~/2/~

1K 142 12
                                    

Semua tim sudah berkumpul di halaman depan sekolah, mereka semua bersemangat mengikuti pertandingan daerah, kecuali seorang laki-laki bersurai abu, yang merasakan gugup dua kali lipat, tak seperti biasanya,di babak pertama mereka harus bertanding melawan sekolah terkuat ke-2 di daerah mereka setelah Shiratorizawa academy, yaitu SMA Aoba johsai, semuanya merasa gugup, bagaimana tidak? tahun ini, adalah pertamakali mereka megikuti pertandingan daerah, dengan angkatan baru, yaitu kelas 1 yang terdiri dari Kageyama, Hinata, Tsukishima dan Yamaguchi.

Suga tak habis pikir dengan mental, keempat anak kelas 1 tersebut, mereka sama sekali tak merasa gugup, justru mereka sempat bergurau, dan mungkin sedikit berisik. tak lama kemudian pelatih Ukai, menyuruh mereka untuk segera masuk ke dalam bus, 15 menit kemudian mereka sampai di gedung olahraga kota, dan bersiap-siap untuk pemanasan di lapangan. Suga menngosok tangannya, suhu tangannya bisa saja menurun drastis karena ia merasa gugup, tak jarang ia sengaja membawa air putih hangat, agar tangannya juga merasa hangat saat memegang botolnya.

Suga meletakkan tas-nya di sebelah Shimizu, manajer mereka di Karasuno, kemudian menyusul teman teman-nya untuk melakukan pemanasan di lapangan, matanya beralih ke arah Daichi, yang terlihat berusaha menenangkan diri, "padahal dia adalah pemain utama... bahkan seorang kapten, tapi kenapa aku bisa lebih gugup darinya? padahal aku hanya pemain di bangku cadangan" ya semenjak Kageyama Tobio ikutserta dalam tim voli mereka, Suga yang berperan menjadi setter, rela memilih bangku cadangan, agar Tobio menunjukkan performa-nya.

jujur saja, ia merasa teknik, dan timing, Tobio lebih hebat, ketimbang dirinya, sehingga ia rela memberi perannya sebagai setter utama padanya. semuanya selesai melakukan pemanasan, namun pertandingan masih menunggu sekitar 5 menit lagi, karena tim lainnya juga masih membutuhkan pemanasan, Hinata Shoyo, anak kelas satu yang memiliki kebiasaan 'jika ia gugup maka toilet lah solusinya'.

ia meminta Sugawara untuk mengantarnya sebentar, karena takut-takut ia membutuhkan seseorang saat di toilet, seperti sang penyedia tisu jika ia merasa mual. Sugawara dan Hinata meminta waktu sebentar, pada sang pelatih, kemudian melesat ke arah toilet, Hinata menyuruh Sugawara untuk menunggunya di depan Toilet laki-laki, namun saat ia asyik memainkan ponsel-nya sambil menunggu kouhai-nya itu, irisnya beralih ke seorang laki-laki bersurai coklat, yang terlihat lebih tinggi darinya.

Suga menatap jaket yang dipakai pemuda itu, tertulis Aoba Johsai di pungungnya, "apakah itu lawan yang akan kita hadapi sebentar lagi?" Suga sedikit gugup, takkala pemuda coklat itu menuju ke arahnya, Suga kembali menatap layar ponselnya, berpura-pura seakan tak melihatnya, "ugh... gugupnya, tapi dia tak terlihat begitu seram..." pemuda coklat itu memakai kamar mandi di sebelah kamar mandi yang di pakai Hinata, tak lama kemudian Hinata keluar, bersamaan dengan pemuda coklat itu.

"eh cepat sekali? apa karena dia hanya ingin buang air kecil?" pekik Suga sampai menghiraukan kouhai-nya yang meminta tisu padanya, tatapannya terlalu fokus, pada sang pemuda coklat, Hinata yang tersadar, bahwa senpai-nya sedang fokus memperhatikan si pemuda tinggi itu, kemudian memutuskan mengambil tisu-nya sendiri di tas yang dibawa Sugawara, "ah... maaf Hinata... aku menghiraukanmu" Hinata tersenyum, sambil membersihkan tangannya, "tak masalah Suga-san! ngomong-ngomong kau kenal dengan raja besar?"

"raja besar?" Sugawara memiringkan kepalanya, "iya... raja besar, kau tau?! dia adalah mantan senpai-nya Kageyama loh...! kudengar dia masuk ke SMA Aoba Johsai, dan akan melawan kita di babak pertama, kemampuannya sangat baik!" Suga tersenyum kecut, dia telah membuat kesalahan, bisa-bisanya ia fokus memperhatikan sang raja besar, melihat kemampuan Kageyama saja, membuatnya terkagum-kagum, apalagi melihat kemampuan senpai-nya, tangan Suga kembali dingin, ia mulai merasakan gugup yang luar biasa dari sebelumnya, meski ia menggosok berapa kali pun, tangannya tetap terasa dingin. "Suga-san! ayo kita ke lapangan!"

"ah... ya! ayo!"

~~~

sesampainya di lapangan mereka berbaris, dan mulai melakukan warm up, setelah itu di mulainya pertandingan, dengan setiap pemain dari kedua tim saling bersalaman, Suga memperhatikan Daichi, yang mengenggam tangan sang kapten dari Aoba Johsai, namun ia terkejut, karena sang kapten yang dimaksud adalah, sang pemuda coklat, Oikawa Tooru, Suga menggigit bibirnya, ia benar-benar gugup, lalu ia menarik nafas panjang dan mulai menenangkan dirinya...

pertandingan di mulai, Aoba Johsai memiliki kesempatan men-servis terlebih dahulu, para pemain Karasuno awalnya bersemangat sambil meneriakkan "datanglah!" namun keadaan berubah saat sang raja besar, Oikawa Tooru mulai men-servis bolanya, dengan sekali servis, bola itu masuk ke dalam garis dengan mudahnya. tak ada yang menghentikannya karena kecepatannya.

Suga hanya terdiam melihat kemampuan dari sang raja besar tersebut, "k-kemampuan macam apa itu?" Suga melebarkan matanya, seluruh tim saling meneriaki, "don't mind!" Suga mulai memperhatikan Oikawa, pasti ada solusi, bagaimana cara menghentikan servis gilanya itu, tim mereka akhirnya bisa menyusul 1 skor, setelah tertinggal 3 skor, berkat Nishinoya Yuu, libero mereka yang cekatan.

tapi meskipun itu dapat dihentikan oleh Noya, bisa saja Oikawa memukul bola nya lebih kuat, lagipula ini baru awal pertandingan, Sugawara terus memperhatikan Oikawa, serta timnya yang kesulitan menerima bolanya, semuanya tampak frustasi, saat itu juga, Suga ingin sekali meneriaki mereka, tapi apa? entah seketika pikiran Suga kosong, namun di  saat itu juga semua tertuju pada teriakan seorang kapten mereka "Karasuno! hanya begini saja kalian frustasi?!! untuk apa latihan kita selama ini?!!"

semuanya melebarkan matanya, "YOOSSSHAAA!" teriakan kompak seluruh tim Karasuno menggema di seluruh gedung olahraga, saat itu juga mereka mulai mencetak banyak poin. Suga yang merasakan aura berbeda setelah Daichi berteriak tadi, juga ikut tersentuh, ia merasa yakin, bahwa tim-nya akan menang, ia percaya bahwa tim-nya dapat diandalkan, tanpa sadar ia berteriak nyaring yang membuat semua mata tertuju padanya.

"MENANGLAH! KARASUNO!" 

mendengar teriakan dari senpai-nya para Junior kelas 1 maupun kelas 2 semakin bersemangat, terutama Tanaka Ryosuke, ia berhasil mencetak beberapa angka, sedangkan Hinata melakukan serangan cepatnya dengan Kageyama, dan semua itu berhasil menembus pertahanan musuh, melihat perubahan drastis dalam Karasuno, Oikawa tersenyum kecut. terutama ia melirik sang kapten, dan juga setter cadangan sebagai roda penggerak para pemain lainnya.

"cih... lumayan juga permainan mereka, semua itu karena si kapten dan refreshing-kun itu ya..."

"tapi kami akan membalasnya nanti di set ke-2"

~TBC~

Call my Name (Oisuga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang