0.7

7.2K 872 237
                                    

Sorry for typo's'
.
.
.
.
.

Yuta terduduk lemas karena kedua kakinya tak kuat menopang badan kecil miliknya. Tuan Im berjalan mendekati Yuta, dia memukul kepala Yuta menggunakan pistol.

"Bodoh. Tadi kan aku sudah bilang jangan buru buru.. Kau mau jantung mu ku tembak juga?!"

Yuta tidak menjawab dia hanya memperdulikan Winwin yang masih dikurung di mansion ini.

"L-lepaskan Winwin dan bunuh saja aku!!" Teriak Yuta. Dia menggunakan sisa tenaganya Untuk berteriak. Tuan Im hanya terkekeh dan menggeleng kecil

"No, not now, Nakamoto"

Tuan Im menepuk kedua tangannya sebanyak dua kali. Lalu, datanglah dua lelaki yang memiliki tubuh dua kali lebih besar dari Yuta.

"Take him"

Tuan Im berjalan meninggalkan mereka bertiga. Dua orang itu menyeret Yuta dan berjalan menyusul Tuan Im.

Arghh lepas kan aku brengsekkk!!!

.
.
.
.
.

Badan Yuta di lempar ke dalam sebuah ruangan yang gelap tanpa cahaya.

"spend the rest of your life here kkkk"

Tuan Im berjalan meninggalkan ruangan itu disusul dua lelaki tadi. Yuta berbaring lemah di tengah ruangan itu. Kakinya terus mengeluarkan darah hingga membuat ruangan itu berbau amis.

Yuta merasa matanya memberat dan badanya mulai lemas tak berdaya. Yuta menutup matanya dan pikiran nya terbang entah kemana, membayangkan keadaan Winwin dan keluarga nya saat dia mati nanti.

Brakkkkk

Pintu didobrak dengan keras oleh jongin hingga membuat pintu itu rusak. Jongin mencium bau amis yang sangat menyengat. Samar Samar dia melihat Yuta tergeletak lemah di tengah ruangan.

Jongin membantu yuta duduk dan menepuk nepuk pipi yuta. "Bangunlah!! Kau bilang mau membantu menyelamatkan Winwin!!". Jongin benar benar frustasi sekarang. Matanya melirik ke arah kaki Yuta yang mengeluarkan banyak darah. Jongin segera menggendong Yuta dan membawanya keluar dari ruangan itu.

Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Tuan Im sedang menodong kan pistol tepat ke arah kepala nya.

"want to run away huh kkk".

Tuan Im menyuruh kedua bawahannya untuk menyerang Jongin. Namun apalah daya, tubuh Jongin sudah banyak terluka dan itu menguras semua tenaganya hingga pada akhirnya dia menyerah begitu saja saat bawahan tuan Im memukuli badanya habis habis an.

Jongin dapat melihat Yuta di seret oleh tuan Im kedalam ruangan Tadi. Pandangan Jongin mulai kabur dan Jongin pun pingsan akibat kehabisan tenaga.

.
.
.
.

Yuta mencoba membuka matanya perlahan, matanya mulai membiasakan cahaya yg sedikit redup. Ini ruangan yang sama seperti tempat dia dilempar tadi namun kali ini lampu ruangan di nyalakan.

Setelah Yuta mengumpulkan kesadaran nya dia mencoba untuk duduk walau hasilnya nihil karena kakinya masih sakit. Dapat ia lihat kakinya sudah di perban nampaknya seseorang telah mengobati dirinya.

Rain - yuwin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang