Suara Hati Gadis Hujan

242 195 61
                                    

Aku suka hujan, ya aku memang suka hujan. Aneh? Kurasa tidak, banyak orang yang suka hujan sepertiku. Hujan itu sangat indah, dan selalu mengejutkan. Hujan bisa datang dan pergi sesuka hatinya. Kadang gerimis, kadang deras. Sama seperti dia, ya dia. Orang yang selalu membuat perasaanku campur aduk.

Perasaan itu seperti hujan.
Awalnya hanya dipendam, lalu
jika sudah tak terbendung, maka
terjadilah pertumpahan yang
hebat, entah itu bahagia atau terluka.

Dulu, rasamu seperti hujan.
Deras.
Tapi, aku lupa.
Sederas-derasnya hujan, ia akan tetap reda.

Layaknya hujan. Ia kembali meskipun tau rasanya jatuh berkali-kali.

Hujan.
Titik-titik air yang berjatuhan dari udara. Sering membuat genangan, kadang juga membawa kenangan.

Hujanku...
Aku merindumu, saat tandusnya hatiku. Hingga retaknya beribu.
Bila kau datang nanti, tak kan ada tawa gegap gempita.
Kan kusambut kau dalam sepi, kunikmati tiap tetesmu sendiri.
Tahukah kamu, kutatap jendela dengan setia. Berharap kau datang tiba-tiba.
Hujanku...
Kutunggu kau diujung waktu.

Jangan jatuh cinta pada saat hujan, ketika besok lusa kamu patah hati setiap turun hujan, maka kamu akan terkenang dengan kejadian itu.

Biar saja hujannya tetap deras, aku suka seperti ini, menikmati setiap rintiknya dibalik kaca, sedikit egois kali ini. Tidak seperti dulu memintanya reda karena bertemu seseorang...

Apa yang spesial dari mendung? Ia memberikan pertanda kepada bumi bahwa sebentar lagi langit akan menumpahkan semua kesedihannya.
Sedangkan kamu? Hanya bisa memberikan semua kesedihan tanpa suatu pertanda apapun hingga akhirnya semua itu tumpah dengan sendirinya tanpa aba-aba.

Andai bisa sesederhana itu,
aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal.
Aku tidak akan mengambil resiko, mengorbankan perasaanku. 
Namun semua ini diluar kendaliku.

~~~

Ini cuma suara hati gadis hujan ya para readers!

Happy Reading

| Billa Girl Rain |

Gadis Hujan [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang