~/3/~

935 122 3
                                    

Set pertama pertandingan antara, Aoba Johsai dengan Karasuno, berlangsung cepat, dan dimenangkan oleh Karasuno, pada saat break, mereka berkumpul dalam tim masing-masing, Iwaizumi Hajime, sedang sibuk membersihkan keringat di wajahnya, sambil memasang muka suram, "sial! kalau saja aku bisa lebih fokus...." umpat Iwaizumi, yang lain juga merasakan hal yang sama, mereka tak menyangka akan di kalahkan oleh Karasuno.

Iwaizumi memperhatikan rekannya yang asyik memandangi tim lawan, sambil bergumam memegang botol, "oi! Kusokawa! kau sedang apa hah?!" kesal Iwaizumi, karena rekannya sedari tadi hanya melamun menatap lawan, "Iwa-chan... apa kau mengenali refreshing-kun?" Iwaizumi menaikkan sebelah alisnya, ia pasti sudah tau yang ditanyakan oleh rekannya ini adalah seseorang, ia selalu memanggil nama seseorang dengan julukan aneh tanpa sepengetahuan orang tersebut.

"sebaiknya kau jelaskan lebih detail!" ketus Iwaizumi, Oikawa tertawa kecil kemudian menunjuk pemuda berambut abu, di seberang lapangan, ia terlihat sibuk membagikan botol minuman pada rekan se-tim-nya, "maksudku dia" singkat Oikawa, Iwaizumi hanya menaikkan pundaknya, kemudian ikut memperhatikan pemuda bersurai abu tersebut, "aku tak mengenalnya, tapi... aku tahu dia adalah setter, sebelum Tobio masuk"

Oikawa tersenyum, pandangannya masih tak teralihkan dari Sugawara, "aku jadi penasaran dengan kemampuannya" tangannya kini meremas, handuk yg tergantung di lehernya kemudian, meletakkannya asal bersamaan dengan botol minumannya, set kedua pertandingan antara Karasuno dan Aoba Johsai akan dimulai, seluruh anggota tim berkmpul di lapangan dan melakukan pemanasan. Sugawara meremas celananya, entah kenapa ia merasa gugup, padahal ia tidak ikut bermain.

Sugawara memperhatikan Kageyama yang terlihat lebih kaku dibanding biasanya, padahal saat ia bertemu lawan lain, ia tak pernah seperti ini, sebenarnya ada apa dengannya? Kageyama bukanlah tipe yang gugup saat pertandingan berlangsung, apakah karena lawannya adalah Oikawa, mantan seniornya dulu? entahlah

Kageyama mulai menservis, bola, tapi siapa sangka? jump floater Kageyama yang cukup bagus itu meleset, bola voli itu menyentuh jaring net, dan masuk kedalam lapangan Karasuno, sehingga skor didapat oleh tim Seijoh, Kageyama mengumpat pada dirinya, diikuti teriakan 'don't mind' dari anggota lainnya, "Kageyama tidak dalam kondisi prima-nya..." batin Sugawara

peetandingan terus berlanjut, Kageyama tampak kelelahan menerima bolanya, walaupun Hinata Shoyo dengan keras memanggil namanya di sela-sela pertandingan, ia tampak menghiraukannya, ia benar benar gugup, Sugawara yang melihat hal ini menggigit bagian bawah bibirnya, kalau begini terus, Karasuno akan kalah di set ke 2, memang cara bermain Kageyama sedikit kaku saat menerima jump floater Oikawa yang kedua kalinya.

mungkinkah dia gugup karena itu? Sugawara melamun, sampai akhirnya ia dikejutkan dengan suara yang cukup kencang, "BRUUK!" Suga segera tersadar dari lamunannya, irisnya kembali menatap lapangan, disana awalnya para pemain, berada di posisi bermainnya masing-masing, saat ini mereka berkumpul di satu sudut.

Sugawara yang kaget, dan penasaran pun ikut menghampiri mereka, dan ternyata... Kageyama Tobio tergeletak dengan hidung yang berdarah, "eh?! ada apa dengan Kageyama?!!" seru Sugawara panik, "entah kenapa ia tersandung, dan tak sengaja wajahnya terbentur lantai" Sugawara melebarkan matanya, tak biasanya Kohai-nya melakukan kesalahan seperti ini, Kageyama segera dibawa ke ruang kesehatan, iris Sugawara beralih ke seberang lapangan, menatap sang Raja besar yang memperhatikan kouhai-nya dibawa ke ruang kesehatan.

"Jika Tobio tak bisa bermain... maka sekarang giliranku yang menggantikannya.... dan melawan Oikawa Tooru" Sugawara menarik nafasnya perlahan, dia mulai melambungkan bola, dan melakukan servis, namun pembukaan itu berhasil diterima oleh lawan, Sugawara mengigit bagian bawah bibirnya, "sial.... aku terlalu gugup" Sugawara berlari mendekati net, iris-nya berfokus pada bola yang datang menuju dirinya, ia melihat beberapa temannya bersiap-siap untuk melakukan serangan, namun entah kenapa Suga merasa ragu. ia memang bukan setter utama, ia juga tak bisa mengimbangi Kageyama, namun kenapa ia berpikir kalau dia harus menjadi seperti Kageyama? saat itu ia benar benar gugup, dan frustasi, tanpa ragu ia memberikan toss pada Hinata, sayangnya... itu gagal.

~~~

Pertandingan Aoba Johsai, melawan Karasuno telah berakhir dengan 3 set permainan, dan dimenangkan oleh Aoba Johsai, dengan skor 25-18 di set terakhir, ini memang sebuah pencapaian yang lumayan buruk, mengingat hasil kerja keras latihan mereka, selama sebelum dilaksanakannya pertandingan, tim Karasuno berjalan keluar dari gedung, wajah mereka semua tampak frustasi, terutama, Kageyama dan Hinata, mereka tak berhenti melamun, Sugawara yang merasakan suasana sendu disekitarnya, berusaha menghibur teman dan kouhai-nya, "teman teman! jangan menyerah! masih ada untuk tahun selanjutnya kan?!" seru Sugawara sambil tersenyum lebar, meski senyuman itu sedikit dipaksa olehnya. tak ada respon, justru setelah Suga mengatakannya suasana menjadi semakin sendu, Suga merasa bersalah, ia merasa kata-katanya membuat yang lainnya semakin memburuk, "ma... maaf aku..." 

"TAHUN DEPAN?! KAMI AKAN MENGIKUTI PERTANDINGAN TANPA KALIAN!" saat itu juga air mata Nishinoya pecah, membuat suasana semakin ganjal, "kau benar... Suga-san, Daichi-san, Asahi-san... ini pertandingan terakhir kalian bertiga sebagai angkatan kelas 3 SMA, kami takkan bisa bermain dengan kalian lagi... cih... sial" sambung Tanaka, yang saat itu juga ia mengeluarkan air matanya, Hinata, Yacchi, Yamaguchi dan Kiyoko juga mulai meneteskan air matanya, dan sisanya hanya menunduk melamun, Sugawara merasa sangat bersalah, apa yang sudah ia katakan? liat sekarang, ia malah memperburuk suasana.

Sugawara melirik teman seangkatannya Asahi, dia hanya menunduk, tak berani menatap lainnya, Sugawara mengumpat dalam batin, ia benar benar membenci dirinya, air matanya pun jatuh tak kalah deras dari para kouhai-nya, ia ingin sekali menghilang rasanya...

"hiks minna... Gomen--"

"jangan! minta maaf Suga!"

Semua mengalihkan pandangannya kepada Daichi, alias kapten mereka, yang sedari tadi hanya diam, "aku mengerti perasaanmu Suga... dan kau tak salah! benar apa yang dikatakan Suga, masih ada tahun depan! meski tak ada kami, kalian harus menang! kenapa? karena kalian adalah generasi berikutnya" Daichi menundukkan kepalanya, keadaan semakin hening dan canggung, namun suasana itu seketika berubah ketika Daichi memperhatikan seluruh anggota-nya dengan tersenyum "aku... percaya pada kalian! maka dari itu... berjuanglah"

semuanya seketika mendekati Daichi dan memeluknya kecuali Sugawara yang terdiam sambil memandangi sang kapten yang dikerubungi oleh anggotanya. ia sadar ia merasakan sesuatu, dan pastinya ini bukan hanya perasaan kagum melainkan ia semakin cinta dengannya..., ya Suga bertekad menyatakan perasaannya pada Daichi, dan kali ini ia ingin lebih serius

~TBC~

Call my Name (Oisuga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang