Decitan sepatu menggema di seluruh gedung olahraga, mereka memutuskan untuk menghentikan latihan, karena merasa hari mulai senja, beberapa diantara mereka mulai membersihkan barang-barang yang dipakai latihan sebelumnya, seseorang yang diketahui adalah kapten dari tim mereka menyuruh mereka untuk segera pulang, karena esoknya mereka mengikuti pertandingan daerah.
seorang laki-laki bersurai abu kini sedang fokus menatap sang kapten, yang terlihat berkeringat, sambil membawa beberapa peralatan kebersihan, ia menuju gudang penyimpanan sambil berkacak pinggang, "dengan begini, semua selesai..." laki-laki bersurai abu itu mengikutinya dari belakang, dan meletakkan beberapa bola voli juga.
ia mencuri pandang ke arah sang kapten, sayangnya hal itu disadarinya, "ah! ada apa? Suga..." laki-laki yang diketahui bernama Sugawara Koshi itu menggaruk lehernya, "ah... bukan apa-apa... hanya saja hari ini kau tampak berkerja keras Daichi..." sang kapten aka Daichi itu tersenyum kepada Suga, sambil mengacungkan jempolnya, "tentu saja! sebagai kapten aku harus berkerja keras agar tim selalu kompak!"
Melihat Daichi tersenyum, seakan menghasilkan magnet tersendiri bagi Sugawara untuk tersenyum sepertinya, namun tak lama kemudian seorang anak kelas 2 yang berperan sebagai libero di tim mereka, menyuruh mereka untuk segera meninggalkan gudang, dan menguncinya. Daichi segera menata barang yang lainnya denga rapi kemudian segera keluar, Sugawara yang melihat Daichi tergesa-gesa segera memanggilnya, "ano... Daichi!"
"ada apa?" sahutnya sambil menoleh ke arah Sugawara, "mau pulang bersamaku?" mendengar tawaran Sugawara, Daichi tersenyum, "baiklah... tapi setelah ganti baju, bisakah kau menunggu sebentar di gerbang depan? aku harus mengambil buku catatanku yang tertinggal di kelas" Sugawara menyetujui-nya dan segera pergi menuju gerbang setelah mengganti seragam voli-nya.
~~~
Sugawara menunggu sambil memainkan ponselnya, sudah 15 menit ia menunggu Daichi di depan gerbang, "hanya mengambil buku, sampai menghabiskan waktu 15 menit ya?" celetuk Suga, yang kemudian memutuskan melihat ke arah dalam, namun, ia tak menemukan suara langkah kaki pun, ya karena saat itu seluruh siswa sekolah, termasuk anggota klub voli sudah pulang semua. ia memutuskan untuk masuk, dan memeriksa apakah Daichi baik-baik saja, namun, belumsempat ia melangkahkan kakinya yang ketiga kalinya, ia melihat seorang perempuan berlari sambil menutup mukanya.
"eh siapa i----!!!" perempuan itu tak sengaja menabrak Suga, "ah maaf! oh! Suga-san?!!!! maaf maaf aku tak tahu kau ada disitu..." Suga tersenyum heran, sambil memaafkan perempuan yang tak sengaja menabraknya, "ah... tak masalah... ada apa Michi-san? kenapa belum pulang?" perempuan seangkatan dengannya, yang diketahui bernama Michimiya itu berbalik tanya, "ah Suga-san sendiri?" Suga tersenyum "aku menunggu Daichi" wajah Michimiya semakin memerah, ia segera menjauhi Sugawara, "eh?! kenapa?"
"ah! lupakan Suga-san! aku harus segera pulang!" Michimiya meninggalkan Suga yang kebingungan, "kenapa Michi-san bersikap aneh begitu?" tak lama kemudian Daichi keluar gerbang dan menyapa Suga, "wah wah kau masih menunggu? maaf ya lama, aku lupa meletakkan bukuku dimana..." Suga tersenyum dan meraih bahu Daichi, "hahaha tak masalah, aku akan selalu menunggumu!"
mereka berdua tertawa, sambil berjalan menuju rumah mereka, "ngomong-ngomong... Daichi" Daichi menoleh ke arah Suga sambil membuka bungkus permen, "kau tau... sebenarnya ada apa dengan Michimiya?" Daichi hanya tersenyum dan merangkul Sugawara, "entahlah... tapi kurasa dia terlihat senang" Suga hanya terdiam, ia kemudian membuka bungkus permennya juga, yang ia beli dengan Daichi saat istirahat tadi.
rasa canggung dan senang sebenarnya saat ini sedang menyelimuti Suga, bagaimana tidak? saat ini ia sedang berjalan berdua dengan seorang kapten yang disukainya, terkadang ia berfikir, saat ini lah, saat yang tepat untuk mengatakan perasaan yang sesungguhnya kepada Daichi, namun sayangnya nyalinya ciut, ia tak berani mengatakannya langsung, dan lagi ia juga merasa malu.
terkadang ia memarahi dirinya sendiri, kenapa ia tak segera mengatakannya? padahal sebentar lagi mereka lulus dan masuk Universitas yang berbeda, mereka akan sibuk dan jarang bertemu, terlebih lagi, sulit mencari waktu yang tepat untuk membicarakan serius mengenai perasaannya, ia berfikir matang-matang, beberapa bulan setelah pertandingan daerah, mereka akan mulai mengikuti beberapa ujian sekolah, dan terakhir ujian kelulusan, setelah itu mereka akan sibuk dengan pendaftaran Universitas, lalu kapan ia bisa mengatakannya?
besok? mungkin terlalu cepat, lusa? tidak masih terlalu cepat... minggu depan? "aaaakhh" dia menjadi kesal pada dirinya, namun hal terlintas dalam pikirannya... bagaimana setelah babak penyisihan pertandingan daerah? ya itu ide bagus, ia memantapkan hatinya, kemudian ia mulai berbicara...
"D-Daichi..."
"ya Suga?"
"setelah babak penyisihan... ada hal yang ingin kukatakan"
"eh? apa itu?"
"t-tunggu saja nanti!"
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Call my Name (Oisuga)
FanfictionBagaimana jika seseorang yang sangat kau cintai perlahan menjauh? rasa sakit yang kurasakan benar-benar nyata, membuatku depresi, dan pergi untuk sementara waktu... entah sampai kapan aku bisa melupakan namanya... . . . hingga seseorang mengisi rua...