Chapter 3❤

20 13 9
                                    

"Hadir bu." ucap Arell dengan suara tak beraturan.

"Alhamdulillah nyawa gue masih selamat, Ckk Kalo ga gara² si orgill itu gw pasti gaakan terlambat"batinnya.

Semua murid kls XMipa-3 menoleh ke asal suara, tepat nya di depan pintu kelas.

"Dari mana aja kamu? " tanya bu Wina dengan suara lantang.

"Eummmm anu bu itu saya eummm....

"Dari mana ibu tanya" ujar bu Wina "ga biasanya kamu telat, biasanya juga paling pagi"lanjutnya

"Maaf bu ada urusan mendadak" Jawab Arell ngasal.

"Sebagai hukumannya kamu harus berdiri di lapangan dan pungutin sampah disana! " perintah bu Wina tegas.

"Euuuu tapi bu sayaa kan...

"Cepat kelapangan!"

"Baik bu, permisi"

"Oke anak anak buka halaman 18"ucap bu Wina.

Arell pun berjalan keluar dari kelas nya dengan wajah kesalnya.

"Semangat Rell jangan ngeluh" ucap Riri teman Arell.

"Heummm oke deh" Arell pun tersenyum melihat teman teman nya yang selalu menyemangati hari hari nya itu.

"Nanti gue nyusull" bisik Dinda yang dibalas anggukan dari Arell.

                      ••••••••••••••••
"Duhh mana panas banget lagi, ini semua gara² Gio" gerutu Arell.

"Semangat Arell bentar lagi istirahat kok"batinnya.

"Kamu ini yaa, udah berapa kali bapak ingetin jangan berantem lagi!"
Terdengar suara amukan keras lelaki parubaya membawa segerombolan siswa berjumlah 7 orang yang sudah melakukan perkelahian.

"Tapi pak dia yang mulai duluan!" jawab seorang lelaki tinggi.

"Iya pak bener, temen kami ini cuma amuba kok pak" ujar lelaki yang termasuk gerombolan lelaki tinggi itu.

"Maksud kamu apa?bapak gangerti"

"Iya dia hanya membelah diri pak." ujar lelaki itu lagi, namanya Daniel.

"Membela diri kamprett" ucap salah satu temannya sambil tertawa.

"Lah itu siapa yaa"gumam Arell dalam hati "kok kaya kenal".

"Rell sini" sambil melambaikan tangan kepada Arell lelaki parubaya itu memanggil nya.

"Saya? "tanya arell sambil menunjuk dirinya.

"Ya kamu, siapa lagi ayo sini cepet! "

"Arell? Ko dia bisa ada dilapangan siu? padahal lagi jam pelajaran "batin Gio heran.

"Eumm baik pak"

"Kamu disini awasin mereka jangan sampe mereka kabur!" perintah pak Herman.

"Tapi pak, saya di beri tugas untuk mungutin sampah disini" ucap Arell.

"Ya suruh mereka sekalian" ucap pak Herman sambil berjalan.

"oo o oke pak"

"Kenapa harus anak ini lagi"batin Arell kesal.

"Ngerusak mood gue aja"batin Gio.

Mereka saling bertatap sinis satu sama lain menunjukan wajah kesal mereka.

"Woyyy" ujar All menepuk tangan.

"Apa? " ucap Arell dan Gio bersamaan.

"Kompak bener, uwwuw dehh" ucap All dan Gilang teman Gio.

HARTA, TAHTA, AURELLIA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang