part 7

4.8K 149 5
                                    

Sesampainya di rumah Tama pun turun dari mobil dan langsung pergi meninggalkan sang asisten sendiri.

Ia juga langsung mencari sang istri

"SAYANG KAMU DIMANA" teriak Tama saat sudah berada di dalam rumahnya

"AKU DI DAPUR" teriak Quinne

Tama yang mendengar suara sang istri pun langsung bergegas menuju ke dapur.

Setelah berada di dapur

"Sayang, aku ingin bilang sesuatu denganmu" ucap Tama dengan raut serius nya

"Mau bicarain hal apa emangnya mas" tanya Quinne

"Jangan disini, kita bicarain di kamar aja ya" ucap Tama yang langsung diangguki oleh sang istri

Mereka pun lalu pergi menuju kamar yang ada dilantai dua

"Kamu mau bicara apa mas" ulang Quinne kembali saat mereka sudah berada dikamar

"Tapi kamu jangan marah ya saat mas bilang ini" ucap Tama

"Ya bergantung sih dengan apa yang kamu ucapin mas" ucap Quinne dengan santainya, hal tersebut membuat sang suami menghela nafasnya

"Huh baiklah, tadi ada wanita yang sengaja menggoda ku saat selesai meeting yank. Maaf aku benar benar minta maaf kepadamu sebab aku tak bisa menjaga diri dari wanita diluaran sana" ucap Tama dengan mata berkaca kaca

Sedang sang istri yaitu Quinne yang melihat sang suami berkaca kaca pun seketika langsung memeluknya sambil mengelus bahu sang suami

"Sudah mas, selagi bukan mas yang memulainya nya aku gak akan marah kok" ucap Quinne dengan lembutnya

"Tapi aku sangat merasa bersalah kepadamu yank" ucap Tama dengan paraunya

"Sudah ya jangan merasa begitu. Aku gak papa kok, mas jangan sedih gitu dong. Heran deh aku tuh biasanya yang manja kan cewek tapi kenapa ini malah cowoknya yang manja, kalo begini nanti bisa bisa dibuatkan cerita berjudul Suami Manja Nona Wijaya nih" ucap Quinne membuat sang suami mengerucut sebal

"Biarain, apa salahnya suami Manja ke istri" ucap Tama lalu merebahkan dirinya di paha sang istri

"Ya nggak salah suamiku sayang. Tapi kalo seandainya kita punya anak masa iya kamu masih manja gini, terus nanti yang manjain anak kita siapa coba" ucap Quinne sambil mengelus Surai rambut sang suami

"Ya tetep aja gak boleh. Kamu hanya punya mas bukan yang lain, kalo udah punya anak nanti anaknya suruh mami dan papi aja yang urus jika kita lagi berduaan gini. Mau manja manja ya ke mami aja jangan ke kamu pokoknya" ucap sang suami

"Yaampun mas, itu anak kita atau anak mami sih kenapa apa apa harus mami" ucap Quinne

"Anak kita tapi itu kan cucu nya mami sudah pasti ya gak masalah kalo manjanya ke mami" ucap Tama kembali

"No no no gak bisa gitu, aku ibu nya. Sudah sepantasnya dia bermanja dengan ku, kalo mas ngelarang anak sendiri gitu aku gak akan mau tidur sama mas sekalian mas juga gak akan dapat jatah dariku" ucap Quinne sambil menatap tajam sang suami, hal itu membuat sang suami meneguk ludahnya dengan kasar

'singa betina mulai ngamuk nih. Huh iyain aja deh sekarang, masalah anak nanti bisa difikirkan saat dia sudah ada' batin Tama

"Iya deh iya" ucap Tama dengan terpaksa

"Pasti terpaksa kan kamu bilangnya" ucap Quinne sambil memincing ke arah sang suami

"E---Eh nggak kok yank aku gak terpaksa beneran deh" ucap Tama dengan sedikit rasa gugup

"Hm baiklah, kalo begitu ayo kita makan aku udah lapar nih" ucap Quinne

"Lha kenapa gak nunggu siang aja yank sekalian kan makan siang" jawab Tama

"Ya kan aku laparnya sekarang mas" ucap Quinne

"Baiklah baiklah, kita makan Sekarang" ucap Tama

Mereka pun langsung turun kebawah untuk makan siang

.
.

Makasih yg udah baca maaf kalo banyak typo dan maaf jika ada salah kata. Jgn lupa vote, comment and follow guys. Hargailah karya seseorang dengan cara vote, comment and follow, sebab itu gratis tau. Yasudah segitu aja see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

SUAMI MANJA NONA WIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang