena setiap sudut sekolah ku sangat cantik dan terawat. Aku sangat mencintai keindahan sekolahku, ditambah lagi ada seseorang yang selalu ingin kutemui di sekolah. Yup, seseorang itu adalah Kevin!
*gubrakkkkkkkk*
"AUCHHHHH!" Aku terjatuh, saking menikmati pemandangan sambil berkhayal, Aku sampai tersandung. Tapi, sebenarnya rok panjang yang aku kenakan ini adalah faktor pendukung terjadinya peristiwa ini. Aku masih belum terbiasa memakai rok panjang, karena di SMP ku sebelumnya seragam yang Aku kenakan pendek."Eeeh, astaga gue juga habis jatuh tadi di gerbang! Lo gapapa?" Ucap seseorang yang melihatku terjatuh dan dengan sigap langsung mengulurkan tangannya untuk membantuku. Sosok wanita dengan tubuh yang sangat langsing, gaya rambutnya yang berponi sama sepertiku, berkulit sawo matang dan bermata sipit ini mengulurkan tangannya untuk yang kedua kali seraya ingin memperkenalkan diri.
"Nama gue Vallent." Ucapnya lembut.
"Oh iya, nama gue Chika. Makasih ya udah bantuin gue berdiri." Balasku lembut.
"Iya gue tau kok nama lo Chika, kan kita satu ruangan waktu ospek kemarin" jawab Vallent dengan wajah yang agak kecewa karena aku tidak menyadari bahwa kita sekelas saat ospek.
"Mmm...aaf Vallent, gue gak sadar kalau kita kemarin 1 ruangan karena gue agak lama gitu hafal wajah orang." Jawabku tidak enak karena aku takut sekali disangka sombong.
"Iyalah gak sadar, orang lo ngeliatin Kevin terus. Hehe" balas Vallent seolah meledekku.Shit! Berarti 1 kelas kemarin itu denger ucapannya Ema kalau gue naksir sm Kevin! Ah, malu banget!!
"Santai aja, gausah malu. Banyak kok yang naksir sama dia. Gue juga naksir" Balas vallent seolah tau isi pikiranku. Eh, apa??????? Dia juga suka sama Kevin???? Kalau gitu dia kompetitor dong?!?!
Tanpa membalas ucapan Vallent, aku langsung melongos pergi meninggalkannya. Bisa-bisanya gue ditolong sama kompetitor sendiri!!
..........................
Jam pelajaran sudah selesai, hari ini tidak terlalu berat pelajarannya karena masih hari pertama, jadi semua baru perkenalan saja. Aku bertemu banyak teman baru yang satu frekuensi denganku, aku tidak terasingkan / kesepian tapi aku tetap saja merasa badmood.
Satu harian penuh aku tidak melihat Kevin, mendengar namanya pun tidak. Ah, semua ini karena moving class!
Berkali-kali aku menyalahkan sistem belajar sekolahku yang menerapkan moving class. Karena sistem ini, aku jadi tidak bisa bertemu Kevin. Setiap ganti pelajaran kita harus pindah kelas, sedangkan aku tidak tau jadwal pelajarannya kevin apa dan kelasnya dimana. Istirahat pertama dan kedua pun aku selalu ke kantin dari yang masih sepi sampai ramai terus sepi lagi, aku menunggu dia di kantin tapi tetap juga tidak bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEVIN
RomanceBASED ON TRUE STORY. ".......... Mencintai kamu bukan hal yang sulit, bagiku itu hal yg sangat mudah selama aku hidup. Menunggu mu pun aku lakukan dengan sukarela, tanpa diminta. Tidak menyita waktuku karena aku tau yang dinanti akan sepadan. kamu t...