kebimbangan

538 38 16
                                    

"Arumi!! Buka pintunya  " suara tegas terdengar di balik pintu coklat itu, ada sosok gadis yang masih berkutat dengan pikirannya dibalik pintu yang sama.. Namun sulit sekali arumi menjelaskan kepada abinya.

"Arumi!!" teriak abinya sambil memukul pintu yang masih tertutup itu, sontak membuat arumi kaget, tangannya segera membuka pintu kamarnya.

Sedikit demi sedikit pintu dibuka, terlihat jelas di mata abinya ada kemarahan yang luar biasa dan itu untuk pertama kalinya arumi lihat mata itu.

Sang abi menghela nafas panjang " arumi! Abi enggak suka ya.. Dengan sikap mu yang seperti itu di depan keluarga kahfi..

" tapi abi! Arumi nggak suka dan cinta dengan kahfi" jujur saja hal ini sedikit membuat hati arumi lega dengan mengatakan semuanya..

" cinta!!.. Sejak kapan nak.. Kamu rasakan cinta, dari pangeran?? Bahkan pangeran hanya memberimu luka kan? "  arumi merespon kaget, ia tidak menyangka kata-kata abinya sedikit merobek luka lamanya lagi.

" abi hanya ingin kebaikan untukmu nak " suara abinya sedikit lembut agar arumi luluh,

" abi akan tunggu keputusanmu dalam seminggu ini, cobalah sedikit membuka hati dengan ta aruf bersama kahfi " abi menutup dengan senyuman .

kakinya melangkah keluar dari kamar sang putrinya.... Arumi hanya memandang kosong,..

otaknya mulai mencerna kata abinya, isi hati dan otak jelas jauh berbeda, isi hati mengatakan ingin pangeran, namun isi otak membenarkan perkataan abinya.    ---- kebimbangan yang luar biasa bagi arumi, namun pelan tapi pasti air mata berjatuhan di pipi arumi, jatuh bagaikan rintikan air hujan sedikit menahan perihnya hati yang sakit,

menahan isakan tangis agar tidak lemah... " Ya Allah.." hatinya mulai menjerit.. Sebegitu cintanya aku terhadap Hamba Mu.. Sampai- sampai.. Hamba lupa akan cintaMu " Hamba mohon ya Allah.. Jatuh cintakanlah aku kepadaMu lalu pertemukanlah aku dengan HambaMu yang juga mencintaimu lebih dari apapun, sehingga Kami bisa saling mencintai karena Engkau Ya Allah. Aamiin...

Rintikan dan doa berhasil mengusik sunyinya sepertiga malam arumi, ia yakin Allah akan membantunya

ArumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang