1

22 3 0
                                    

Ana melambaikan tangannya ke arah adik-adiknya di depan pintu gerbang sekolah.
Tentu saja selesai Ana menggeplak satu-satu kelima anak tersebut.

Sekolah kelima adik Ana memang menjadi satu.
Di dalamnya ada sekolah dasar,sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Ya,meskipun tempatnya tidak memadai setidaknya itu adalah sekolah termurah di desa Ana.
Dan yang terpenting adik-adiknya bisa menimba ilmu hingga nanti.

Ana berbalik dan berjalan pulang.

(◕ᴗ◕✿)

Ana menendang batu kerikil di sepanjang jalan.
Pikirannya tiba-tiba tertuju pada saat sarapan tadi.
Ana ragu ibunya tidak menyetujuinya untuk pergi ke kota.

Ia melihat ada sebuah tempat duduk yang menghadap sungai,
di samping tempat duduk itu terdapat pohon beringin.
Secara tak sadar kakinya menuju ke arah sana.

Perlahan ia dudukan dirinya di kursi itu.
Entah mengapa tempat ini sangat indah.
'Perasaan ia dulu tak pernah melihat tempat ini deh'

Ana menghirup udara di sekitar tempatnya.
Angin yang memasuki lubang hidungnya tiba-tiba terasa berbeda,tidak tahu hidungnya mengalami masalah atau apa tetapi udara disini jauh lebih segar daripada tempat lain.

Saat sedang mencoba merilekskan pikirannya.
Terlihat botol melayang dari mobil mewah yang sedang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

Botol itu mengenai kepala Ana sampai terantuk ke depan.
Bro itu masih ada airnya setengah ya.

Ana mengumpat tak jelas dan menengok ke belakang melihat siapa yang melemparinya dengan botol sialan ini.

Disebelah mobil mewah itu
Terlihat seorang lelaki yang berpakaian setelan jas mewah sedang menelepon sekertarisnya.

"Iya,urus sesuai rencana saja.Kalau perlu sekalian musnahkan keluarganya"Ucap lelaki itu dingin.

Lelaki itu langsung memutuskan sambungan telepon sepihak.
Banyak sekali di perusahaannya penghianat dari musuhnya.

Ana menepuk pundak lelaki itu keras.
Ya,pinginnya nampol sih tapi kan Ana ga kenal.

Ana POV

"Permisi tuan,apakah anda yang melemparkan botol ini?!" Aku menekankan semua per huruf kata-kataku.

Mataku sudah sejak tadi melotot geram.
'Laki-laki biadap ini harus dimusnahkan!kepala cecan main dilempar sama botol aja!mana keras lagi anjir'
Gerutu Ana dalam hati.

Lelaki itu yang merasa tepukan kuat di pundaknya,perlahan menolehkan kepalanya.

Namun bagi Ana gerakan menoleh laki-laki itu seakan video slow motion.
Matanya yang tadinya sudah melotot makin melotot.
'GANTENG BEUD EUY GANTENG!!!!KAWININ AKU DONG MAS!'

Oke,jiwa haluku sudah membludak-bludak ingin menjadikan laki-laki didepannya bahan fantasinya,hehe.

Lelaki itu mengangkat satu alisnya dan melirik ke arah tangan yang masih bertengger manis di pundaknya.

Aku masih mematung sambil melihat makhluk ciptaan tuhan yang sangat indah ini.
Pahatannya terlalu sempurna Ya Allah,aku sebagai cewek merasa gagal hiks.

Perlahan tangan laki-laki itu memegang tanganku yang masih ada di pundak tegapnya.
'AWW AWW!!DIPEGANG!!APAKAH AKU AKAN DILAMAR?!!ADUH MANA BELUM SIAP GINI AKU DIPASANGIN CINCIN!'

Dan ternyata..

Dilepas guys.
Cincin lamarannya gak jadi:(.

Lelaki tampan itu menepuk pundaknya seakan membersihkan debu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRAZY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang