epilog

6.3K 966 17
                                        

"tidak usah takut."

aku menghela nafas untuk kesekian kalinya, hari ini aku sudah berjanji pada johnny akan berbicara tentang orientasi seksual kepada orangtuaku.

"kalau mereka marah, bagaimana?"

"kenapa harus marah? sudah ayo."

"ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ibu.. ayah.. aku ingin bilang sesuatu..."

"kenapa, ten?"

aku tidak kuat, ayah, ibu, karena mereka berdua aku ada disini, "maaf..."

"kenapa meminta maaf?"

air mataku mulai menetes setelah itu, "j-jika, ah tidak, t-ten menyukai.. aah a-aku gay ayah, ibu.... maaf.."

tidak ada jawaban.


"angkat kepalamu, nak."

takut.

"kami tidak akan marah, tidak papa, memang awalnya kami sedikit kecewa.." ibu terisak pelan.

ayah menimpali, "johnny juga sudah bercerita semuanya, dia sangat menyayangimu, dan kau berhak menentukan hidupmu juga, ten."

"j-johnny?"

ibu tersenyum, "iya, dia sahabatmu sekaligus pacarmu kan?"

"kalian t-tau? aah aku minta maaf.."

"tidak perlu meminta maaf sayang, terimakasih sudah memberanikan diri untuk jujur pada kami ya..?"

ibu memelukku, disusul ayah. aku menangis di pelukan mereka. johnny yang sedari tadi menguping diluar ikut tersenyum.


terimakasih...

aku bersyukur punya orangtua yang baik seperti ayah dan ibu, dan juga johnny yang sangat peduli padaku. aku menyayangi mereka semua. terimakasih, tuhan.








terimakasih sudah membaca
heather. | johnten ♡

masih ada satu chap bonus dibawah^^

heather. | johntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang